Sarang Burung Danau, Jawai, SambasPROFILE DESA Sejarah Desa Sarang Burung Danau
Sepanjang tahun 1999 paska kerusuhan antar etnis, di daerah ini masih banyak ditemukan habitat burung, yang kemudian pada tahun tersebut daerah Desa Sarang Burung Danau mulai memperbaiki saluran drainase dengan menggunakan alat excavator, sehingga daerah yang dulunya tergenang air (rawa) ini perlahan mulai mengering dan keberadaan burung-burung pun semakin hari semakin berkurang. Kawasan Desa Sarang Burung Danau pada mulanya merupakan daerah rawa yang terletak di kawasan hutan yang dekat dengan pesisir pantai sehingga masih dapat dijumpai spesies lain seperti buaya yang tinggal di sekitaran rawa. Sejarah Pemerintahan Sarang Burung Danau Berdirinya Desa Sarang Burung Danau bermula pada tahun sekitar 1901 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelum disahkannya wilayah administrative Desa Sarang Burung Danau, dahulunya merupakan bagian dariwilayah administrative Desa Sarang Burung Kolam. Pada saatitu pula penyebutan untuk kepala desa digelar dengan sebutan petinggi. Juga pada tahun tersebut Kecamatan Jawai merupakan bagian dari wilayah administrative Kewedangan Pemangkat, barulah pada tahun 1957 Kecamatan Jawai resmi dipisahkan dari wilayaha dministratif Kecamatan Pemangkat. Setelah terjadi pemekaran desa, dilakukanlah pemilihan kepala Desa Sarang Burung Danau. Pada waktu itu yang menjabat pertama adalah Djamat Bin Katang dari tahun 1933 - 1963, kemudian dilanjutkan oleh H. Muhammad Thauran Bin Simot selama periode tahun 1963 - 1987, kemudian dilanjutkan oleh H. Usman Sidang pada periode tahun 1987 – 2003 dengan periode pertamanya 10 tahun dan periode keduanya adalah 8 tahun, kemudian H.M.Thohir Badri pada periode tahun 2003 - 2013, dan pada kepemimpinan selanjutnya dijabat oleh Hambali pada rentang tahun 2013-2019. Dan selanjutnya hasil Pemilihan Kepala Desa pada tanggal : 19 September 2019, dimenangkan oleh saudara Halimras sebagai Kepala Desa dengan masa jabatan Periode 2019 s/d 2025. Untuk lebih rincinya sejarah Desa Sarang Burung Danau atau disingkat SB. Danau merupakan salah satu Desa yang tergabung dalam kelompok Lima Desa, dalam suatu ikatan yang disebut BENUA SARANG BURUNG, Kelima Desa tersebut antara lain :
Kelima Desa tersebut berada pada posisi paling utara dari Kecamatan Jawai yang terdiri dari 11 Desa , yang sebelum pemekaran Kecamatan Jawai Selatan Tergabung dalam 20 Desa. Secara karakteristik Lima Desa yang tergabung dalam Benua Sarang Burung tersebut Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Laut Natuna dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan hasil Pemekaran yakni Kecamatan Tangaran. Dan secara struktural maupun Emosional kelima Desa dalam ikatan Benua Sarang Burung memiliki kesamaan dalam nuansa Sosial, Budaya, Mata pencaharian dan lain-lain. DEMOGRAFI Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Desa SB.Danau Kecamatan Jawai, keadaan sampai bulan Agustus 2018, berjumlah : 6.470. Jiwa dengan rincian sebagai berikut : Laki-laki : 3355. Jiwa Perempuan : 3115. Jiwa Selanjutnya di Desa SB.Danau bermukim sebanyak : 1.827. Kepala Keluarga, dengan rincian : (KK) Kepala Keluarga (Laki-laki) : 1.620. KK (KK) Kepala Keluarga (Perempuan ) : 207. KK Jumlah Penduduk menurut Suku Bangsa. Bahwa Penduduk Desa SB.Danau Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, terdiri dari beraneka ragam suku, dimana suku Melayu merupakan Mayoritas yang mendominasi dan merupakan suku asli , sedangkan suku-suku lain yang minoritas merupakan suku-suku pendatang