Sesar Meratus
Sesar Meratus atau Patahan Meratus adalah sebuah sesar aktif di bagian selatan pulau Kalimantan. Sesar Meratus memiliki panjang 105 km yang mengarah relatif dari utara timur laut ke selatan barat daya.[1] Sesar ini termasuk dalam Zona Sesar Anjak. Sesar Meratus diperkirakan terbentuk pada zaman Pra Tersier dan mengalami reaktivasi sehingga tergolong sesar aktif. Sesar ini berarah relatif dari utara-timur laut ke selatan-barat daya.[2] StrukturSesar Meratus tersusun atas batuan berumur pra tersier (batuan metamorf dan meta sedimen), batuan Tersier (batuan sedimen dan gamping) dan endapan Kuarter berupa endapan aluvial sungai. Stuktur Sesar yang berumur Pra Tersier dan Tersier dan endapan Kuarter telah mengalami pelapukan dan bersifat lunak serta belum kompak yang bisa memperkuat efek guncangan sehingga rawan gempa bumi.[3] Potensi bencanaMenurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Bumi Nasional yang disusun oleh Pusat Studi Gempa Bumi Nasional (Pusgen) tahun 2017, Sesar Meratus berpotensi memicu gempa bumi hingga M 7 dengan laju slip 0,2 mm/tahun.[4] Tercatat oleh BMKG sejak tahun 2019 bahwa ketiga sesar aktif di Kalimantan telah menunjukkan aktifitas pergerakan tanah. Hal ini menyebabkan gempa bumi 4,5 Magnitudo di Kabupaten Paser pada 1 Maret 2022. Lokasi pusat gempa berada 46 km barat laut Paser dengan kedalaman 10 km.[5] Pada 2024, tercatat gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Mw yang melanda sebagian wilayah di Kalimantan Selatan. Pusat gempa berada di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin dengan kedalaman 10 km.[6] Lihat jugaReferensi
' |