Seongdeok dari Silla
Meskipun saran dari perebutan kekuasaan berlanjut di antara hak prerogatif aristokrat dan kerajaan, pemerintahan Raja Seongdeok dianggap oleh kebanyakan sarjana Korea sebagai titik kulminasi negara Silla Bersatu. Hubungan antara Silla dan Tang mencapai tingkat kerjasama yang tak tertandingi. Akomodasi ini menyusul tahun konfrontasi dan persaingan atas hegemoni di Korea yang memiliki banyak kaitannya dengan realisasi Tang yang Silla akan buktikan lebih berharga sebagai sekutu daripada sebagai saingan, selama satu masa saat Tang menghadapi tantangan besar atas kekuasaannya di barat jauh dan di arah utara – oleh Tibet, suku Malgal, kekuatan Islam yang dinamis muncul dari Asia Tengah, dan juga negara Balhae, yang telah muncul pada akhir abad ke-7 dari reruntuhan negara Goguryeo kuno. Bermasalah oleh Balhae yang semakin konfrontatif (yang sesungguhnya telah melancarkan serangan dari atas laut melawan Tang pada tahun 733), pada tahun 733 Kaisar Tang Xuanzong menawarkan Raja Seongdeok jabatan sebagai Komandan Militer Ninghai (Ninghai junshi 寧海軍使) dengan perintah untuk menghukum negara Balhae/Malgal. Meskipun Raja Seongdeok sebenarnya melancarkan kampanye di bagian utara pada tahun yang sama, tetapi digagalkan oleh badai salju. Silla juga prihatin dengan kebangkitan Balhae. Pada tahun 721 Raja Seongdeok memerintahkan pembangunan tembok besar di perbatasan utara Silla. Sisa-sisa dinding ini masih dapat dilihat dari apa yang sekarang provinsi Hamgyǒng selatan, Korea Utara. Terganggu juga dari serangan bajak laut Jepang di sepanjang pantai selatan, pada tahun berikutnya (dan sangat mungkin dengan buruh yang sama) Seongdeok juga mendirikan sebuah benteng besar di dekat ibu kota Gyeongju yang diperpanjang 10 km melingkar. Menurut babad Samguk Yusa, benteng ini (yang dikenal sebagai benteng Mobeol prefektur) memerlukan pekerja sebanyak hampir 40,000 orang, sebuah penggalangan besar tenanga kerja yang menandakan peningkatan kekuatan monarki yang terpusat. Pemerintahan Seongdeok juga menjadi bukti upaya reformasi sistem tanah di Silla. Penyebaran “tanah-berbadan sehat” (jeongjeon 丁田) pertama kali disebutkan terjadi pada tahun ke dua puluh satu Raja Seongdeok (722). Sifat tanah berbadan sehat diragukan karena hampir tidak terdapatnya bukti yang kuat. Namun berdasarkan judul, diduga lahan yang didistribusikan kepada rakyat jelata dapat bertubuh, meskipun apakah untuk bekerja atau memiliki langsung tidak jelas. Bagaimanapun juga, apapun sifat yang tepat, terdapat upaya untuk menopang otoritas kerajaan dengan memelihara hubungan dengan para petani dan mengorbankan tanah yang dikuasai oleh aristokrasi. Pada puncak pemerintahan Seongdeok, hubungan dengan Tang mengalami peningkatan, pada tahun 735 Kaisar Tang Xuanzong dengan resmi menjamin raja Silla wilayah selatan Sungai Pae (yang sekarang Sungai Taedong yang mengalir ke Pyongyang), wilayah yang telah dikuasai oleh Tang setidaknya sejak abad ke-7 dan kampanye-kampanye Tang–Silla yang telah meruntuhkan Goguryeo. Pemerintahan Seongdeok relatif makmur dan damai. Salah satu sarjana Korea berpendapat, selama masa pemerintahannya "...otoritas tertinggi tahktanya akhirnya tercapai dan kerajaan dapat menikmati ketenangan di dalam negeri". Menurut babad Samguk Sagi, Seongdeok menciptakan Jam air pertama Korea, yang dalam bahasa Korea disebut nugak 漏刻 pada tahun 718. Namun ini diduga disalah artikan dengan Nugakjeon 漏刻典, yang disinggung oleh Samguk Sagi pada tahun 718 yang untuk pertama kalinya didirikan Nugakjeon, atau Kantor pencatat waktu. Mengenai tanggal kematian Seongdeok, karena beberapa catatan sejarah Tiongkok bahwa di bulan kedua tahun 737 seorang utusan Tang diberangkatkan untuk menobatkan penerus Seongdeok (calon Raja Hyoseong) sebagai Raja Silla, diduga bahwa Raja Seongdok sesungguhnya telah meninggal pada tahun 736. Lihat pula
|