Sempiternal
Sempiternal adalah album studio keempat grup musik rock Inggris Bring Me the Horizon. Album ini dirilis 1 April 2013 di seluruh dunia oleh anak label Sony Music, RCA Records, dan 2 April 2013 di Amerika Serikat dan Kanada lewat Epitaph Records. Album ini adalah album pertama BMtH bersama mantan kibordis Worship, Jordan Fish, dan diyakini merupakan album terakhir bersama gitaris II Jona Weinhofen. Namun, keterlibatan Weinhofen telah menuai banyak kontroversi. Diciptakan dan direkam tahun 2012, Sempiternal banyak menggunakan pengaruh musik elektronik, musik ambien, dan pop. Nama album ini berasal dari kata bahasa Inggris arkais yang bermakna sebuah konsep "keabadian" yang tak pernah mungkin terjadi.[1] Kata ini diserap dari kata bahasa Latin sempiternus (gabungan dari akar kata semper dan aeternum). Album ini menelurkan empat singel ("Shadow Moses"; "Sleepwalking"; "Go to Hell, for Heaven's Sake"; dan "Can You Feel My Heart"). Album mencapai debutnya di posisi ke-3 UK Album Chart dan merupakan album kedua yang sukses memuncaki ARIA Charts di Australia. Album ini berada pada posisi ke-11 Billboard 200 dengan 27.522 penjualan minggu pertama, membuatnya sebagai album dengan tangga album tertinggi di Amerika sampai That's the Spirit debut di posisi ke-2 pada 2015. Begitu dirilis, album ini langsung mendapat pujian kritis. Latar belakangPada 2011, Bring Me the Horizon telah menyelesaikan tur promosi album There Is a Hell Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven Let's Keep It a Secret. Setelah itu, mereka merencanakan sebuah EP yang berisi remix electronica album tersebut, yang diproduseri Draper, dan ditargetkan rilis pada 2012. Namun, terkait urusan dengan label Visible Noise, perilisannya batal.[2][3] Begitu Juli, mereka mengumumkan akan merilis album baru di RCA Records.[4] Meski keluarnya band dari label Visible Noise tidaklah berdasarkan tindakan agresif, band itu memilih masuk label rekaman besar (major label) karena minimnya sumber daya dan dukungan label rekaman independen yang ditawarkan saat pengembangan dan produksi.[5] Contohnya, saat sang pentolan Oliver Sykes dan saudaranya Tom, yang menjadi sutradara film ingin merilis behind the scenes dari dokumenter tur Bring Me the Horizon "Lads On Tour".[6] Ini akan menjadi bagian dari perilisan ulang album ketiganya. Namun hal ini urung terlaksana karena Visible Noise tidak bisa membayar film tersebut.[6] RCA Records memberikan dukungan penuh bagi Bring Me the Horizon sejak pertama kali penandatanganan kontrak, label tersebut menyebut kontrak tersebut "sama pentingnya dengan kontrak Metallica".[5] Penciptaan dan perekaman
Penyanyi Oliver Sykes saat diwawancarai.[7] Pada 2012, band ini memilih berhenti konser dan tampil di media, dan fokus ke penggarapan album. Sang gitaris II Jona Weinhofen mengutip, "Kami merasa kurang termotivasi menulis lagu saat tur."[8] Album ini dirilis di Lake District, sebagaimana tradisi yang sudah dilakukan untuk menciptakan lagu.[7] Sebelumnya mereka telah menciptakan lagu di Arboga, Swedia saat merilis Suicide Season[9] dan pedesaan Skotlandia untuk There Is a Hell.[10] Mereka merasa tidak butuh lingkungan terisolasi karena mereka sudah memiliki waktu beberapa bulan untuk beristirahat dari tur album sebelumnya. Namun ada rintangan karena mereka malas gerak menulis lagu.[7] Mulanya mereka ingin merekam pada Mei 2012, tetapi Sykes percaya bahwa itu terlalu cepat dan band itu cukup membuat demo untuk beberapa bulan alih-alih.[11] Band ini mengirim banyak gambar pada suatu studio yang dirahasiakan,[12] yang kelak diyakini adalah Angelic Studio di Banbury, Oxfordshire.[13] Band ini mengumumkan bahwa mulai September mereka masuk studio untuk menjalani tahap praproduksi.[14] Oliver Sykes dalam wawancara The Guardian menyatakan bahwa album ini mayoritas direkam pada laptopnya.[7] Sang vokalis mengungkapkan di Kerrang! bahwa kibordis Jordan Fish dari Worship turut menggarap album Bring Me the Horizon, memberikan kontribusi elektroniknya, di studio.