Sirop agaveSirop agave (atau lebih dikenal secara komersial dengan nama nektar agave, tetapi menyesatkan karena bukan nektar) adalah pemanis yang didapatkan dari beberapa spesies tumbuhan agave.[1][2] Sirop ini lebih manis dibandingkan gula dan madu, serta sedikit lebih encer dibandingkan madu. Sebagian besar produksi sirop agave dunia dihasilkan dari Meksiko dan Afrika Selatan. Sirop agave mengandung fruktosa dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan sirop jagung berfruktosa tinggi sehingga dapat memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi.[3][4] ProduksiMetode produksi sirop agave tergantung pada spesiesnya. Sirop dari Agave americana dan Agave tequilana dibuat dengan memanen batang tumbuhan yang telah berusia antara 7 hingga 14 tahun. Batangnya diekstrak dan didapatkan cairan yang lalu disaring dan dipanaskan hingga mendapatkan larutan yang konstituen utamanya berupa polisakarida inulin. Fruktosa merupakan komponen utama dari inulin. Cairan yang telah selesai dipanaskan lalu dikonsentrasikan hingga mencapai kekentalan seperti sirop.[2] Sirop dari Agave salmiana didapatkan dengan memanen getahnya ketika sudah mencapai karakteristik tertentu. Getah ini lalu diproses menyerupai proses produksi sirop mapel.[5] Proses produksi alternatif dilakukan dengan cara enzimatis memanfaatkan fungi Aspergillus niger untuk memecah inulin menjadi fruktosa.[6] Aspergillus niger merupakan fungi yang umum digunakan dalam fermentasi industri dan dikategorikan aman oleh FDA.[7][8] Lihat pulaRujukan
|