Samsung Heavy Industries
Samsung Heavy Industries (Korea: 삼성중공업) adalah salah satu pembuat kapal terbesar di dunia dan merupakan salah satu dari tiga pembuat kapal terbesar di Korea Selatan (selain Hyundai dan Daewoo). Goeje (di Gyeongsangnam-do) adalah salah satu galangan kapal terbesar di dunia, dengan 3 dok kering dan 5 dok terapung. Sebagai anak usaha utama dari Samsung Group, perusahaan ini fokus pada rekayasa, pengadaan, konstruksi, penyalaan, dan pengantaran kapal untuk industri komersial, modul atas, pengeboran, dan unit produksi terapung untuk sektor minyak dan gas, derek gawang untuk pabrik, instrumentasi digital dan alat kendali untuk kapal, serta jasa konstruksi dan rekayasa lain. Perusahaan ini mengoperasikan sejumlah fasilitas produksi, baik di Korea Selatan dan di luar Korea Selatan, seperti pabrik blok kapal di Ningbo dan Rongcheng, Tiongkok. Galangan kapal Geoje merupakan galangan kapal terbesar di Korea Selatan, dan merupakan galangan kapal dengan rasio omset tertinggi di dunia. Dok terbesar di galangan kapal tersebut, yakni Dok No. 3, memiliki panjang 640 meter (2.100 ft), lebar 975 meter (3.199 ft), dan kedalaman 13 meter (43 ft). Sebagian besar pesanan kapal ultra-besar dibuat di dok ini, sehingga menjadikannya dok paling efisien di dunia dengan rasio omset tahunan sebesar 10 dan dapat digunakan untuk membuat 30 kapal per tahun.[4] Perusahaan ini fokus pada pembuatan kapal khusus dan kapal bernilai tambah tinggi, seperti kapal pengangkut LNG, kapal yang terkait dengan operasi lepas pantai, kapal pengeboran minyak, FPSO/FSO, kapal peti kemas berukuran besar, serta kapal tanker ulang-alik Arktik. SejarahSamsung Heavy Industries didirikan pada tahun 1974 dengan nama Samsung Shipbuilding, bersamaan dengan pembukaan pabrik di Changwon. Perusahaan ini lalu membeli Woojin dan membangun galangan kapal Geoje. Samsung Shipbuilding dan Daesung Heavy Industries lalu bergabung untuk membentuk Samsung Heavy Industries pada tahun 1983. Setelah itu, perusahaan ini berupaya memperkenalkan teknologi baru dan mengembangkan produknya, serta berekspansi ke produksi alat berat. Sejak abad ke-21, perusahaan ini mulai membuat kapal penumpang berukuran besar dan kapal pengangkut LNG, serta mengekspor teknologi pembuatan kapalnya ke Amerika Serikat. Samsung Heavy Industries kemudian mulai membuat kapal pesiar, yang selama ini dikuasai oleh pembuat kapal asal Uni Eropa. Perusahaan ini menyatakan bahwa memproduksi kapal pesiar penting untuk mempertahankan statusnya sebagai produsen kapal nomor satu di dunia.[5] Pada tahun 2009, perusahaan ini mendapat pesanan pembuatan kapal pesiar residensial yang diberi nama Utopia, dan menjadi kapal penumpang terbesar yang pernah dibuat di Asia. Kapal tersebut rencananya akan menjalani uji kebocoran pada tahun 2016.[6] Produksi kendaraanPada akhir dekade 1980-an, SHI mulai memproduksi forklift dan alat berat (terutama ekskavator) di Changwon.[7][8] Produksi forklift dilakukan melalui perjanjian dengan Clark Material Handling Company (mulai berproduksi tahun 1986), sementara produksi alat berat dimungkinkan melalui akuisisi terhadap divisi alat berat milik Korea's Heavy Industries and Construction pada tahun 1983 (mulai berproduksi tahun 1987).[7][9] Perusahaan ini lalu mulai memproduksi truk pada bulan Mei 1993.[10] SHI juga merakit purwarupa mobil listrik.[11] Pada tahun 1996, bisnis produksi truk dipisahkan ke sebuah perusahaan independen yang diberi nama Samsung Commercial Vehicles.[12][13][14] Bisnis produksi forklift dan alat berat kemudian dijual pada tahun 1998.[7][8] Produksi turbin anginSamsung Heavy Industries telah memproduksi sejumlah turbin angin, termasuk turbin S7.0-171, yang pada tahun 2013 merupakan turbin angin terbesar di dunia.[15][16] Turbin tersebut saat ini masih merupakan salah satu turbin paling kuat di dunia. Referensi
Pranala luar
|