Sholom Aleichem
Sholom Aleichem (bahasa Yiddish שלום־עליכם), bahasa Rusia: Шолом-Алейхем; 2 Maret [K.J.: 18 Februari] 1859 – 13 Maei 1916) adalah seorang humoris dan pengarang Yahudi Rusia dalam sastra Yiddish populer, termasuk novel, cerita pendek, dan drama. Ia banyak mempromosikan penulis-penulis Yiddish, dan merupakan orang pertama yang mengarang sastra anak-anak dalam bahasa Yiddish. Karyanya telah banyak diterjemahkan. Karya musik "Fiddler on the Roof" (Pemain biola di atap rumah) (1964), didasarkan pada cerita-cerita Sholom Aleichem tentang tokohnya Tevye si Tukang Susu, merupakan drama pertama dalam bahasa Inggris yang sukses secara komersial tentang kehidupan Yahudi Eropa Timur. Hidup dan karierSholom Aleichem dilahirkan dengan nama Sholem Yakov Rabinovitsh atau Rabinowitz (ru: Рабино́вич) dalam sebuah keluarga Yahudi patriarkal yang miskin di Pereyaslav (dekat Kiev), Ukraina. Ibu Sholem meninggal dunia ketika ia baru berusia 13 tahun. Tulisan pertamanya adalah sebuah kosakata alfabetis tentang epitet yang digunakan oleh ibu dirinya. Pada usia 15 tahun, karena diilhami oleh Robinson Crusoe, ia membuat karangannya sendiri, versi Yahudi dari novel terkenal itu dan memutuskan untuk mengembangkan kariernya dalam penulisan. Ia mengambil nama samaran Sholom Aleichem, yang diambil dari salam yang lazim diucapkan oleh orang Yahudi, yang berarti "salam sejahtera bagimu" (assalamu alaikum). Setelah meyelesaikan pendidikannya di sekolah setempat di Pereyaslav dengan nilai-nilai yang sangat baik pada 1876, ia meninggalkan rumahnya untuk mencari pekerjaan. Selama tiga tahun, ia mengajar anak perempuan seorang pedagang kaya, Olga Loev, yang pada 12 Mei 1883 dinikahinya. Mereka mempunyai enam orang anak, termasuk seorang pelukis, Norman Raeben—yang ajarannya dipuji oleh Bob Dylan sebagai pengaruh yang penting dalam Blood On The Tracks—dan pengarang Yiddish Lyalya (Lili) Kaufman. Anak perempuan Lyalya, Bel Kaufman adalah seorang pengarang Amerika, yang menulis buku Up the Down Staircase. Mula-mula Sholom Aleichem menulis dalam bahasa Rusia dan bahasa Ibrani. Sejak 1883, ia menghasilkan lebih dari 40 jilid buku dalam bahasa Yiddish, sehingga menjadi tokoh penting dalam sastra Yiddish pada 1890. Kebanyakan tulisan untuk orang-orang Yahudi Rusia pada waktu itu ditulis dalam bahasa Ibrani, bahasa liturgis yang digunakan semata-mata oleh orang-orang Yahudi yang berpendidikan. Sholom Aleichem menulis dalam bahasa Yiddish, sebuah bahasa lisan yang sering kali diejek sebagai "jargon". Selain banyak menerbitkan sastra Yiddish, ia juga menggunakan kekayaan pribadinya untuk mendorong para penulis Yiddish. Pada 1888-1889, ia menerbitkan dua edisi almanak, Die Yiddishe Folksbibliotek ("Perpustakaan Populer Yiddish") yang merupakan pemaparan penting bagi banyak penulis muda Yiddish. Pada 1890, Aleichem kehilangan seluruh hartanya dalam sebuah spekulasi saham, dan tidak mampu mencetak terbitan ketiga almanak itu, yang sudah disunting, namun kemudian tidak pernah bisa dicetak. Selama beberapa tahun berikutnya, sementara terus menulis dalam bahasa Yiddish, ia juga menulis dalam bahasa Rusia untuk sebuah surat kabar Odessa dan untuk Voskhod, penerbitan Yahudi Rusia terkemuka pada waktu itu, dan dalam bahasa Ibrani untuk Hamelitz serta untuk sebuah antologi yang disunting oleh Y.H. Ravnitzky. Pada waktu itulah Aleichem untuk pertama kalinya tertulari tuberkulosis. Setelah 1891 Sholom Aleichem tinggal di Odessa, dan belakangan di Kiev. Pada 1905, ia pindah bersama keluarganya, ketika gelombang pogrom menyapu di seluruh Rusia selatan. Mulanya, Aleichem tinggal di New York City, sementara seluruh keluarganya di Jenewa, Swiss. Namun, ia segera menyadari bahwa pendapatannya terlalu sedikit untuk menghidupi dua keluarga, dan ia kembali ke Jenewa. Meskipun ia sangat populer, banyak dari karya Aleichem yang belum menghasilkan banyak pendapatkan bagi si pengarang, dan ia terpaksa menerima jadwal perjalanan yang sangat padat untuk mencari nafkah untuk membiayai dirinya dan keluarganya.