Sarut
Sarut atau Ulap Sarut adalah seni menjahit di atas kain dengan motif khas Dayak Benuaq dengan merangkai benang menjadi sebuah kain dengan motif tertentu. Dahulu, benang yang digunakan berasal dari serat daun nanas.[1] Biasanya motif yang dijahit bercorak meriah dan warna-warni.[2] Sarut adalah salah satu seni wastra yang dimiliki oleh Suku Dayak Benuaq di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, selain tenun ulap doyo, tenun badong, dan sulam tumpar. Sentra kerajinan Sarut berpusat di Kecamatan Damai.[3] Dalam mengerjakan sarut, motif yang digunakan tidak memakai pola tertentu, melainkan pola murni dari imajinasi sang pengrajin. Pada masa lampau, motif Sarut tidak dapat disampaikan maknanya dan menjadi simbol rahasia dan dianggap tabu sehingga orang-orang tertentu saja yang memahami.[4] Dalam rangka mengenalkan kerajinan Sarut, sebuah even kebudayaan bernama Festival Sarut Kiai Panei Penguntei Lawei telah digelar sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2022[5] dan 2023.[6] Lihat pulaReferensi
|