[1] Peranannya berkembang dalam album tersebut setelah awalnya mereka diinstruksikan band apa yang harus ia lakukan, tetapi ia perlahan-lahan terus meningkatkan peranannya.[1] Ia menjadi "esensial" dalam kerangka kerja album dan menjadi "salah satu pemimpin komposisi".[15] Sykes berkata bagaimana Fish, gitaris utama Lee Malia dan dirinya menggarap album berbulan-bulan di rumahnya.[15] Pada mulanya ia belum pernah diumumkan sebagai anggota resmi tetapi sebagai anggota tur tambahan untuk mendukung perilisan Sempiternal.[1] Namun pada awal 2013 majalah Rock Sound mengonfirmasi Fish sudah keluar dari Worship dan resmi bergabung dengan Bring Me the Horizon sebagai band enam personel.[15] Di pertengahan September diumumkan bahwa Terry Date, yang dikenal sebagai produser Deftones, Limp Bizkit, dan Pantera menjadi produser album.[16] Sykes mengatakan ia sangat menyukai pekerjaan Date pada album White Pony dan Chocolate Starfish and the Hot Dog Flavored Water.[11] Sykes percaya bahwa sejumlah karya yang dikerjakan Date membuat Bring Me the Horizon terdengar sebagai band yang sungguh berbeda.[11] Meski band tersebut pernah bekerja sama dengan musisi lain (seperti dengan musisi Kanada Lights)[17] band memutuskan tidak mengundang musisi tamu, kecuali anggota band post-rock Immanu El yang menjadi vokalis latar.[18] Pada 3 November 2012, band ini mengundang fans dan tim Drop Dead Clothing untuk masuk ke Angelic Studios merekam vokal geng album tersebut.[19] Jordan Fish bertindak sebagai dirigen.[20] Kontroversi Jona WeinhofenGitaris II Jona Weinhofen keluar dari BMtH pada 2013 karena "memiliki perselisihan dengan band yang tidak saya sebut siapa anggotanya." Begitu keluar, Weinhofen mengklaim bahwa ia turut menulis dan merekam banyak riff untuk album Sempiternal, dan bahkan menulis liriknya. Pada Februari 2013, Oliver Sykes mencuit di Twitter untuk membantah pernyataan Weinhofen: "Aku meminta kepada penggemar kami TIDAK percaya dengan komentar atau jawaban yang diberikan oleh Jona Weinhofen terkait album kami 'Sempiternal'. Ia sama sekali tidak menulis riff final atau musik yang didengar pada rekaman, dan ia merekam sesuatu yang sama sekali tidak didengar. Tidak ada keterlibatannya dalam menulis lirik, maupun makna lirik yang diungkapkan olehnya." KomposisiPengaruh, gaya, dan temaMeski Sykes meragukan pengaruh bergabungnya band ke label rekaman besar terhadap keluaran musiknya (diyakini Bring Me the Horizon akan menulis lagu yang ramah radio), RCA dan Sony terus mendorong band "menulis album terkeras sebagaimana yang mereka bisa".[5] Namun, alih-alih makin keras, Bring Me the Horizon justru banyak menggunakan pengaruh luar dalam persiapan penulisan Sempiternal. Selama pengembangan album, Sykes berkata bahwa ia dan Jordan Fish terinspirasi dari semua musik yang mereka dengar setiap hari dan berpikir bagaimana itu dipakai pada gaya mereka. Mengambil pengaruh dari musik ambien, EDM, reggae, dan pop[1][21] dan juga elemen suara dan "piano aneh" dari jalur suara film.[11] Sykes menyatakan terkait dengan film Danny Boyle 28 Days Later dan The Beach: "Sebelum kami [Bring Me the Horizon] menulis album, kami memainkan lagu tema 28 Days Later."[21] Album ini mengutip elemen elektronik yang terus bertumbuh sepanjang karier[22] dan memasukkannya ke dalam fondasi lagu.[23] Album ini tergolong metalcore,[24][25][26] post-hardcore,[26][27] rock alternatif,[28] electronicore,[29] hard rock,[30] dan metal alternatif,[24] dan dikutip sebagai "suara pop rock" dengan "sentuhan metalcore".[29] Dengan mendeskripsikan album sebagai paduan antara 3 album sebelumnya dengan "suara sepenuhnya baru", Sykes merangkum bahwa dirinya "secara masif" dipengaruhi genre musik elektronik.[5] Ia juga berkomentar bagaimana album itu masih menjelajahi daerah yang mirip dengan album ketiganya There Is a Hell. Hal ini dikarenakan ada fakta bahwa peletak dasar album ini memberikan ruang yang cukup luas untuk bereksperimen lagi.