Semsar SiahaanSemsar Siahaan (11 Juni 1952 – 23 Februari 2005) merupakan seorang perupa dan pelukis berkebangsaan Indonesia. Dia terakhir kali menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional pada tahun 2004. Latar belakangSejumlah lukisan anak kedua dari enam bersaudara Mayjend Ricardo Siahaan kelahiran Medan ini bertema keseharian yang kritis merekam kebobrokan moral masyarakat. Salah satu lukisannya yang pernah dipamerkan di Galeri Nasional berjudul Pizza. Lukisan berbentuk piza yang di dalamnya ada potongan-potongan segitiga seperti piza, cukup menggambarkan berbagai fenomena kehidupan saat ini. Di antaranya, penggambaran tentang penjungkirbalikan fakta yang sering terjadi. Dia juga sangat peduli terhadap masalah lingkungan. Sejumlah lukisannya bertema keserakahan negara-negara kaya yang membabat hutan di negara-negara miskin. Lukisan itu ikut dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, 17- 31 Agustus 2004. Bahkan pada tahun 1980-an, dia juga aktif di Sekretariat Perlindungan Hutan Indonesia (SKEPHI) yang menentang pembabatan hutan di berbagai daerah. Semsar Siahaan, yang akrab dipanggil Sam, dikenal sebagai perupa yang kritis dan sering melakukan aksi protes. Pada saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981, dia pernah membakar karya lukisnya sendiri karena dianggap hanya bersifat suvenir. Ia menggali lubang-lubang kubur dan mengisinya dengan patung-patung mayat di dalam Bienalle Seni Rupa Jakarta IX di Taman Ismail Marzuki Jakarta.[1] KaryaKarya yang tercatat dalam daftar ini hanya meliputi karya visual (lukis) dengan judul saja.[2]
Akhir hayatSemsar Siahaan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan, Rabu 23 Februari 2005 pukul 01.00 Wita. Jenazahnya disemayamkan di Galeri Cipta Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo, Kamis 24 Februari 2005, setelah diadakan upacara pelepasan pukul 11.00. Pranala luar
|