Sievierodonetsk
Sievierodonetsk (Bahasa Ukraina: Сіверськодонецьк, Siverskodonetsk, atau Bahasa Rusia: Северодоне́цк, Severodonetsk) adalah sebuah kota kecil di Provinsi Oblast Luhansk, Ukraina.[1] Kota ini terletak di sebelah timur laut tepi kiri sungai Siverskyi Donets. Sievierodonetsk berjarak sekitar 110 kilometer atau 68 mil dari Ibu Kota Provinsi Oblast Luhansk, yaitu Luhansk di sebelah barat laut.[2] Kota Sievierodonetsk lahir dari rencana Soviet membangun dan mengembangkan pabrik pupuk berbahan kimia yaitu pupuk nitrogen di wilayah tepi Sungai Donets. Seiring dengan pembangunan pabrik, permukiman tumbuh dan menjadi sebuah desa kecil. Desa mulanya sebagai permukiman bagi para pekerja pabrik kala itu berkembang pesat dan akhirnya berubah status menjadi kota subordinasi regional pada 30 Desember 1962.[3] Berdasarkan sensus penduduk 2021, kota ini didiami oleh 101.135 jiwa.[4] Pada 24 Februari 2022, invasi Rusia terhadap Ukraina dimulai.[5] Angkatan bersenjata Rusia bergerak ke Ukraina setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina.[6][7] Putin beralasan invasi ini dilakukan demi "menjaga perdamaian".[8] Kota Sievierodonetsk menjadi perebutan antara Rusia dengan Ukraina sejak perang antara kedua negara ini berlangsung.[9] Hingga akhir 2022, lebih dari 80 persen wilayah ini dikuasai oleh Rusia,[10] dan sebagian besar kota hancur karena perang.[11][12] SejarahKota Sievierodonetsk disebut sebagai Kota Pabrik-nya Soviet.[13] Pabrik-pabrik besar, terutama pabrik pupuk dan kimia[14] banyak berdiri di kota ini. Tak heran jika Sievierodonetsk saat ini menjadi daerah penting yang diperebutkan oleh Ukraina dan Rusia.[9] Apalagi latar belakang berdirinya kota ini terbungkus oleh sejarah penting bagi kedua negara, terutama soal industri barik. Kota ini dulunya dibangun sebagai kompleks pabrik kimia di era Soviet masa Josef Stalin. Pembangunannya berlangsung saat rencana "lima tahun Soviet kedua" pada masa Perang Dunia II.[15] Bubarnya Uni Soviet, wilayah ini sepenuhnya menjadi bagian dari Ukraina yang melepaskan diri dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 1918.[16] 1921Cerita panjang lahirnya Kota Sievierodonetsk dimulai pada 1921. Ketika itu, persisnya pada November, persatuan "Khimugol" didirikan, yang terdiri dari beberapa pabrik, meliputi pabrik soda Sonetsk, pabrik kimia Rusko-Kraska Ruberzhansky, pabrik kaca, tambang batu bara, dan pabrik perbaikan bijih di kawasan industri Lisichansko-Rubezhany.[3] 1930 - 1932Pada Maret 1930, desa Syrotyne (sekarang Novosirotino) disurvei untuk kelayakan pembangunan pabrik pupuk nitrogen, pupuk berbahan kimia. Satu tahun sebelumnya, seorang petani mendirikan permukiman dan menciptakan pertanian kolektif diwilayah itu sehingga menarik perhatian pemangku kekuasaan untuk mengembangkan industri pupuk dan kimia sebagai penunjang sektor pertanian.[3] Tak berselang lama, pada 1931, Dewan Pakar VO Khimprom dari Dewan Ekonomi Tertinggi Uni Soviet menyetujui studi kelayakan pabrik pupuk nitrogen di kawasan industri Lysychansk-Rubizhne. Salah satu alasan disetujuinya adalah cadangan air yang besar di bawah daerah itu.[3] Rencana pembangunan pabrik pupuk berlanjut hingga 1932. Persisnya pada 3 hingga 7 Februari 1932, digelar konferensi di Kharkiv terkait rencana pembangunan pabrik pupuk nitrogen. Kemudian manajemen pembangunan pabrik dirancang di Lysychansk pada tahun yang sama.[3] 1933Pada 31 Agustus 1933, perjanjian terkait rancangan dan desain pabrik pupuk nitrogen ditandatangani di Lisicha. Pada musim semi 1933, sebuah situs mandor dibangun di sebelah timur kawasan pertanian Novosirotino yang kemudian berubah menjadi pemukiman pekerja Vostochny.