Saipem S.p.A. (Società Anonima Italiana Perforazioni E Montaggi) adalah sebuah penyedia jasa ladang minyak multinasional asal Italia dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Hingga tahun 2016, Saipem adalah anak usaha Eni, yang sekarang masih memegang sekitar 30% saham perusahaan ini.[2]
Sejarah
Awal mula
Sejarah Saipem sangat berhubungan dengan era kepemimpinan Enrico Mattei di Eni selama keajaiban ekonomi Italia. Pada awal dekade 1950-an, Mattei mereorganisasi industri minyak Italia melalui serangkaian akuisisi langsung dan investasi pemerintah, untuk memastikan kemandirian Italia di bidang energi.[3]
Pada awalnya, Mattei fokus pada gas alam, satu-satunya sumber energi yang banyak tersedia di Italia, melalui Snam, sebuah perusahaan jalur pipa gas yang baru didirikan. Pada akhir dekade 1950-an, anak usaha Eni, Snam, membawahi dua subholding, yakni Snam Montaggi, yang dibentuk pada tahun 1955 untuk membangun jalur pipa dan platform pengeboran, serta Snam Progetti, yang dibentuk pada tahun 1956 untuk fokus di tanker. Pada tahun 1957, Saip, anak usaha Agip (peritel minyak Eni) yang bergerak di bidang pengeboran, digabung dengan Snam Montaggi untuk membentuk Saipem.[4]
Saipem adalah pelopor di bidang pengeboran lepas pantai dan pembangunan jalur pipa di Eropa. Pada tahun 1959, perusahaan ini mulai mengebor minyak di lepas pantai Gela,[5] Sisilia, dan pada awal dekade 1960-an, perusahaan ini menginisiasi jalur pipa Eropa Tengah, dari Pelabuhan Genoa ke Jerman Barat, di mana Eni Deutschland sedang membangun kilang minyak di Ingolstadt.[6] Selain itu, pada tahun 1961, Saipem membangun jalur pipa minyak sepanjang 1.140 km di India dan jalur pipa gas di Irak.[7]
1970-an - 1990-an
Pada tahun 1978, Saipem mulai membangun Castoro Sei, sebuah kapal peletakan pipa semi-tenggelam yang diseimbangkan dengan kolom. Pada tahun yang sama, Sapiem mulai membangun jalur pipa IGAT-2 di Iran. Sekitar 80% jalur pipa tersebut dapat diselesaikan pada tahun 1985, saat proyek tersebut harus dihentikan karena Perang Iran-Irak.[8]
Pada tahun 1983, Saipem menyelesaikan pembangunan Jalur Pipa Trans-Mediterania, yang menghubungkan Aljazair dengan Italia.[9]
Pada tahun 1988, sebuah perusahaan patungan antara Saipem dan Brown & Root resmi dibentuk dengan nama European Marine Contractors, dan berhasil menyelesaikan dua proyek besar, yakni Zeepipe, sebuah sistem transportasi gas alam sepanjang 1.416 km dari Laut Utara ke terminal di Zeebrugge, Belgia pada tahun 1993, serta jalur pipa sepanjang 707 km yang menghubungkan Hong Kong dengan ladang gas Yancheng 13-1, yang terletak di Cekungan Yinggehai, pada tahun 1994.[10]
Pada tahun 1995-1999, Saipem menjadi kontraktor utama dalam pembangunan jalur pipa gas alam Europipe I dan Europipe II yang menghubungkan Norwegia dan Jerman.
Abad ke-21
Pada abad ke-21, Saipem melakukan sejumlah akuisisi, puncaknya adalah akuisisi terhadap Bouygues Offshore dengan harga $1 milyar pada tahun 2002.[12] Pada tahun 2006, Saipem bergabung dengan Snamprogetti, anak usaha Eni yang fokus pada perancangan dan eksekusi proyek lepas pantai berskala besar untuk produksi dan transportasi hidrokarbon. Melalui penggabungan tersebut, perusahaan ini memperkuat eksistensinya di Afrika Barat, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Tenggara, serta menguasai kompetensi teknologi signifikan di bidang monetisasi gas dan eksploitasi minyak berat.[13]
Pada tahun 2001-2003, Saipem membangun bagian lepas pantai dari Blue Stream, sebuah jalur pipa trans-Laut Hitam yang membawa gas alam dari Rusia ke Turki.
