Sidomukti, Bandungan, Semarang
SejarahSejarah Ringkas Desa Sidomukti Zaman dahulu desa Sidimukti terdiri dari dua dusun yakni Dusun Kluwihan dan Dusun Sidomukti. Pada tahun 1930 desa Sidmukti dipimpin oleh Bapak Bajing yang dianggap sebagai Lurah pertama sehingga ia dikenal dengan nama Lurah Bajing. Nama ini didapat karena setiap Sedekah Desa (Kadeso) selalu mengadakan pagelaran wayang kulit dengan syarat harus memakai daging bajing. Selanjutnya pada tahun 1938, kepemimpinan desa dipegang oleh Bapak Kimto, tetapi belum genap 8 tahun memimpin dia mengungsi ke kaloran untuk menyelamatkan diri dari Belanda. Kepemimpinan desa akhirnya dipegang oleh Bpk. Suwoyo. Pada Tahun 1950, Desa Sidomukti dipimpin oleh Bpk. Mulyono sampai pada tahun 1973 dan diteruskan oleh Bapak jaelan yang kemudian digantikan oleh Bapak Noto Subagio selama 5 tahun. Bapak Sudardi kemudian memegang kepemimpinan desa pada tahun 1988 sampai tahun 2006. Kemudian babak baru dimulai dengan munculnya Ibu Budiyah sebagai wanita pertama yang menjadi kepala desa di Sidomukti sampai sekarang.
|