[1] Diarsipkan 2005-08-29 di Wayback Machine. Pada Juli 1908, ketika sedang melakukan perjalanan membaca di Rusia, ia pingsan di sebuah kereta api yang sedang melalui Baranowicz. Ia didiagnosis dengan tuberkulosis berdarah yang akut dan harus tinggal selama dua bulan untuk penyembuhannya di rumah sakit kota itu. Ia belakangan menggambarkan kejadian itu sebagai "pertemuan dengan Yang Mulia, Malaikat Maut, muka dengan muka", dan mengklaim hal ini sebagai pendorong untuk dirinya menuliskan otobiografinya, Funm Yarid [2]. Selama proses penyembuhannya, Aleichem tidak bisa menghadiri Konferensi Pertama untuk Bahasa Yiddish, yang berlangsung di Czernovitz; rekan dan sahabat aktivis Yiddishnya, Nathan Birnbaum pergi untuk mewakilinya. [3] Aleichem melewati empat tahun berikutnya sebagai orang yang setelah invalid; dan baru belakangan ia cukup sehat untuk kembali dalam jadwal penulisannya yang biasa. Selama periode ini keluarganya umumnya didukung oleh sumbangan-sumbangan dari sahabat-sahabat dan para pengagum Aleichem. Pada 1914, sebagian besar dari keluarga Aleichem pindah ke Amerika Serikat, dan mereka menetap di New York City. Anak laki-laki Aleichem, Misha sakit karena tuberkulosis pada waktu itu dan karena itu, berdasarkan undang-undang imigrasi, dilarang masuk ke Amerika Serikat. Misha tetap di Swiss bersama saudara perempuannya, Emma, dan meninggal pada 1915, suatu peristiwa yang sangat memukul Aleichem.[4][pranala nonaktif permanen] Sholom Aleichem meninggal dunia di New York pada 1916 dalam usia 57, sementara masih mengerjakan novelnya yang terakhir, Mottel the Cantor's son, dan dikebumikan di pemakaman Brooklyn. Pada waktu itu, pemakamannya merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah New York City, dengan sekitar 100.000 pelayat. Hari berikutnya, testamennya diterbitkan di New York Times dan dibacakan dalam catatan kongres. Testamennya mengandung petunjuk-petunjuk terinci bagi kelaurga dan teman-temannya, tentang keinginannya mengenai penguburannya serta bagaimana ia ingin dikenang dan diingat dalam yahrzeit tahunannya. Ia meminta teman-teman dan keluarganya untuk berkumpul, "membaca keinginan saya, dan juga memilih salah satu dari cerita-cerita saya, salah satu yang bahagia, dan membacakannya dalam bahasa apapun yang paling dapat anda mengerti." "Biarlah nama saya dikenang dengan tawa," katanya, "atau tidak sama sekali." [5] Diarsipkan 2005-01-22 di Wayback Machine. Perhimpunan ini berlanjut hingga sekarang, dan pada tahun-tahun belakangan dijadikan terbuka untuk umum. Pada 1997, sebuah monumen yang dipersembahkan kepada Sholom Aleichem didirikan di Kiev; sebuah lagi didirikan pada 2001 di Moskwa. Keyakinan dan aktivismeSholom Aleichem adalah pembela yang bersemangat untuk bahasa Yiddish agar dijadikan bahasa nasional orang Yahudi yang harus diberikan status dan kehormatan yang sama seperti bahasa-bahasa Eropa modern lainnya. Perjuangannya tidak cukup hanya pada apa yang kemudian disebut "Yiddhisisme". Ia membaktikan dirinya bagi perjuangan Zionisme dan banyak tulisannya[6] menyajikan perjuangan Zionis. Pada 1888, ia menjadi anggota Hovevei Zion. Pada 1907, ia melayani sebagai delegasi Amerika di Kongres Zionis VIII yang diselenggarakan di Den Haag. WarisanSholom Aleichem sering disebut sebagai "Mark Twain Yahudi" karena kedua penulis itu mempunyai gaya penulisan yang serupa dan menggunakan nama samaran. Kedua penulis menulis untuk orang dewasa dan anak-anak, dan banyak memberikan ceramah di Eropa dan Amerika Serikat. Ketika keduanya akhirnya bertemu pada usia lanjut, Twain membalas dengan marah dan mengatakan bahwa ia menganggap dirinya "Sholom Aleichem Amerika". Sebuah alinea pendek sebagai ilustrasi gaya Sholom Aleichem
Kutipan
Karya-karyanyaKumpulan dalam bahasa Inggris
Otobiografi
Novel
Young adult literature
Drama
Esai
Aneka rupa
Rujukan
Pranala luar
|