Sally Hemings
Sarah "Sally" Hemings (ca 1773 – 1835) adalah seorang budak perempuan berdarah campuran yang dimiliki oleh Presiden Amerika Serikat Thomas Jefferson. Menurut konsensus sejarawan, Jefferson adalah ayah dari enam anak Sally,[1] yang lahir setelah kematian istri Jefferson, Martha Jefferson. Empat anak Sally dapat bertahan hidup hingga usia dewasa.[2] Hemings meninggal di Charlottesville, Virgina, pada tahun 1835.[3] Sally Hemings tiba di rumah Jefferson saat masih bayi bersama dengan saudara-saudaranya dan ibunya yang berdarah campuran, Betty. Mereka diwarisi oleh Martha dari ayahnya, John Wayles. Hemings adalah anak paling kecil dari enam anak yang diduga merupakan hasil dari hubungan Betty Hemings dengan Wayles. Jika benar, maka Sally Hemings merupakan saudara tiri Martha Jefferson.[4] Pada tahun 1787, Hemings, yang masih berusia 14,[1] menemani anak perempuan Jefferson yang bernama Mary ("Polly") ke London dan kemudian ke Paris ketika Jefferson yang telah menjadi duda diangkat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Prancis. Hemings menghabiskan waktu selama dua tahun di sana. Diyakini Jefferson memulai hubungan seksual dengan Hemings di Prancis atau beberapa saat setelah mereka kembali ke Monticello.[2] Hemings tetap menjadi budak di rumah Jefferson hingga kematian Jefferson. Isu mengenai status Jefferson sebagai ayah kandung anak-anak Hemings telah memicu kontroversi Jefferson-Hemings. Berdasarkan analisis sejarah pada akhir abad ke-20 dan penelitian DNA pada tahun 1998 yang menemukan kecocokan antara keturunan laki-laki Jefferson dengan keturunan anak laki-laki terakhir Hemings, Eston Hemings, para sejarawan telah menetapkan konsensus bahwa Jefferson merupakan ayah dari Eston Hemings dan mungkin semua anak-anak Sally.[5] Anak-anak Hemings tinggal di rumah Jefferson sebagai budak dan dilatih sebagai pengrajin. Jefferson membebaskan semua anak-anak Hemings yang masih hidup saat mereka mencapai usia dewasa:[6] Beverly, Harriet, Madison, dan Eston. Setelah kematian Jefferson, Hemings "diberi waktu" dan menghabiskan sembilan tahun terakhirnya secara bebas bersama dengan dua anak laki-lakinya di Charlottesville, Virginia. Ia melihat cucunya lahir di rumah yang dimiliki oleh anak-anaknya.[7] Catatan kaki
|