Sejarah nama VietnamSepanjang sejarah, ada banyak nama yang digunakan untuk menyebut Vietnam. Selain nama resmi, ada nama yang digunakan secara tidak resmi untuk menyebut wilayah Vietnam. Vietnam disebut Văn Lang[1][2] (urang, orang, minang[3] / 文郎), Mê Linh[4] (maleng / 麊泠[5]) selama Dinasti Hùng Vương, Âu Lạc[6] (Urang?, Orang?, Anak / 甌雒, 甌駱) ketika An Dương menjadi raja, Nam Việt selama Dinasti Triệu, Van Xuan selama Dinasti Lý Awal, Đại Cồ Việt selama Dinasti Đinh dan Dinasti Lê Awal. Mulai tahun 1054, Vietnam disebut Đại Việt (Viet Raya).[7] Selama Dinasti Hồ, Vietnam disebut Đại Ngu.[8] Việt Nam (ⓘ dalam Bahasa Vietnam) adalah variasi dari Nam Việt (Việt Bagian Selatan), nama yang dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Triệu (abad ke-2 SM, juga dikenal sebagai Kerajaan Nanyue).[9] Kata "Việt" berasal dari kependekan Bách Việt, sebuah kata yang digunakan untuk merujuk pada orang yang tinggal di tempat yang sekarang menjadi Tiongkok selatan pada zaman kuno. Kata "Việt Nam", dengan suku kata dalam tatanan modern, pertama kali muncul pada abad ke-16 dalam sebuah puisi karya Nguyễn Bỉnh Khiêm. "Annam", yang berasal dari nama Tionghoa pada abad ketujuh, adalah nama umum negara itu selama masa kolonial. Penulis nasionalis Phan Bội Châu menghidupkan kembali nama "Vietnam" di awal abad ke-20. Ketika pemerintah komunis dan saingannya yang anti-komunis didirikan pada tahun 1945, keduanya segera mengadopsi nama ini sebagai nama resmi negara. Dalam bahasa Indonesia, kedua suku kata tersebut biasanya digabungkan menjadi satu kata, "Vietnam." Namun, "Viet Nam" pernah digunakan secara umum dan masih digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan oleh pemerintah Vietnam. Kutipan dengan referensi
|