Sejarah NepalSejarah Nepal (bahasa Nepali: नेपालको इतिहास) banyak dipengaruhi oleh agama Hindu. Mungkin oleh sebab itu pula Negara Nepal yang terletak di kawasan Himalaya, merupakan negara pemeluk agama Hindu terbesar di dunia. Nepal terletak di antara daratan Asia selatan dan berbatasan dengan sebelah utara Republik Rakyat Tiongkok serta India sebelah barat, timur dan selatan.[1] Sistem Kerajaan NepalNegara yang beribu kota di Kathmandu ini, sejak abad ke 4 Masehi di Nepal telah ada pemerintahan dinasti dan pada tahun 1769 menjadi kerajaan tunggal. Selama berabad-abad lamanya terjadi persaingan tiga kerajaan. Nepal modern dibangun pada abad ke-18 oleh seorang Raja Gurkha, bernama Prithvi Nalayan Shah. Gurkha berhasil menyatukan kerajaan dan memperkenalkan agama Hindu di sekitar kalangan istana dan masyarakat. Kemudian Nepal resmi menjadi negara agama. Negara Nepal terbentuk dari persatuan Nepal pada tanggal 21 Desember 1768. Pada abad ke 18 dan ke 19, Nepal berperang dengan Tibet, Cina dan Inggris. Pada tahun 1788, Nepal menaklukkan bangsa Sikkim dan mengirimkan tentara ke Tibet, di bagian utara India yang sudah diduduki oleh Nepal. Pada tahun 1809 seorang penguasa Sikh di Punjab bernama Ranjit Singh mengusir tentara Nepal yang berada di sungai Sutlej bagian timur. Nepal Raya meliputi daerah sungai Tista sampai Kangra, sungai Sutlej dan jauh ke bagian selatan menguasai daerah dataran Terai dan Himalaya bagian utara. Namun Tibet berhasil menguasai daerah kekuasaan pegunungan sehingga Nepal harus membayar atas kerusakan.[2] Pada tahun 1815 – 1816 terjadi perang Anglo-Nepal yang disebabkan karena persaingan antara Nepal dan BEC atau British East India Company. Persaingan yang disebakan karena penguasaan negara-negara kecil yang berada di perbatasan dengan Nepal. Perang Anglo – Nepal berakhir dengan dikeluarkannya dan ditandatangani perjanjian Sugauli, dalam perjanjian tersebut Nepal harus menyerahkan Sikkim dan Terai kepada pihak BEC. Selain itu, juga memperbolehkan BEC merekrut tentara Gurkha menjadi bagian dari tentara BEC.[3] PerseteruanAkibat faksionalisme yang terjadi di dalam keluarga kerajaan, mengakibatkan ketidakstabil dan situasi yang semakin goyah. Pada tahun 1846 terjadi insiden yang mengungkapkan Ratu Nepal pada waktu itu akan menggulingkan Jung Bahadur Rana, seorang pemimpin militer. Akibatnya terjadi insiden berdarah yang dinamakan pembantaian Kot. Pembantaian Kot adalah bentrokan yang terjadi antara militer dengan orang-orang yang setia kepada ratu. Akibatnya pembantaian Kot menewaskan ratusan bangsawan dan pangeran di seluruh negeri. Jung Bahadur Rana yang memenangkan peperangan tersebut akhirnya mendirikan Dinasti yang bernama Dinasti Rana. Pada waktu pemerintahan Rana, daerah Terai dikembalikan oleh Inggris, sebagai bentuk terima kasih. Hal ini disebabkan, militer Nepal telah membantu Inggris pada waktu pemberontakan Sepoy di India, tahun 1857. Kemerdekaan NepalNepal mendapatkan kemerdekaan dan diakui oleh Inggris pada tahun 1923. Nepal awalnya menganut monarki absolute. Pada tahun 1990 sistem pemerintahannya berubah menjadi monarki konstitusional. Pada tahun 2008 kerajaan Nepal resmi dibubuarkan dan berubah menjadi Negara federal dan sekuler. Dengan republik multipartai dengan lembaga perwakilan unikameral. Saat ini Nepal dipimpin oleh seorang presiden yang memiliki hak untuk menunjuk ketua Mahkamah Agung, berdasarkan rekomendasi dari dewan konstitusional. Demikian uraian sejarah Negara Nepal dari mulai bentuk kerajaan sampai akhirnya menjadi negara federal. PranalaReferensi
|