Pada tahun 2006-2008, Saipem mulai membangun rig pengeboran semi-tenggelam generasi keenam ultra laut dalam Scarabeo 8 dan Scarabeo 9, yang akhirnya selesai pada tahun 2011–12.
Pada tahun 2011, Saipem menyelesaikan dua jalur pipa gas laut sepanjang 1.220 km dari Nord Stream, sebuah sistem jalur pipa gas alam lepas pantai dari Rusia ke Jerman, dan merupakan yang terpanjang di dunia.
Pada tahun 2013, Saipem mendapat kontrak senilai $3 milyar untuk mengembangkan ladang minyak Egina yang terletak di sekitar 150 km lepas pantai Nigeria di Teluk Guinea. Kontrak tersebut meliputi rekayasa, pengadaan, fabrikasi, instalasi, dan pra-operasi dari 52 km jalur aliran injeksi air dan produksi minyak, 12 jumper fleksibel, 20 km jalur pipa ekspor gas, 80 km umbilikal, dan sistem penambatan dan penurunan muatan.[14]
Pada tanggal 8 Februari 2015, Saipem memenangkan kontrak senilai $1,8 milyar untuk membangun dua jalur pipa sepanjang 95 km guna menghubungkan Ladang Kashagan di Laut Kaspia ke Kazakhstan.[15] Pada bulan November 2015, Saipem menyelesaikan peletakan pipa sepanjang 890 km untuk proyek gas alam cair Ichthys di Australia yang dipimpin oleh Inpex. Dikatakan bahwa jalur pipa tersebut adalah jalur pipa bawah laut terpanjang di belahan bumi bagian selatan dan merupakan yang terpanjang ketiga di dunia.[16]
Pada tahun 2016, Eni menjual 12,5% saham perusahaan ini ke CDP Equity, sehingga Eni hanya memegang 30% saham perusahaan ini. Saipem kemudian mengubah logonya, untuk mencitrakan perusahaan jasa ladang minyak yang lebih otonom.[17]
Pada tahun 2019, Saipem masuk ke industri energi angin udara atau sistem layang-layang energi melalui perjanjian dengan KiteGen.[18][19]
Kontroversi
Pada tahun 2010, Saipem setuju untuk membayar penalti sebesar US$30 milyar untuk menghentikan investigasi Nigeria atas sebuah kasus penyuapan yang melibatkan konstruksi fasilitas Nigeria LNG.[20] Saipem juga dituntut di Italia dengan tuntutan yang terkait dengan kasus tersebut.[21]
Pada bulan September 2018, sebuah pengadilan di Italia menyatakan bahwa Saipem dan mantan CEO-nya, Pietro Tali, bersalah karena melakukan korupsi atas suap di Aljazair. Pietro Tali pun dihukum penjara selama empat tahun sembilan bulan dan uang sebanyak 197,9 juta euro juga disita dari Saipem.[22]
Timur Tengah: Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Iran, Oman, Qatar, Irak, Kuwait
Timur Jauh dan Oseania: Australia, Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand.
Anak perusahaan
Grup yang dipimpin oleh Saipem S.p.A. meliputi sekitar 90 perusahaan dan konsorsium yang berkantor di seluruh dunia.
Dewan direksi
Chairman Siapem S.p.A. adalah Francesco Caio sejak tanggal 3 Mei 2018. Sebelum ditunjuk sebagai chairman, Caio adalah CEO Poste Italiane. CEO Saipem adalah Stefano Cao, sejak tanggal 30 April 2015. Cao telah bekerja di Saipem dan Eni sejak masih muda.
Armada peletakan pipa lepas pantai utama hingga 31 Desember 2017
Kapal derek dan pipa yang dapat digerakkan sendiri, semi-tenggelam, dan diposisikan secara dinamis yang mampu mengangkat struktur hingga 14.000 ton dan meletakkan pipa dengan mode J-lay di kedalaman 3.000 meter
Saipem FDS
Kapal yang diposisikan secara dinamis, yang digunakan untuk pengembangan ladang laut dalam di kedalaman lebih dari 2.000 meter. Mampu meluncurkan pipa berdiameter 22” di konfigurasi J-lay dengan kapasitas hingga 750 ton dan kapasitas angkat hingga 600 ton
Saipem FDS 2
Kapal yang diposisikan secara dinamis, yang digunakan untuk pengembangan ladang laut dalam, mampu meluncurkan pipa dengan diameter maksimal 36” di mode J-lay dengan kapasitas hingga 2.000 ton dan kedalaman hingga 3.000 meter. Juga dapat beroperasi di mode S-lay dengan kapasitas angkat hingga 1.000 ton
Castoro Sei
Kapal peletakan pipa semi-tenggelam yang mampu meletakkan pipa berdiameter besar di kedalaman hingga 1.000 meter.