yang bermukim disebabkan karena adanya Perkawinan silang dengan suku Melayu, juga karena propesi Pekerjaan atau mata pencaharian. Suku Jawa misalnya datang karena melirik Desa SB.Danau memiliki potensi dan prospek usaha Perdagangan yang sangat menarik karena letak wilayahnya yang sangat strategis dibanding Desa-desa lain diwilayah sekitar, ditambah struktur masyarakatnya yang sangat terbuka dan bisa menerima siapa saja. Kemudian suku Bugis juga bermukim secara mengelompok terutama dibagian Barat didekat pantai Laut Natuna, mereka tertarik datang ke Desa SB.Danau karena melihat potensi usaha Tambak Tradisional yang bisa memberikan harapan karena Lahan dan alam yang sangat mendukung untuk membudi dayakan Ikan dan Udang. Tabel berikut menggambarkan tentang suku-suku yang ada di Desa SB. Danau :
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian. Sumber mata pencaharian Penduduk Desa SB.Danau, Kecamatan Jawai sebahagian besar terdiri dari Petani yaitu: Petani tanaman padi, Petani pekebun dan Petani tambak. Selain itu oleh karena Desa SB.Danau berbatasan langsung dengan laut Natuna, maka banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari Laut yakni sebagai Nelayan, disamping itu ada juga sebagai Pedagang, Buruh, Pegawai Negeri Sipil, TNI / POLRI dan lain-lain. Sebahagian besar Lahan-lahan produktif yang ada di Desa SB.Danau + 70% sudah ditanami Kelapa sedang sisanya 30% berfungsi sebagai ladang tadah hujan untuk tanaman padi ,kedelai, sayur mayur dan lain-lain. Karena kebun kelapa merupakan Komoditi dan andalan atau sebagai penghasil utama bagi masyarakat bahkan sebagai jaminan hari tua, sehingga Ladang tanaman padi pun hampir habis ditanami kelapa. Dengan semakin tipisnya lahan tanaman padi, akhirnya para Petani yang sudah tidak punya lahan yakni + 75% Petaninya mencari Lahan garapan ke daerah ujung yang biasa di sebut dengan belokar, ada yang menyewa, Paupong (bagi hasil), dan lahan sendiri karena dibeli.Selain itu petani tambak terdiri sebagian dari suku Bugis dan suku melayu, mereka membudi dayakan udang alam serta Ikan Bandeng dan ikan alam seperti ikan kakap, belanak, dll. POTENSI WISATA Desa Sarang Burung Danau sangat terkenal dengan komoditas buah naga yang dihasilkan. Komoditas buah naga yang dihasilkan di Desa Sarang Burung Danau menjadi salahsatu yang terkenal di kabupaten Sambas sehingga potensi ini dimanfaatkan dengan baik oleh kepala desa Sarang Burung Danau dengan membuat konsep Agrowisata dengan menyajikan wisata kebun buah naga dan dipadukan dengan Ekowisata yang berupa pantai Kasturi dengan hutan mangrove dan tambak ikan bandeng. "Saat ini kita telah membuka destinasi wisata baru di Desa Sarang Burung Danau dengan mengusung konsep Agro-ekowisata melalui pembukaan pantai Katsuri dipadukan dengan hutan mangrove dan tanaman buah naga yang nantinya akan ditanaman sepanjang 1 kilometer. Selain itu, kita juga menambahkan tambak ikan bandeng yang mana tujuannya selain sebagai destinasi wisata juga sebagai upaya dalam pemenuhan permintaan ikan bandeng yang terus meningkat. Nantinya juga lokasi pantai Katsuri ini akan menjadi sentra kegiatan masyarakat Sarang Burung Danau khususnya ibu-ibu PKK yang akan melakukan budidaya tanaman obat keluarga dan mendirikan stand pameran produk UMKM masyarakat desa Sarang Burung Danau yang diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat dan dapat menjadi oleh-oleh bagi pengungjung pantai Katsuri" Ujar Halimras kepala desa Sarang Burung Danau pada saat melakukan pertemuan dengan mahasiswa KKN Kebangsaan Tahun 2023. |