Shinjō Matsuri
Shinjō Matsuri (新庄まつりの山車行事 ) merupakan festival Jepang yang dirayakan pada 24 sampai dengan 26 Agustus di Shinjō, Prefektur Yamagata. Mikoshi dan pengapung diarak di jalan-jalan, diiringi dengan Odori, dan pertunjukan lain digelar selama festival berlangsung. Festival Shinjō Matsuri ini memiliki sejarah panjang, dimulai sejak 250 tahun yang lalu, serta dianggap sebagai salah satu simbol budaya lokal yang penting di Jepang pada tahun 2009. SejarahFestival di Shinjō, dan penggunaan pengapung yang dinamai yatai (屋台 ), dianggap telah digunakan pertama kali sejak 1756 di tengah-tengah Era Hōreki. Kegiatan tersebut direncanakan oleh Tozawa Masanobu (1720–1756) yang sebelumnya menjadi kepala domain Shinjō. Festival ini tidak hanya menjadi waktu berdoa untuk musim panen yang akan datang, namun juga sebagai saat untuk memperbaiki moral para masyarakat. Pengapung yang hadir dalam festival dianggap telah dipengaruhi oleh Gion Matsuri, namun telah menjadi fokus tema yang terkait dengan kabuki, hewan legendaris, dan pemandangan yang rumit di alam.[1] Pada tahun 2009, festival ini mendapat pengakuan sebagai simbol budaya lokal yang penting dari Badan Urusan Kebudayaan Pemerintah Jepang.[2] KegiatanFestival ini terbagi menjadi tiga tahap: yoi matsuri (宵まつり , "festival malam"), hon matsuri (本まつり , "festival utama"), and go matsuri (後まつり , "festival penutup"). Pengapung akan diarak ke seluruh kota dan diiringi oleh para pemain flute, simbal, taiko, dan shamisen pada empat potong repertoar. Pengapung itu dibuat oleh berbagai munisipalitas di kota itu, dan tiap-tiap mereka memiliki kelompok pemain sendiri. Lebih kurang 20 kelompok pemain hadir dalam festival itu. Umumnya, pengapung memiliki bentuk ukuran sebenarnya dari pemain kabuki, hewan, dan figur sejarah yang ada di alam, seperti di gunung atau sungai.[1] Satu penampilan yang khusus dalam Shinjō Matsuri adalah shishi-odori (鹿子踊り ), sebuah tarian lokal yang menampilkan laki-laki memakai pakaian rusa. Pada tahun 2015, koordinator acara mulai menggunakan sistem GPS untuk mengatur posisi pengapung untuk parade, membantu tamu acara yang hadir untuk menemukan pengapung itu, dan membantu mencegah kemacetan lalu lintas di sekitar festival. Lihat pulaReferensi
Pranala luar |