[15] Suara album ini masih agresif seperti kebanyakan karyanya tetapi banyak mengandung chorus yang "dibuat untuk arena"[31] dan banyak memuat hook elektronik.[22] Sykes juga menyebut album ini memiliki suasana "haru" yang euforik[5] dan ini ditunjukkan dengan adanya trek dengan suara mirip jalur suara akhir zaman.[32] Daftar lagunya merupakan bahan bakar interpretasi konseptualnya.[21] Album ini, yang ditulis Sykes, secara liris bersifat positif[32] dan bertentangan dengan lirik bertema gelap pada album sebelumnya, There Is a Hell.[5] Lirik lagunya berisi analisis konsekuensi dari tindakan manusia dan berubah menjadi maaf[32] dan disebut memiliki "sikap yang penuh perhatian, kontemplatif, dan sadar diri".[15] Sykes menjelaskan bahwa lagu di album There Is a Hell bertemakan perilaku seperti melampiaskan depresi, Sempiternal berisi pembelajaran bagaimana mawas diri dari stres. Di luar positivitas album, wawancara majalah Kerrang! meninjau bahwa lagu yang ditulis Sykes merujuk pada "suatu masalah" yang secara kohesif disatukan dalam tema trek.[31] Liriknya juga disebut mengandung konotasi antiagama,[7] mengingat Sykes adalah "...seorang ateis sehingga aku tidak percaya Tuhan. Sebelum album (dirilis) aku memposisikan pada saat aku diminta beriman kepada Tuhan agar (hidupku) lebih baik, aku ada pada tempat yang buruk dan aku diminta percaya pada-Nya."[6] Struktur liriknya menyerupai "yin-and-yang". Terdengar pada lagu "Can You Feel My Heart", yang berpusat pada kalimat "the higher I get, the lower I sink".[33][34] Album ini adalah satu-satunya album yang memasukkan rekaman Sykes bermain pada gitar II. TrekLagu pertamanya "Can You Feel My Heart" adalah eksperimen musik yang menjadi peletak dasar Sempiternal.[34][31] Lagu ini adalah lagu pertama yang "membuat semangat" Fish terkait penggunaan electronica yang kuat.[34] Pola vokal yang di-loop dibuat oleh Fish kaena Sykes tidak dapat berpikir lirik yang sesuai dengan chorusnya, tetapi kemudian menjadi bagian signifikan dari struktur lagu.[31] Lagu ini dimulai dengan sentuhan elektronika yang kemudian menjadi lagu tempo menengah.[22] Lagu ini dikredit Sykes sebagai "pengakuan atas masalahmu, dan pengakuan kesalahanmu. Itu adalah langkah pertama menuju keutuhan album."[21] "The House of Wolves" adalah lagu Sykes yang ingin tampil religius untuk membantu menuntaskan masalah pribadi.[31] Lee Malia menyebut lagu ini terinspirasi dari Suicide Season[34] dan memiliki chorus yang dipengaruhi Glassjaw.[31] Singel keduanya "Sleepwalking" adalah lagu terpengaruh electronicore yang disebut Sykes sebagai "salah satu lagu yang lebih komersial pada rekaman" dan menyebutnya sebagai "lagu dengan penulisan terbaik".[35] Lagu berjudul "Antivist" ditulis untuk Jona Weinhofen. Saat pertama kali dimainkan, Sykes membuat pernyataan: "Lagu ini berjudul 'Antivist.' Untuk Jona Weinhofen."[36] Namun, pada wawancara berikutnya saat ditanyakan tentang makna lagunya, anggota band tersebut mengungkapkan bahwa lagu ini sama sekali tidak melulu tentang Weinhofen (meski mereka menggunakan Weinhofen sebagai inspirasi), tetapi lebih banyak bertema kemunafikan manusia, khususnya di Internet; kala mereka banyak menuliskan pendapat negatif secara sembrono dan berdebat dengan orang yang "tidak membantu" atau mendakwah sedangkan mereka terus melanggar apa yang ia dakwahkan (sehingga mereka disebut "ANTI-vis" bukannya aktivis).[37][38] Promosi dan rilisanPada 5 November 2012 band ini meng-host situs web sempiternal.info dan merilis klip audio "Shadow Moses" dan menampilkan video yang kelak merupakan bagian dari sampul album.[39] Adalah ornamen Flower of Life, dibentuk dari lingkaran yang berpotongan.[40] Pada 9 November band ini menggelar gig di Sheffield, kampung halaman mereka, sebelum menjadi ko-headliner dari Warped Tour Festival di London dengan Lostprophets.