Sarraceniaceae

Sarraceniaceae
Rentang waktu: Zaman Kapur Akhir? – sekarang
Sarracenia purpurea
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Asterid
Ordo:
Famili:
Sarraceniaceae

Genera

Sarraceniaceae adalah sebuah famili tumbuhan yang di dalamnya berisi tumbuhan mirip kantong semar. Sebelum dimasukan ke dalam ordo ericales, famili tumbuhan ini termasuk ke dalam ordo Nepenthales. Di dalamnya terdiri dari tiga genus yang masih ada yakni Sarracenia, Darlingtonia, dan Heliamphora[1][2]. Sebuah genus bernama Archaeamphora yang telah punah mungkin juga termasuk ke dalam famili ini[3][4]. Ketiga genus tadi merupakan tumbuhan karnivora yang memikat serangga dengan nektar dan menggunakan daunnya yang memanjang berbentuk tabung berisi air dan enzim pencernaan untuk menangkap dan memakannya. Enzim pencernaan tidak selalu diproduksi oleh tumbuhan itu sendiri. Pada genus Sarracenia dan Darlingtonia bergantung pada bakteri komensal untuk melengkapi atau memproduksi enzim[5]. Banyak dari spesiesnya juga menggunakan rambut yang mengarah ke bawah dan sekresi lilin untuk mempersulit serangga melarikan diri.

Referensi

  1. ^ McPherson, S.; Schnell, D. (2011). Sarraceniaceae of North America. Poole: Redfern Natural History. ISBN 978-0-9558918-6-1. 
  2. ^ McPherson, S.; Wistuba, A.; Fleischmann, A.; Nerz, J. (2011). Sarraceniaceae of South America. Poole: Redfern Natural History. ISBN 9780955891878. 
  3. ^ Li, H. (2005). "Early Cretaceous sarraceniacean-like pitcher plants from China". Acta Bot. Gallica. 152 (2): 227–234. doi:10.1080/12538078.2005.10515473. 
  4. ^ Wong, William Oki; Dilcher, David Leonard; Labandeira, Conrad C.; Sun, Ge; Fleischmann, Andreas (2015-05-07). "Early Cretaceous Archaeamphora is not a carnivorous angiosperm". Frontiers in Plant Science. 6: 326. doi:10.3389/fpls.2015.00326alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1664-462X. PMC 4423337alt=Dapat diakses gratis. PMID 25999978. 
  5. ^ Anderson, B.; Midgley, J.J. (2003). "Digestive mutualism, an alternate pathway in plant carnivory". Oikos. 102: 221–4. doi:10.1034/j.1600-0706.2003.12478.x. 



Kembali kehalaman sebelumnya