Sel punca embrionik

Sel punca embrionik dalam kultur sel.

Sel punca embrionik adalah sel punca pluripoten yang berasal dari massa sel dalam blastosis (embrio dalam tahap awal).[1] Embrio manusia mencapai tahap blastosis 4-5 hari setelah pembuahan, dan pada saat itu terdiri dari 50-150 sel. Saat mengisolasi embrioblas atau massa sel dalam, embrio manusia yang telah dibuahi akan hancur, sehingga menimbulkan permasalahan etis. Isu yang muncul adalah mengenai apakah embrio manusia pada saat itu memiliki status moral sebagai manusia.[2][3]

Sel punca embrionik manusia berukuran kira-kira 14μm sementara sel punca tikus berukuran 8μm.[4]

Referensi

  1. ^ Thomson et. al; Itskovitz-Eldor, J; Shapiro, SS; Waknitz, MA; Swiergiel, JJ; Marshall, VS; Jones, JM (1998). "Blastocysts Embryonic Stem Cell Lines Derived from Human". Science. 282 (5391): 1145–1147. doi:10.1126/science.282.5391.1145. PMID 9804556. 
  2. ^ Baldwing A (2009). "Morality and human embryo research. Introduction to the Talking Point on morality and human embryo research". EMBO. 10 (4): 299–300. doi:10.1038/embor.2009.37. PMC 2672902alt=Dapat diakses gratis. PMID 19337297. 
  3. ^ Nakaya, Andrea C. "Current Issues: Biomedical Ethics". GALILEO. 
  4. ^ Thomson, James A. (10). "Homologous recombination in human embryonic stem cells". Nature biotechnology. 21 (3): 319–321. doi:10.1038/nbt788. PMID 12577066. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya