Sel HeLaSel HeLa merupakan sel epitelial manusia yang berasal dari kanker serviks atau kanker leher rahim.[1] Sel HeLa diberi nama sesuai dengan nama pasien penyakit kanker serviks yang sel kankernya diambil, yaitu Henrietta Lacks, yang meninggal pada tanggal 4 October 1951.[1] Sel HeLa yang diambil pada tanggal 8 Februari 1951 kemudian diperbanyak dengan kultur sel dan banyak digunakan dalam penelitian.[1] AplikasiSel ini digunakan dalam pembentukan vaksin pertama polio yang dilakukan oleh Jonas Salk.[1] Sel HeLa dapat memperbanyak diri hingga jumlah yang tidak terbatas selama kondisi yang menunjang kehidupannya tercukupi.[1] Sel ini memiliki enzim telomerase yang aktif selama pembelahan sel, untuk mencegah terjadinya pemendekan telomer.[1] Telomer terlibat dalam penuaan sel yang akan menyebabakan kematian pada sel.[1] Saat ini telah ada beberapa jalur sel dari sel ini yang semuanya diturunkan dari sel HeLa.[2] Pada tahun 1953, sel HeLa menjadi sel manusia pertama yang berhasil dikloning. Sejak itu, permintaan sel HeLa dari banyak laboratorium di dunia meningkat. Sejak sel itu banyak direplikasi, mereka telah digunakan oleh para ilmuwan untuk riset termasuk penelitian penyakit, pemetaan gen, efek zat beracun terhadap organisme, dan efek radiasi pada manusia. Sel HeLa juga digunakan disebagai model dari sel kanker dan juga digunakan untuk mempelajari mekanisme dari sinyal transmisi antar sel.[2] Selain itu, sel HeLa telah digunakan untuk menguji sensitivitas tubuh manusia terhadap pita, lem, kosmetik dan barang produksi industri lainnya.[3] Para ilmuwan telah menumbuhkan sekitar 50 juta metrik ton sel dari sel HeLa[3][4] dan telah mendaftarkan sekitar 11.000 paten yang melibatkan penggunaan sel-sel ini. Lihat pulaRujukan
Pranala luar
|