Sastra Mahjar
Latar BelakangDapat dikatakan bahwa sastra mahjar itu disebabkan karena adanya perpindahan orang-orang Arab ke luar negeri mereka. Perpindahan mereka terdiri atas dua gelombang besar. Gelombang pertama terjadi pada tahun 1970-an hingga Perang Dunia II. Perpindahan ini pada umumnya dilakukan oleh orang Arab yang menganut Kristen Ortodoks, yakni dari Suriah dan Lebanon. Selain disebabkan oleh latar belakang ekonomi, mereka juga ingin mendapatkan janji dari misionaris Barat yang datang ke negerinya. Lalu, gelombang kedua terjadi sejak Perang Dunia II hingga saat ini. Perpindahan ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang Suriah dan Lebanon, tetapi juga oleh orang-orang Palestina, Yaman, dan Irak. Mereka yang melakukan perpindahan pada gelombang kedua ini mayoritas muslim. Dari kejadian tersebut, muncullah akulturasi budaya Timur dan Barat, tak terkecuali pada karya sastra Arab yang mereka hasilkan saat berada di daerah perantauan tersebut. Bahkan, karya sastra tersebut memiliki aliran khusus tersendiri yang akhirnya disebut dengan sastra diaspora atau mahjar ini. Di masing-masing daerah perantauan tersebut, mereka berkumpul untuk menyatukan cita rasa seni dan gagasan yang serupa dalam karya sastra yang berkaitan dengan tanah air mereka. Pelopor genre diaspora di Amerika Utara adalah Jibrān Khalīl Jibrān, sastrawan yang berasal dari Lebanon dan merupakan pendiri Liga Pena yang berpusat di New York. Adapun di Amerika Selatan sendiri terdapat Liga Andalusia.[1] Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi terbentuknya sastra diaspora ini oleh para sastrawan Arab yang merantau tersebut. Alasan yang menonjol di antaranya adalah sebagai berikut.
Mereka aktif berkarya dengan menggunakan bahasa Arab selama tinggal di luar negeri mereka. Setelah beberapa waktu berlalu, mereka akhirnya memiliki aliran sastra khusus yang berbeda dengan lainnya. Sastra inilah yang dikenal beraliran mahjar atau diaspora. Ciri-CiriKarena adanya percampuran budaya yang tidak terelakkan, sastra diaspora memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan karya sastra lainnya. Adapun ciri-ciri tersebut ialah sebagai berikut.
Forum-Forum Sastra di Luar NegeriPara imigran Arab tersebar paling banyak di sepanjang Benua Amerika. Sebagian dari mereka mendirikan beberapa surat kabar, majalah, hingga forum atau liga sastra yang tersebar di Amerika Utara (Amerika Serikat) dan Amerika Selatan (Brasil dan Chili). Mereka berorganisasi dan menerbitkan karya-karyanya dalam bahasa Arab. Terdapat beberapa forum yang mereka dirikan. Ar-Rābiṭah al-Qalamiyyah (Liga Pena)Forum ini berpusat di New York dan dikhususkan untuk para penulis diaspora Arab di Amerika Utara. Forum ini didirikan pada tahun 1920 dengan anggota awal berjumlah sepuluh orang, dipimpin oleh Jibrān Khalīl Jibrān. Beberapa anggota forum ini di antaranya adalah Mikhāil Nu’aimah (sebagai sekretaris), Ilyā Abū Maḍī, Nasīb ‘Arīḍah, dan Rašid Ayyūb.[3] Al-‘Uṣbah al-Andalusiyyah (Liga Andalusia)Forum ini berpusat di Sao Paulo dan dikhususkan untuk para penulis diaspora Arab di Amerika Selatan. Forum ini didirikan pada tahun 1933 dan diketuai oleh Michael Machlouf.[3][4] Jāmi’atu al-Qalam (Liga Pena)Forum ini didirikan oleh Mariana Fākhūrī, pemilik majalah al-Marāḥil yang bubar pada tahun 1964. Beberapa anggota forum ini di antaranya adalah Amīn al- Ġarīb, Yūsuf aš-Šartūnī, Sulaimān aš-Šartūnī.[5] Ar-Rābiṭah al-Adabiyyah (Liga Sastra)Forum ini didirikan di Argentina pada tahun 1949. Beberapa anggota forum ini di antaranya adalah George Assāf, Jibrān Masūḥ, Yūsuf Ṣārmī, dan Yūsuf al-Ġarīb.[6] An-Nadwah al-Adabiyyah (Asosiasi Sastra)Forum ini didirikan di Chili pada tahun 1959. Beberapa anggota forum ini di antaranya adalah Naṣrullāh Masūḥ, Šukrī Kāsī, dan Francis Šūmalī. Referensi
|