Sentul International Convention Center
Sentul City International Convention Center atau disingkat menjadi SICC adalah sebuah gedung pertemuan multifungsi dengan kapasitas 12.000 orang[butuh rujukan] yang terletak di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gedung ini sebelumnya memiliki nama "Bukit Sentul Convention Center", dan seiring dengan perubahan nama PT Bukit Sentul Tbk menjadi PT Sentul City Tbk, sekarang berubah menjadi "Sentul City International Convention Center". SejarahSentul International Convention Center atau SICC merupakan gedung pertemuan komersial di daerah perumahan di Sentul City, Bogor, Jawa Barat, tepat di sisi jalan tol Jagorawi. Gedung ini dimiliki oleh Yayasan Kasih Untuk Bangsa. Pada awalnya gedung ini dikenal sebagai Bukit Sentul Convention Center (BSCC), lalu berubah menjadi Sentul City Convention Center (SCCC) bersama dengan perubahan nama PT Bukit Sentul Tbk untuk PT Sentul City Tbk. Nama Sentul International Convention Center (SICC) telah digunakan sejak Mei 2009. Sentul International Convention Center, dibangun di atas lahan seluas 6,4 hektare dengan luas bangunan 22.000 meter persegi. kamar SICC dapat menampung 11.000 orang di Hall Utama (ruang utama), dan 2.000 di kamar lain aula, lebih besar dari Jakarta Convention Center, Senayan. Bangunan ini merupakan bangunan multifungsi yang juga bisa menjadi spesialis untuk acara akustik. Sentul International Convention Center Tower (Tower SICC) telah diresmikan pada 15 Maret 2010 oleh Rev Dr Ir Niko Njotorahardjo, dihadiri oleh para jemaat kristen, bersama dengan acara Konferensi Global Care Indonesia 2010. Beberapa penyanyi dan grup musik terkenal pernah tampil di SICC, seperti Justin Bieber, Katy Perry, Celine Dion, Blackpink, Shawn Mendes, dan Westlife. PengembanganIzinGedung ini mulai dibangun pada tanggal 18 Agustus 2005, dengan izin berdasarkan Keputusan Bupati nomor 591.3/26/KPTS/PUK/2005 tanggal 11 April 2005 mengenai Pengesahan Revisi Site Plan, serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) nomor 640/308/VII/PP-DCK/2005 dari Kabupaten Bogor. AnggaranSICC mengklaim bahwa gedung ini adalah salah satu konvensi terbesar di Asia Tenggara, dengan anggaran pembangunan mencapai Rp 170 miliar. Pusat Pelayanan MasyarakatPusat Pelayanan Masyarakat (P2M) SICC adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Yayasan Kasih Bagi Bangsa, sejak Mei 2008, untuk melakukan fungsi sosial SICC bagi masyarakat sekitar. P2M SICC struktur dipimpin oleh Ir Sutadi Rush dengan wakil ketua Dra Tuti Gunawan. Bidang yang paling perhatian P2M SICC adalah pendidikan, kesehatan dan masyarakat, dengan fokus utama adalah masyarakat Babakan Madang kabupaten, karena SICC terletak di Babakan Madang, dengan fokus yang lebih luas di seluruh wilayah Bogor bahkan di Indonesia. program kegiatan SICC dirancang dengan tujuan untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang meliputi lima programsin bidang kesehatan, pendidikan, perempuan, sosial, dan ekonomi. P2M SICC kegiatan mencakup pengembangan fisik dan non-fisik (pengembangan lingkungan) di Kecamatan Babakan Madang, Bogor.[butuh rujukan] KontroversiForum Generasi Islam Babakan Madang (Forgib) melaporkan dugaan manipulasi izin bangunan pada proyek SICC. Koordinator Forgib menyatakan bahwa bangunan SICC rencananya akan menjadi pusat kegiatan keagamaan, bahkan berpotensi mengarah pada kegiatan yang dapat merusak keyakinan masyarakat. Dugaan manipulasi ini kemudian dilaporkan kepada Komisi C Kabupaten Bogor. Ketua SICC P2M, Sutadi Rusli, membantah bahwa SICC berencana membangun gereja. Ia menjelaskan bahwa SICC sedang membangun gedung pertemuan dan gedung serbaguna yang dapat digunakan oleh semua kalangan, termasuk bagi semua agama yang diakui oleh pemerintah. Menanggapi demonstrasi yang dilakukan Forgib di parlemen lokal Bogor, Camat Babakan Madang, Asep Santana, menegaskan bahwa SICC tidak melanggar perjanjian yang telah disepakati oleh tokoh masyarakat dan Muspika. Ia juga meminta masyarakat untuk terus mengawasi perkembangan proyek SICC. Komisi C Kabupaten Bogor akhirnya berhasil mendamaikan kedua belah pihak dan menolak tuduhan bahwa gedung tersebut akan digunakan sebagai tempat ibadah.[1] Pranala luar
|