[41] Pada 14 January 2013, sebuah teaser dirilis di akun Vevo Bring Me the Horizon. Pada akhir video, terungkap bahwa album itu akan dirilis 29 April 2013. Semua format/edisi sudah pre-order. Juga menyediakan banyak paket, termasuk menyertakan kaus oblong.[42] Pada 23 February 2013, Sempiternal bocor ke Internet dua bulan sebelum tanggal rilis.[18] Namun, band ini justru menanggapinya secara positif serta mereka mempersiapkannya karena "permintaan fenomenal".[43] Hal ini membuat band tersebut mengalirkan albumnya secara daring hingga tanggal rilisnya, yang kemudian dimajukan dari 29 dan 30 April hingga 1 dan 2 April berturut-turut untuk seluruh dunia dan Amerika Utara.[44][45] Terkait kebocoran Sempiternal, Sykes berkomentar: "Aku akan membuat kejutan itu karena aku sangat yakin. Musik sekarang bebas, jika kamu tak mau bayar, ya tak usah bayar. Semua punya hak istimewa. Sebagai musisi kamu harus terima saat itu juga."[6] SingelSingel pertamanya, "Shadow Moses", debut di Daniel P. Carter's Rock Show di BBC Radio 1 pada 4 Januari 2013.[46] "Shadow Moses" secara resmi dirilis di iTunes pada 14 Januari 2013, mencapai posisi ke-80 pada Official UK Singles Chart, pertama kalinya band tersebut masuk 100 teratas. Pada 18 Februari 2013, band ini mengumumkan akan merilis lagu baru "Antivist", mengingat banyak warganet yang mencuit #antivist. Sampul lagu tersebut ditampilkan dalam format GIF pada situs web antivistreveal.com. Pada 19 Februari 2013, "Antivist" dirilis bukan sebagai singel di SoundCloud dan YouTube. Pada 4 Maret 2013, band ini merilis video musik kedua Sempiternal yang berjudul "Sleepwalking" di YouTube lewat kanal Vevo band dan Epitaph Records. Singel ketiganya, "Go to Hell, for Heaven's Sake" dirilis pada 10 Juni. Tur dan penampilanBand ini menggelar tur untuk memperkenalkan album Sempiternal. Tur yang berjudul The American Dream Tour didukung permanen oleh Of Mice & Men dan Issues, sedangkan Letlive menjadi penampil pembuka di banyak tur dan Northlane membuka 11 tanggal konser bila Letlive absen.[47] Penampilan terakhirnya adalah tanggal 5 Desember 2014 di Wembley Arena.[48] Begitu selesai, mereka kembali ke studio untuk menggarap album. TanggapanTanggapan kritis
Begitu dirilis, album ini dipuji kritis. Dalam Metacritic, album ini mendapat nilai rerata 81 berdasarkan 12 tinjuan yang mengindikasikan "pujian universal".[49] AllMusic memberikan tanggapan positif, "Bring Me the Horizon bekerja dengan perlahan tapi kelak memperhalus suaranya selama bertahun-tahun, dan dengan Sempiternal, rasanya kesabaran dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil."[23] Dalam tinjauan positif pada album, Drew Beringer dari AbsolutePunk berkata bahwa album ini "mengandung banyak substansi dan juga gaya."[50] Dalam tinjauan positif, Alternative Press memuji vokal Sykes, "Jangkauan vokal Sykes membuktikan tambahan yang tangguh dalam gudang musik mereka", menyebutnya sebagai "kohesif dan menarik."[51] Classic Rock memuji album ini "tulen" dan menyebutnya "[lebih] dramatis dan emosional daripada...yang pernah ada sebelumnya."[52] Kerrang! menanggapi positif, "Sempiternal bersuara seperti rekaman yang dibutuhkan masyarakat dunia--itu saja, bukan sekadar golongan rambut panjang--yang segar bagi banyak rekaman metal pada 2013."[53] Prestasi
Penghargaan
Penampilan komersialAlbum ini debut di posisi ketiga pada UK Album Chart[67] dan pertama pada UK Rock Chart[68] dengan 9.000 kopi terjual di minggu pertama.[69] Di Amerika Serikat, proyeksi penjualannya berkisar 24.000 hingga 27.000 pada minggu pertama dan terkonfirmasi terjual lebih dari 27.000 kopi sehingga masuk ke posisi 11 pada Billboard 200.[70][71] Album ini mendapatkan sertifikasi emas oleh RIAA pada 26 April 2016 dengan terjualnya 500.000 kopi. Namun RIAA salah menyebut nama band tersebut yaitu "Beyond the Horizon". Daftar laguSeluruh lagu ditulis oleh Oliver Sykes, Lee Malia and Jordan Fish.
PersonelBring Me the Horizon
Musisi tambahan
Tangga albumSertifikasi
ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|