Schwerer Gustav
Schwerer Gustav (Gustav Besar) adalah meriam rel berkaliber 80 cm buatan Jerman. Meriam rel ini dikembangkan pada tahun 1930-an oleh Krupp sebagai artileri pengepungan untuk tujuan eksplisit menghancurkan benteng utama dari Garis Pertahanan Maginot Prancis. Meriam yang sepenuhnya dirakit beratnya hampir 1.350 ton, dan bisa menembakkan peluru seberat tujuh ton ke berbagai 47 kilometer (29 mil).[1] Dua meriam rel jenis ini dipesan pemerintah Jerman, dan keduanya dikirim ke front timur pada tahun 1942, Gustav dikirim ke Krimea dan pengepungan Sevastopol adalah pertempuran pertama meriam rel ini dengan melibatkan 4000 serdadu untuk menyiapkannya dan 500 serdadu untuk mengoperasikannya, sedangkan Dora dikirim ke Stalingrad untuk bertempur di Stalingrad. Meriam rel ini adalah meriam rel terbesar yang pernah digunakan dalam pertempuran.[2][3] Pengembangan meriamPada tahun 1934, Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman (Oberkommando des Heeres) memesan meriam dari Pabrik Krupp dan meminta untuk membuatkannya meriam besar untuk menghancurkan benteng Maginot di Prancis yang hampir selesai. Dalam pemesanannya, proyektil harus dirancang agar bisa menembus beton selebar tujuh meter atau dinding dengan satu meter lapis baja dari luar jangkauan artileri milik Prancis, yang berarti meriam tersebut perlu untuk ditempatkan di lokasi yang jauh dari jangkauan musuh. Seorang insinyur dari Pabrik Krupp, Erich Müller menghitung bahwa permintaan tersebut akan membutuhkan proyektil/peluru dengan kaliber sekitar 80 cm dari laras senapan sepanjang 30 meter. Meriam tersebut diperkirakan akan memiliki berat lebih dari 1000 ton. Ukuran dan beratnya dimaksudkan agar dapat digerakkan, ia harus didukung pada dua set rel kereta api. Krupp menyiapkan beberapa rancangan meriam dengan kaliber 70 cm, 80 cm, 85 cm, dan 1 m.[4] Selama kunjungan ke Essen, Adolf Hitler menanyakan kelayakan meriam raksasa tersebut. Namun tidak ada pernyataan pasti yang diberikan oleh Hitler mengenai tenggat atau tuntutan pengerjaan, proses produksi meriam tersebut dimulai dari kaliber sepanjang 80 cm. Rencana tersebut diselesaikan pada awal 1937 dan dinilai layak. Pembuatan senjata pertama dimulai pada pertengahan 1937. Kerumitan teknis dalam penempatan potongan-potongan baja yang sangat besar membuatnya tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu dekat. Krupp berhasil memproduksi sebuah purwarupa pada akhir tahun 1939 dan dikirim ke Hillersleben untuk pengujian. Penetrasi proyektil diuji coba dan ditembak pada ketinggian tinggi, selongsong seberat 7,1 ton mampu menembus beton tujuh meter dan pelat baja satu meter sesuai dengan permintaan.[5] Dalam pertempuran, meriam dipasang pada bogie yang dirancang khusus, didukung oleh delapan bogie di dua rel kereta api. Masing-masing bogie memiliki 5 as, menghasilkan total 40 as (80 roda). Krupp menamai meriam tersebut sebagai Schwerer Gustav (Heavy Gustav) yang diambil dari nama direktur senior Krupp, yakni Gustav Krupp von Bohlen und Halbach. Meriam tersebut bisa menembakkan proyektil dengan berat dan ukuran yang besar. Proyektil roket jarak jauh juga direncanakan dengan jangkauan 150 km, yang akan membutuhkan laras diperpanjang hingga 84 meter. Sesuai dengan tradisi perusahaan Krupp, tidak ada pembayaran yang diminta untuk produksi senjata pertama.[6] Mereka menagih tujuh juta Reichsmark (sekitar 24 juta USD pada 2015) untuk meriam kedua yang diberi nama Dora. Sejarah penggunaan
Pasca-perangPada 14 April 1945, sehari sebelum kedatangan pasukan AS, Schwerer Gustav dihancurkan untuk mencegah pengambilan paksa. Pada tanggal 22 April 1945, reruntuhannya ditemukan di 15 kilometer (9,3 mil) utara dari hutan Auerbach dan sekitar 50 kilometer (31 mil) barat daya dari Chemnitz. Pada musim panas 1945, Schwerer Gustav diteliti oleh pakar Uni Soviet dan pada musim gugur di tahun yang sama dipindahkan ke Merseburg, tempat dimana Soviet mengumpulkan bahan rampasan dari militer Jerman.[9] Model meriam
Galeri
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai 80 cm K gun (Krupp). |