Satriyan, Tersono, Batang
Sejarah DesaSecara historis Desa Satriyan adalah sebuah nama yang diambil dari nama seorang pendirinya yaitu “Satrio Melono”, Dia juga bergelar “Kyai Sabuk Alu”. Menurut sejarah dialah babad tanah Satriyan. Dari nama Satrio inilah yang mengilhami nama desa ini, yaitu desa Satriyan. Sehingga semenjak dahulu sehingga sekarang semua penduduk masyarakat desa Satriyan mempercayainya sebagai Wali. Pusaranya terdapat di pemakaman umum desa Satriyan dan dibangun secara permanen. Orang Satriyan menyebutnya dengan istilah Cunggub. Di makam itulah biasanya mengadakan kegiatan Khaul untuk Sang Wali Satrio Melono. Wilayah administrasiWilayah Desa Satriyan terdiri dari tiga perdukuhan yaitu dukuh Jati, dukuh Satriyan dan dukuh Sambongan yang terbagi menjadi 3 RW dan 11 RT. Tiga RW tersebut adalah RW I Satriyan Barat, RW II Satriyan Timur dan RW III Sambongan. RW I Satriyan Barat terdiri dari 4 RT, RW II Satriyan Timur terdiri dari 3 RT dan RW III Sambongan terdiri dari 4 RT. GeografiLetak dan Luas WilayahDesa Satriyan merupakan salah satu dari 20 desa di wilayah Kecamatan Tersono, yang terletak 4.5 Km ke arah utara dari kota kecamatan. Desa Satriyan mempunyai luas wilayah seluas 201 hektar. IklimIklim Desa Satriyan, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Satriyan Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Pola Penggunaan TanahPenggunaan tanah di Desa Satriyan sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian sawah sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Hasil PertanianSatriyan merupakan sebuah Desa Petani dengan hasil tani berupa Durian varietas Jawa asli, Jambu Kristal, Nangka, Rambutan, Avokad, cengkih,melinjo,pisang,dan padi sawah. ReferensiPranala luar
|