Serie A 2004–2005
Pada Serie A musim 2004–05, terjadi penambahan peserta liga dari 18 klub menjadi sebanyak 20 klub, yang akan memainkan 38 pertandingan sepanjang musim. Juventus berhasil mengakhiri musim sebagai juara, walaupun di kemudian hari titel tersebut dicabut berkaitan dengan keterlibatan mereka dalam skandal calciopoli . Peringkat kedua, AC Milan, juga ikut terlibat dalam skandal tersebut sehingga gelar juara musim ini tidak ada dan tidak dianugerahkan kepada klub apapun. Udinese lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Sedangkan Palermo, setelah 30 tahun bertahan di Serie A, berhasil finis di urutan ke-6 dan lolos ke Piala UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Dua tim, Brescia dan Atalanta, terdegradasi langsung ke Serie B. Sementara tempat ketiga untuk degradasi harus ditentukan di anatara tiga tim, Fiorentina, Bologna, dan Parma; menggunakan merode yang disebut classifica avulsa, sebuah mini klasemen yang memuat 6 pertandingan di antara 3 tim tersebut. Setelah semua pertandingan dimainkan, Bologna dan Parma berada di urutan dua terbawah sehingga harus memainkan pertandingan penentuan. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Parma, yang kalah 0–1 di kandang namun berhasil menang 0–2 saat laga tandang. Metode ini akhirnya dihapuskan pada musim selanjutnya. Di Indonesia, Serie A 2004–05 disiarkan langsung oleh SCTV, Lativi dan TVRI. Klasemen
Sumber: 2004–05 Serie A, RSSSF.com, Soccerway Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Poin head-to-head; 3) Selisih gol head-to-head; 4) Selisih gol; 5) Jumlah gol dicetak; 6) Pengundian. Catatan head-to-head hanya digunakan setelah semua pertandingan antara tim yang dipertanyakan telah dimainkan.[1] (R) Degradasi. Catatan:
Posisi per pekan
Sumber: Lega Serie A
Pranala luar
|