[3] Persiapan pembangunan pabrik di Rubizhne dimulai dengan pengerjaan jalan menuju Lysychansk dan pembangunan jembatan kayu melintasi Seversky Donets sebagai akses jalan. Di tepi kiri Borova, sebelah tenggara Kharkiv muncul permukiman kecil, sebuah pemukiman pekerja Glukhoy Bor. Pekerja yang bermukim ini membangun jalur kereta api yang akan menghubungkan Lysychansk dengan Stasiun Kereta Api Rubizhne.[3] 1934Cikal bakal Kota Sievierodonetsk tumbuh pada 1934 ini,[17] yang ditandai dengan dimulainya pembangunan pabrik pupuk nitrogen di Lysychansk dan menjadi pabrik pertama yang dibangun.[18] Dua bangunan pabrik selesai pada 29 April 1934.[3] Tanggal itu pun dijadikan sebagai tanggal resminya berdirinya Kota Sievierodonetsk.[3][19] Pada Agustus 1934, pembangunan jalan raya dari Novosirotino ke Lysychansk selesai dibangun. Seiring perkembangan akses jalan, pada 6 November 1934, tiga rumah bata pertama dibangun di Jalan Zavodskaya, Lysychansk[2] dan permukiman pun dialiri listrik. Ditahun awal ini, populasi penduduk tercatat lebih dari 500 jiwa[3] yang semunya ada pekerja pabrik.[18] Nama desa Lysychansk berganti menjadi Liskhimstroy. 1935 -1941Perkembangan Liskhimstroy kian tahun kian pesat. Pada 10 Juli 1935 kereta api dioperasikan di Liskhimstroy yang menghubungkannya dengan Stasiun Kereta Api Rubizhne. Barang dan orang mulai menaiki kereta berlokomotif uap tersebut.[3] Pada 1 September 1935, bel sekolah pertama dibunyikan di Liskhimstroy.[14] Dua guru pertama di Liskhimstroy adalah Alexandra Ivanovna Lavrova dan Zinaida Andreevna Shulita.[3] Pada 15 November 1937, desa ini menjadi kota sosialis setelah disetujui Dewan Komisaris Rakyat Ukraina. Pada akhir tahun 1938, pemilihan pertama Dewan Deputi Buruh di desa Liskhimstroy diadakan, dan Zakhary Evtekovich Zhadan menjadi ketua Dewan Desa Liskhimstroy yang pertama. Penduduk yang bermukim pada 1938 lebih dari 3.000 orang, terdapat 30 rumah berlantai dua, sekolah, klub, klinik, rumah sakit dengan 50 tempat tidur, kantin, dan dua toko. Sekolah-sekolah juga telah memiliki lebih dari 600 siswa.[3] Setelah tahun 1939, jumlah penduduk mendiami desa ini mencapai 17 ribu jiwa. Hingga 1941 desa ini semakin maju, selain penduduk yang kian bertambah, permukiman terus ditata, fasilitas umum dibangun lebih banyak.[3] 1942 - 1943Pada 11 Juli 1942, Liskhimstroy diduduki oleh Jerman. Pendudukan ini berlangsung selama Perang Dunia II. Para pekerja pabrik dan beberapa peralatan pabrik di Liskhimstroy saat itu dievakuasi.[14][18] Jerman menguasai wilayah Liskhimstroy lebih dari satu tahun. Pada 1 Februari 1943,[2] Brigade Tank ke-110 dari Korps Tank ke-18 di bawah komando Konstantin Georgibiani, Pasukan Merah membebaskan desa Liskhimstroy.[3] Pasca pembebasan itu, penduduk mulai kembali dan menata ulang dan memulihkan permukiman mereka. Pabrik-pabrik mulai dioperasikan. Sejumlah peralatan pabrik milik Jerman yang disita turut dimanfaatkan.[14][18] Fasilitas-fasilitas umum yang rusak diperbaiki.[3] 1949 - 1950Pada akhir tahun 1949, desa Liskhimstroy diubah namanya menjadi desa Svetlograd. Tak lama setelah itu, persisnya pada 27 Januari 1950 desa ini kembali berganti naman menjadi Sievierodonetsk, yaitu nama yang digunakan hingga sekarang.[3] Nama lain yang diusulkan ketika itu adalah Svitlohrad, Komsomolsk-na-Dontsi, dan Mendeleevsk.[18] Status desa pun juga berganti menjadi kota yang merupakan bagian dari Kota Lisichansk. Satu tahun sebelumnya, pada 1 Mei 1948, bandara mulai dibuka di Liskhimstroy dan pesawat pertama lepas landas, yaitu Yak-12. Bandara didirikan di seberang pabrik amonia.[3] 1960 - 2001Pada 30 Desember 1962, kota Sievierodonetsk dipisahkan dari Lisichansk dan menjadi kota subordinasi regional. Kota ini meliputi desa Staro-Sirotino, dan pertanian Voronovo dan Metelkino.