Serangan oposisi Suriah (2024)

Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. Silakan hapus templat ini apabila sudah lebih dari satu bulan Silakan perbaiki artikel ini atau diskusikan perubahan pada halaman pembicaraan, tetapi harap perhatikan bahwa pembaruan tanpa rujukan yang sah dan tepercaya akan dihapus. (November 2024) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Serangan oposisi Suriah (2024)
Bagian dari Perang Saudara Suriah
Peta serangan di wilayah Idlib Peta serangan di dalam dan sekitar Aleppo   Dikendalikan oleh Republik Arab Suriah   Dikendalikan oleh Oposisi Suriah   Dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah   Dikendalikan oleh Pasukan Pertahanan Israel
Tanggal 27 November 2024 – sekarang (2 minggu dan 1 hari) Lokasi Suriah Status Kemenangan oposisi Runtuhnya kekuatan pro-pemerintah dan Republik Arab Suriah[8] Pemberontak merebut Aleppo, Hama, Daraa, Quneitra, Suwayda, Douma dan Homs SDF merebut Dayr az-Zawr Pemberontak memotong, mengepung, dan merebut ibu kota Suriah, Damaskus Iran mulai menarik personelnya dari Suriah[9] Aset Angkatan Laut Rusia ditarik dari Tartus[10] Kejatuhan dinasti Assad Perubahan wilayah Pasukan Oposisi Suriah merebut lebih dari 100 kota dan desa,[11][12] menguasai Aleppo dan Hama, memutus jalan raya M5, dan sepenuhnya menguasai wilayah Shahba dari SDF.
Pihak terlibat
Pemerintah Sementara Suriah Komando Operasi Militer Hayat Tahrir al-Sham Tentara Nasional Suriah Legiun Syam[1] Brigade Badai Utara[1] Gerakan Nurudin Zanki[1] Jaysh al-Izza[2] Front Nasional untuk Pembebasan Ahrar al-Syam[2]	Suriah  Angkatan Bersenjata Suriah  Angkatan Darat Suriah  Angkatan Udara Suriah  Rusia[3][4]  Angkatan Udara Rusia  Angkatan Udara Rusia GRU Spetsnaz GRU[5]  Iran Korps Garda Revolusi Iran[6] Rojava[7] (sejak 30 November) Pasukan Demokratik Suriah Satuan Perlindungan Rakyat
Tokoh dan pemimpin
Abu Mohammad al-Julani	Mayjen. Suhayl al-Hasan[13] Brigjen. Kioumars Pourhashemi †[14] Mazloum Abdi
Korban
311 terbunuh[15][16] 60 terbunuh[16] ca 1,000 terbunuh (klaim pemerintah)[17]	220 terbunuh[16], 21 ditangkap[18][19] 25 milisi pro-Iran terbunuh[16] 1 terbunuh[15][6] 1+ terbunuh 3 terbunuh, beberapa ditangkap[20][21]
111 warga sipil terbunuh [a] 280.000 warga sipil mengungsi[22]

Pada tanggal 27 November 2024, koalisi kelompok oposisi Suriah yang disebut Komando Operasi Militer^[23] yang dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok sekutu yang didukung Turki^[24][25] di Tentara Nasional Suriah melancarkan serangan terhadap pasukan Tentara Arab Suriah (SAA) yang pro-pemerintah di Kegubernuran Aleppo, Hama dan Idlib di Suriah. Operasi tersebut diberi nama sandi Pencegahan Agresi oleh HTS dan dinyatakan diluncurkan sebagai pembalasan atas meningkatnya penembakan SAA terhadap warga sipil di pedesaan Aleppo Barat.^[26] Ini adalah pertama kalinya pasukan oposisi dalam Perang Saudara Suriah melancarkan kampanye ofensif militer sejak gencatan senjata di Idlib pada Maret 2020.^[27][28]

Pada tanggal 29 November 2024, HTS dan Pasukan Demokratik Suriah memasuki Aleppo dan merebut sebagian besar kota, di tengah runtuhnya pasukan pro-pemerintah. Keesokan harinya, pasukan oposisi membuat kemajuan pesat, merebut puluhan kota dan desa ketika pasukan pro-pemerintah hancur, dan maju menuju Hama di Suriah tengah, kemudian merebutnya pada tanggal 5 Desember.^[8][29]

Pada tanggal 7 Desember 2024, pasukan Front Selatan memasuki Kegubernuran Rif Dimashq dari selatan, dan berada dalam jarak 10 kilometer dari ibu kota Damaskus.^[30][31] Belakangan, pasukan oposisi dilaporkan telah memasuki pinggiran ibu kota.^[32] Pada tanggal 8 Desember, mereka juga telah merebut Homs, yang secara efektif memotong pasukan Assad dari pantai Suriah.^[33]

Pada tanggal 8 Desember 2024, pemberontak merebut ibu kota Damaskus, menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad dan mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama 53 tahun di negara tersebut.^[34]