SampoSampo atau kasai[1] adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga dapat meluruhkan kotoran (membersihkan).[2] Kegiatan membersihkan kulit kepala dan rambut ini disebut keramas.[2] Pada saat keramas, individu dianggap melakukan perawatan dengan mencuci rambut dan kulit kepala agar bersih dari minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain yang menempel dirambut seiring aktivitas yang dilakukannya. Dalam pengertian ilmiahnya, sampo didefinisikan sebagai yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai. Sampo pada umumnya digunakan dengan mencampurkannya dengan air dengan tujuan untuk melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut dan membersihkan kotoran yang melekat.[3] Namun tidak semua sampo berupa cairan atau digunakan dengan campuran air, ada juga sampo kering berupa serbuk yang tidak menggunakan air.[3] Sampo kering ini selain digunakan oleh manusia, lebih umum digunakan untuk binatang peliharaan seperti kucing yang tidak menyukai bersentuhan dengan air ataupun anjing.[4] Beberapa industri yang memproduksi sampo atau perawatan rambut umumnya juga mengeluarkan produk kondisioner dengan tujuan untuk mempermudah pengguna sampo menata kembali rambutnya. Asal istilahDalam bahasa Inggris, istilah Shampoo digunakan pada tahun 1762 yang berarti "memijat," dari bahasa Anglo-Indian shampoo, dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna yang berarti "menekan, meremas otot".[5] Sampo yang kemudian diartikan sebagai "mencuci rambut" pertama dicatat pada tahun 1860, dan pada tahun 1866 pertama kali tercatat sebagai kegiatan "membersihkan dengan menggunakan sampo"; kemudian pada tahun 1954 artinya diperluas pada penggunaan karpet, perabotan, dan lain sebagainya.[5] Campuran isiSampo biasanya yang terbuat dari campuran bahan–bahan alami tumbuhan seperti minyak dari buah atau zat kimia. Namun ada juga sampo-sampo yang diproduksi dengan tujuan khusus.[2] Sampo juga ada yang mengandung obat, biasanya anti ketombe.[2] Beberapa jenis sampo dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu dan seperti sabun, bayi dan anak-anak tidak dianjurkan menggunakan sampo orang dewasa.[2] Di Indonesia pada zaman dahulu, sampo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air. PeruntukanSampo untuk bayi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perih di mata. Sampo untuk binatang juga dapat mengandung insektisida untuk membunuh kutu.[butuh rujukan] Beberapa sampo manusia tidak dapat digunakan untuk binatang karena mengandung seng (misalnya sampo anti ketombe).[butuh rujukan] Logam ini tidak beracun bagi manusia, tetapi berbahaya bagi binatang.[butuh rujukan]. Selain itu terdapat juga sampo dalam bentuk padat, yang lebih ringkas dan mudah dibawa namun kurang praktis untuk rambut panjang.[butuh rujukan] Macam-Macam SampoSampo untuk rambut diwarnai dan dikeritingSampo ada yang dibuat khusus untuk rambut yang dicat atau diberi warna atau dikeriting karena rambut cukup menderita dengan masuknya cairan kimia hingga ke akar rambut dan hal ini bisa memengaruhi kondisi kesehatan rambut.[6] Sampo jenis ini lebih lembut sehingga cocok untuk rambut yang telah melalui proses kimiawi.[6] Sampo untuk membersihkan secara menyeluruhSampo untuk membersihkan secara menyeluruh (bahasa inggris: clarifying shampoo) biasanya mengandung acid atau asam yang didapat dari apel, lemon atau cuka yang berfungsi untuk menghilangkan residu atau sisa produk perawatan semacam creambath, busa untuk rambut (foam), hairspray, lilin rambut (wax), jelly rambut (gel), dan produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala.[4] Jenis sampo ini sangat cocok digunakan saat rambut akan melalui proses kimiawi agar rambut dan kulit kepala benar-benar bersih dengan tujuan proses kimiawi yang digunakan pada pengeritingan atau pewarnaan dapat diserap dengan baik.[7] Karena unsur asam mengurangi minyak maka jenis shampo ini dapat membuat rambut menjadi kering jika digunakan terlalu sering dan disarankan untuk menggunakannya paling banyak dalam jangka waktu satu kali seminggu .[7] Sampo penambah volumeJenis sampo ini mengandung protein yang membuat rambut terlihat lebih berisi atau tebal.[butuh rujukan] Bila dipakai terlalu sering maka akan terjadi penumpukan residu atau sisa sampo sehingga mengakibatkan rambut terlihat tidak bersih.[butuh rujukan] Jika rambut termasuk jenis rambut yang halus, lepek atau tidak mengembang, tipis maka bisa digunakan jenis sampo ini.[butuh rujukan] Tetapi sebaiknya dihindari penggunaan yang terlalu sering.[8] Syarat Sampo yang Baik
Bentuk-Bentuk SampoSampo disajikan dalam bebagai bentuk, meliputi bubuk, emulsi, krim atau pasta, dan larutan.[butuh rujukan] Sampo bubukSebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai zat pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat atau boraks.[butuh rujukan] Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat warna alam hena atau kamomil, sehingga dapat memberikan sedikit efek pewarnaan pada rambut.[butuh rujukan] Agar dalam air sadah dapat berbusa, biasanya bubuk sabun diganti dengan natrium laurilsulfat.[9] Sampo emulsiSampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental.[butuh rujukan] Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, sampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti sampo lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu, sampo lemon atau bahkan sampo strawberry.[10] Sampo krim atau pastaSebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kental.[butuh rujukan] Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagi pengental.[butuh rujukan] Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.[butuh rujukan] Sampo larutanSampo larutan merupakan larutan jernih.[butuh rujukan] Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi sampo ini meliputi viskositas, warna, keharuman, pembentukan dan stabilitas busa dan pengawetan.[butuh rujukan] Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi; 0,2% larutan formaldehida, 40% garam fenilraksa; kedua zat ini sangat beracun sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah.[butuh rujukan] Parfum yang digunakan sebanyak 0,3%-1,0%, tetapi umumnya berkadar 0,5%.[butuh rujukan] Referensi
|