Sha Fei
Sha Fei (Hanzi sederhana: 沙飞; Hanzi tradisional: 沙飛; 1912–1950) adalah seorang fotojurnalis dan fotografer perang Tiongkok yang paling dikenal karena karyanya dengan Partai Komunis Tiongkok pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua (1937–45). Lahir dengan nama Situ Chuan (司徒传), ia menyandang pseudonim Sha Fei (pasir terbang), yang merupakan, butiran pasir di langit negaranya.[1] Ia juga menjadi "salah satu fotografer sayap kiri paling menonjol di China pada tahun-tahun perang 1937–1949", dan "salah satu fotografer paling berpengaruh dari generasinya". "Presentasi fotografinya yang mengubah ideologi, dramatis, dan panas berpengaruh pada dekade-dekade setelahnya."[2] Tahun-tahun awalSitu Chuan (Sha Fei) lahir pada 1912 di Guangzhou (Kanton), Provinsi Guangdong. Ayahnya, Situ Junxun (司徒俊勋), adalah seorang pemilik usaha kecil. Sha Fei merasa ia membutuhkan pemahaman perdagangan untuk mendukung keluarganya ketika bisnis ayahnya menurun pada 1926, dan belajar di sebuah sekolah radio. Pada Juli 1926, ia masuk Tentara Revolusioner Nasional dan bergabung pada Ekspedisi utara sebagai operator telegraf. Ia bekerja di sebuah stasiun radio di Shantou dari 1932 sampai 1936, dan menjadi tertarik dengan fotografi, dengan menempatkan gaya yang lebih realistis ketimbang gaya internasional yang ia lihat di majalah-majalah. Pada Juni 1935, ia bergabung dengan Perhimpunan Fotografi Hitam Putih (Hanzi: 黑白摄影社; Pinyin: Heibai Sheyingshe) yang berbasis di Shanghai.[1] Pada 1936, ia memutuskan untuk menjadi fotografer profesional dan keluar dari pekerjaannya di Shantou. Ia datang ke Shanghai, dan pada musim gugur masuk pada Departemen Lukisan Barat di Akademi Seni Rupa Shanghai.[1] Ia menjadi dikenal karena foto-foto para pengemis buta, anak-anak miskin, dan para petani. Shanghai menjadi basis sebagian besar artis-artis Tiongkok modern pada waktu itu, dan ia memiliki keinginan untuk bertemu dengan tokoh terkenal dalam lingkaran kebudayaan seperti Lu Xun. Pada 8 Oktober 1936, ia memotret foto paling terkenal dari kehidupan terakhir Lu Xun di Pameran Ukir Kayu Nasional Kedua. Ketika Lu meninggal 11 hari kemudian, ia mengambill beberapa foto terakhir Lu. Foto-foto tersebut, serta beberapa foto yang diambil pada acara pemakaman Lu, diterbitkan dalam beberapa majalah, termasuk Liangyou (Pengikut Muda) dan Shidai, membentuk reputasinya sebagai fotojurnalis. Foto Sha Fei kemudian menjadi pola acu untuk seni sampul pada karya-karya koleksi Lu Xun.[1][2] Catatan
ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Photographs by Sha Fei.
|