[3] Namun jauh sebelum itu, kota Sievierodonetsk sudah jauh lebih maju. Pada 1 Mei 1951 dunia olah raga mulai menggeliat di Sievierodonetsk setelah Stadion Khimik dibuka, pertandingan sepak bola pertama di stadion tersebut digelar. Pada Januari ditahun yang sama, semua jalan mulai diberi nama dan monumen pertama di bangun di persimpangan Lenin dan Pervomaiskaya, yaitu patung Vladimir Lenin.[3] Hingga 1954, sebanyak 27 ribu jiwa tercatat tinggal Sievierodonetsk. Kota sudah sangat ramai dengan rumah penduduk dan fasilitas umum semakin berkembang, mulai dari bidang kesehatan, transportasi, olah raga, hingga pendidikan dan lainnya. Jalan-jalan juga semakin diperluas karena kendaraan banyak yang lalu lalang. Pada tahun 1958, Sievierodonetsk menerima status kota subordinasi distrik, sebagai bagian dari Kota Lisichansk. Pejabat-pejabat kota terus bertambah.[3] Setelah lepas Kota Lisichansk, Pada 4 Maret 1963, pemilihan pertama Dewan Kota Severodonetsk berlangsung, yang mana sebanyak 189 deputi dipilih. Pada 1993, penghuni Kota Sievierodonetsk tercatat 144,2 ribu jiwa.[3] Pada 2001, etnis yang tercatat mendiami Severodonetsk adalah Ukraina (59 persen), Rusia (38,7 persen), Belarusia (0,6 persen), dan lainnya (1,7 persen).[18] Pada 1994, lambang Severodonetsk dibuat dan dipakai hingga saat ini.[14] 2004 - 2014Menyusul Revolusi Oranye (Pomarancheva revoliutsiia) dan kemenangan Viktor Yushchenko dalam Pemilihan Presiden 2004. Pendukung saingannya yang tidak puas dengan hasil pemilihan mengadakan kongres di Sievierodonetsk pada 28 November 2004 dan dihadiri oleh perwakilan dari Partai Daerah pro-Rusia.[20] Di kongres mereka mengusulkan untuk membentuk Republik Otonomi Ukraina Tenggara dan mencari bantuan dari Federasi Rusia. Langkah itu diselesaikan secara damai, tetapi menjadi preseden untuk pendudukan sebagian Donets pada 2014.[18] Setelah Revolusi Euromaidan (Revoliutsiia hidnosti) 2013, pada awal Mei 2014 pemerintah kota menyerah kepada militan separatis pro-Rusia yang disebut 'Republik Rakyat Luhansk' atau 'Luhansk People’s Republic’ (LPR). Militan mencegah pemilihan presiden Ukraina berlangsung di kota dengan memutus akses ke Ukraina, dan meneror penduduk pro-Ukraina. Pada 22 Juli 2014, pasukan Ukraina yang dipimpin oleh Kolonel Oleksandr Radiievsky membebaskan kota dari militan LPR.[20] Pada September 2014 administrasi Oblast Luhansk dipindahkan dari Luhansk yang dikendalikan LPR ke Sievierodonetsk. Relawan muda membantu pengungsi di Luhansk Oblast (sejak Mei 2014) dan membentuk organisasi amal yang bernama 'Vostok-SOS' dengan kantor di Kyiv dan Sievierodonetsk.[14] 2016Sebuah jembatan melintasi Sungai Donets yang rusak selama perang pada 2014 dibuka kembali pada Desember 2016 dengan bantuan keuangan dari Uni Eropa. GeografiSeverodonetsk terletak di sebelah barat wilayah Lugansk di perbatasan Donbas dan Sloboda. Kota ini terletak di sebelah timur laut tepi kiri sungai Siverskyi Donets, berlokasi di zona stepa, dan berdiri di atas bukit pasir dan tanah sungai. Topografi kota ini cukup datar dengan sedikit ketinggian sekitar 50 hingga 80 meter di atas permukaan laut.[2][18] Batas Kota[21]
DemografiBerdasarkan hasil sensus penduduk Dewan Kota Sievierodonetsk, tercatat sebanyak 119.940 orang mendiami kota ini. Dari hasil sensus penduduk itu pula, tercatat sebanyak 70,2 persen yang mendiami kota ini adalah orang Ukraina, sebanyak 26,9 persen orang Rusia, kemudian 0,7 persen orang Belarusia, lalu 0,6 persen orang Armenia, serta 0,2 persen orang Azerbaijan, dan 0,1 persen adalah orang Yunani, Georgia, Yahudi, Moldova, Jerman, Polandia, Gipsi masing-masingnya. Total tercatat sebanyak 77 kewarganegaraan yang mendiami Sievierodonetsk.[22] Berikut tabel perjalanan populasi Kota Sievierodonetsk dari tahun 1939 hingga 2019:
Berikut tabel pembagian populasi Kota Sievierodonetsk berdasarkan jenis kelamin:[22]
Rujukan
|