Sansa Stark
Sansa Stark adalah karakter fiksi ciptaan penulis Amerika, George R. R. Martin dalam karyanya—seri novel fantasi epik A Song of Ice and Fire. Pertama kali diperkenalkan dalam novel A Game of Thrones (1996), Sansa adalah anak perempuan tertua dan anak kedua dari Lord Eddard Stark dan istrinya Lady Catelyn Stark. Dia muncul kemballi dalam tiga novel berturut-turut: A Clash of Kings (1998), A Storm of Swords (2000), dan A Feast for Crows (2005). Meskipun absen dari novel kelima— A Dance with Dragons, karena buku-bukunya terpisah secara geografis, Sansa dikonfirmasi akan kembali ke buku berikutnya yang berjudul The Winds of Winter.[1] Dalam seri adaptasi HBO—Game of Thrones, Sansa diperankan oleh aktris Inggris, Sophie Turner.[2] Karakter ini telah menerima pujian kritis, termasuk pujian sebagai karakter terbesar ke-4 dalam seri oleh Rolling Stone.[3] Dia dan para pemain lainnya dinominasikan untuk Screen Actors Guild Awards untuk kategori Performa Luar Biasa oleh Ensemble dalam Seri Drama pada tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016. Selanjutnya, Turner menerima nominasi untuk Primetime Emmy Award untuk Aktris Pendukung Luar Biasa dalam sebuah Seri Drama pada 2019. Karakter dan kemunculanSansa Stark adalah anak kedua dan anak perempuan tertua dari Eddard Stark dan Catelyn Stark. Dia lahir dan besar di Winterfell, sampai akhirnya ia pergi bersama ayah dan saudara perempuannya ke King's Landing di awal seri. Dia dibesarkan dengan adik perempuan—Arya Stark, dua adik laki-laki—Bran Stark dan Rickon Stark, serta kakak lelaki—Robb Stark, dan kakak tiri tidak sah, Jon Snow.[4] Dibesarkan sebagai seorang lady, Sansa secara alami tumbuh feminin. Minat Sansa terdapat pada musik, puisi, dan bernyanyi. Dia terobsesi menjadi seperti tokoh utama dalam kisah-kisah romantis. Sansa berusaha menemukan seorang pangeran, kesatria, atau pria terhormat dan jatuh cinta pada salah satu dari mereka. Untuk hewan pendamping, ia memiliki seekor direwolf bernama Lady. Namun, Lady terpaksa dibunuh sebagai ganti dari Nymeria yang kabur setelah menyerang Joffrey Baratheon, Sang Pangeran Mahkota. Sansa digambarkan memiliki tubuh yang tinggi, langsing, feminin, dan cantik. Seakan ditakdirkan untuk menjadi seorang lady atau ratu. Dia bermata biru dan rambut pirang tebal yang dia warisi dari ibunya, yang berasal dari House Tully di wilayah Riverlands. Dia mewarnai rambutnya coklat gelap saat berada di Vale, menyamar sebagai Alayne Stone, putri haram Petyr Baelish. Sansa berusia 11 tahun di A Game of Thrones dan hampir 14 tahun di A Feast for Crows. Di awal seri, boleh dibilang ia yang paling naif daripada anak-anak Stark yang lain. Sansa sering mendapati dirinya digunakan sebagai pion dalam intrik karakter lainnya. Namun, seiring berjalannya cerita, ia menjadi dewasa dan menjadi pemain dalam permainan daripada menjadi pion bagi karakter lain. Alur ceritaA Game of ThronesSansa Stark memulai novel ini dengan bertunangan dengan Putra Mahkota Joffrey Baratheon, ia percaya bahwa Joffrey adalah pangeran yang gagah. Ketika Joffrey dan Sansa berjalan melalui hutan, Joffrey melihat Arya berdebat dengan anak tukang daging bernama Mycah. Perkelahian terjadi dan Joffrey diserang oleh Nymeria (direwolf milik Arya) setelah Joffrey mengancam untuk melukai Arya. Sansa berbohong kepada Raja Robert mengenai hal yang sebenarnya terjadi dalam perkelahian tersebut, untuk melindungi Joffrey dan adiknya—Arya. Akibat perkelahian tersebut, direwolf Sansa—Lady—dibunuh untuk menggantikan Nymeria yang menghilang. Selama acara Turnamen Tangan Kanan Raja untuk menghormati ayahnya—Lord Eddard Stark, Sansa Stark terpesona oleh para kesatria yang tampil di acara tersebut. Atas permintaan ibunya—Ratu Cersei Lannister, Joffrey menghabiskan sebagian pertandingan dengan Sansa, tetapi pada akhirnya ia memerintahkan pengawalnya—Sandor Clegane—yang lebih dikenal sebagai The Hound, untuk membawanya kembali ke tempat tinggalnya. Sandor menjelaskan bagaimana kakak laki-lakinya—Gregor, alias "Mountain that Rides" mendorong wajahnya ke bara panas sebagai hukuman karena bermain dengan salah satu mainan kayunya. Setelah Eddard menemukan kebenaran ayah Joffrey, dia mengatakan pada Sansa bahwa mereka akan kembali ke Winterfell. Sansa hancur dan ingin tinggal di King's Landing, jadi dia memberi tahu Ratu Cersei tentang rencana ayahnya, tanpa menyadari bahwa informasi tersebut diperlukan oleh Cersei dalam menangkap ayahnya. Setelah Robert meninggal, Sansa memohon kepada Joffrey untuk menunjukkan belas kasihan pada ayahnya dan dia setuju. Syaratnya adalah Ned harus bersumpah setia, tetapi ditolak olehnya. Hal ini menyebabkan Ned dieksekusi, di depan Sansa. Sekarang, Sansa secara efektif menjadi sandera di King's Landing dan akhirnya melihat sifat asli Joffrey, setelah dia memaksanya untuk melihat kepala terpal ayahnya yang sudah meninggal. Referensi
|