Sem
Terjemahan Lama dan Firman Allah Yang Hidup mengambil posisi ini:
Namun, New American Standard Bible menerjemahkan:
Terjemahan Baru mengambil posisi ini:
Kejadian 11:10 mencatat bahwa Sem berumur 100 tahun ketika Arpakhsad dilahirkan, dua tahun setelah air bah, sehingga ketika banjir melanda usianya 98 tahun. Setelah itu, ia hidup 500 tahun lagi, sehingga umurnya pada saat kematiannya adalah 600 tahun. Sem hidup semasa dengan ayahnya, Nuh. Dia hidup semasa dengan Ishak sampai Ishak berumur 110 tahun dan hidup semasa dengan Yakub sampai Yakub berumur 50 tahun. Dia hidup semasa dengan 15 generasi bapa leluhur dari Metusalah (kedelapan) sampai dengan Yakub (ke-20).[2] James Ussher dalam karyanya The Annals of the Old Testament from the Beginning of the World mencatat Yafet dilahirkan pada 1556d AM atau 2448 SM [3] Sementara ayat terakhir dari Kejadian 5 secara singkat menulis bahwa "Setelah Nuh berumur lima ratus tahun, ia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet." Sem juga disebutkan dalam Kitab Kejadian 6:10; 7:13; 9:18,23,26-27; 10; 11:10; juga dalam 1 Tawarikh 1:4. Menurut sejarah Islam pada masa kerasulan Nabi Isa, dikatakan bahwa Sem pernah dibangkitkan kembali oleh Isa, ketika ada permintaan dari Bani Israel.[4] GenealogiSilsilah lengkapnya adalah Sem bin Nuh bin Lamekh bin Metusalah bin Henokh bin Yared bin Mahalaleel bin Kenan bin Enos bin Set bin Adam. Anak-anak Sem adalah Elam, Asyur, Aram, Arpakhsad dan Lud, selain sejumlah anak perempuan. Abraham adalah masih keturunan Sem, oleh penganut ajaran samawi dianggap sebagai leluhur dari bangsa Ibrani dan Arab. Menurut Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari ayahnya bahwa Sem menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah. Sem adalah leluhur beberapa bangsa di Timur Tengah; ia adalah nenek moyang Elam, Asyur, Arpakhshad atau Arpakhaxad (menurut Yosefus, Kasdim, yang kemudian menurunkan bangsa Ibrani dan Arab), Lud (Lidia) dan Aram (Suriah). SemitIstilah seperti "Semit" dan "Hamit" kini tidak banyak digunakan, dan kadang-kadang bahkan dianggap ofensif, karena mengandung konotasi "rasial". Bentuk-bentuk adjektiva "Semit" dan "Hamit" lebih lazim, meskipun istilah 'Hamit' yang kabur telah ditinggalkan di kalangan akademik arus utama pada 1960-an. Istilah Semit masih lazim digunakan untuk Bahasa-bahasa Semit, sebagai sub-kelompok dari bahasa Afro-Asia, yang merujuk kepada warisan linguistik yang sama dari bahasa Arab, Aram, Akkadia, Ethiopia, Ibrani dan Fenisia. Istilah Semit juga digunakan dalam ungkapan "anti-Semit" untuk merujuk kepada prasangkat rasial, etnis, atau budaya yang semata-mata ditujukan kepada orang Yahudi. Catatan tradisiMenurut sejumlah tradisi Yahudi (mis., B. Talmud Nedarim 32b; Bereshit Rabbah 46:7; Bereshit Rabbah 56:10; Vayikrah Rabbah 25:6; Bamidbar Rabbah 4:8.), Sem diyakini sebagai Melkisedek, raja Salem yang dikatakan pernah ditemui oleh Abraham setelah pertempuran melawan empat raja. Keturunan Elam dan AsyurMengenai Elam dan Asyur, Isaac Asimov mencatat, "kedua anak laki-laki pertama Sem adalah Elam dan Asyur, asal usul nama dari suku bangsa Elam dan suku Asyur yang merupakan suku bangsa terkuat di dunia "Semit" (Semitic world) pada zaman ditulisnya Kitab Kejadian".[5] SilsilahMenurut catatan Alkitab, silsilah Sem adalah sebagai berikut:
Silsilah menurut "Kitab Yasir"Sebuah buku yang dinyatakan telah hilang "Kitab Yasir" yang muncul sekitar tahun 1625, dan secara luas dianggap sebagai kitab palsu, memberikan sejumlah nama yang tidak ditemukan dalam sumber lainnya manapun. Sebagian orang telah merekonstruksikan silsilah yang lebih lengkap berdasarkan informasi berikut: Sem. Juga Sem. Arti harafiahnya adalah dinamai atau dikenal (bapak dari ras Semit). Anak-anak Sem adalah:
Lihat pula
Referensi
Pranala luar |