Castorone
Kapal peletakan pipa yang dapat bergerak sendiri dan diposisikan secara dinamis, yang beroperasi di mode S-lay dengan penyengat buritan S-lay sepanjang 120 meter yang terdiri dari 3 bagian yang tersambung dapat dapat disesuaikan untuk operasi laut dalam dan dangkal, kapasitas hingga 1.000 ton, kapabilitas peletakan pipa hingga 60 inci, fasilitas fabrikasi di atas kapal untuk sambungan rangkap tiga dan dua, serta kapasitas penyimpanan pipa besar di ruang kargo
Normand Maximus
Kapal pemosisian dinamis (diakuisisi melalui penyewaan jangka panjang) untuk meletakkan umbilikal dan pipa fleksibel hingga kedalaman 3.000 meter. Kapal ini dilengkapi dengan derek yang memiliki kapasitas angkat hingga 900 ton dan menara peletakan vertikal 550 ton yang mampu meletakkan pipa aliran kaku.
Saipem 3000
Kapal derek Derrick berlambung tunggal dan dapat bergerak sendiri, yang mampu meletakkan pipa fleksibel dan umbilikal di laut dalam (3.000 m) dan mengangkat struktur hingga 2.200 ton
Castoro II
Tongkang peletakan Derrick yang mampu meletakkan pipa berdiameter hingga 60” dan mengangkat struktur hingga 1.000 ton.
Castoro 10
Tongkang penggali tanah/peletak pipa yang mampu meletakkan pipa berdiameter hingga 60” dan meletakkan pipa di laut dangkal.
Castoro 12
Tongkang peletakan pipa yang mampu meletakkan pipa berdiameter hingga 40” di laut ultra-dangkal dengan kedalaman minimal 1,4 meter.
Castoro 16
Tongkang pasca penggalian dasar laut dan pengurugan kembali untuk pipa berdiameter 40” di laut ultra-dangkal dengan kedalaman minimal 1,4 meter.
Ersai 1
Tongkang pengangkatan berat yang mampu melakukan instalasi sembari menempel di di dasar laut dan mampu beroperasi di mode S-lay. Kapasitas angkat dari 2 derek perayap masing-masing adalah 300 dan 1.800 ton.
Ersai 2
Tongkang yang dilengkapi dengan derek yang mampu mengangkat struktur hingga 200 ton.
Ersai 3
Tongkang pendukung dengan ruang penyimpanan, bengkel, dan kantor untuk 50 orang.
Ersai 4
Tongkang pendukung dengan bengkel dan kantor untuk 150 orang.
Bautino 1
Tongkang penggalian dasar laut dangkal dan pengurugan kembali.
Bautino 2
Tongkang kargo untuk eksekusi ikatan dan transportasi bahan.
Ersai 400
Tongkang akomodasi untuk hingga 400 orang, yang dilengkapi dengan shelter gas jika terjadi gawat darurat akibat kebocoran H2S.
^Vassiliou, Marius S. (2018). Historical dictionary of the petroleum industry (edisi ke-2nd). Lanham, Maryland, USA: Rowman & Littlefield Publishers. hlm. 287. ISBN1538111594.
^Verda, Matteo (2011). Una politica a tutto gas. Sicurezza energetica europea e relazioni internazionali. Milan: Bocconi University. ISBN9788823873179.
^Craig, J.; Gerali, F.; Macaulay, F.; Sorkhabi, R. (2018). History of the European Oil and Gas Industry. London: The Geological Society. hlm. 259. ISBN9781786203656.
^Richard Dechert, Charles (1963). Ente Nazionale Idrocarburi: Profile of a State Corporation. West Lafayette, Indiana, USA: Purdue University. hlm. 58.
^Khun, Maximilian (2012). Enabling the Iranian gas export options: the destiny of Iranian energy relations in a tripolar struggle over energy security and geopolitics. Berlin: Springer. hlm. 231. ISBN9783658000929.
^Victor, David G. (2006). Natural gas and geopolitics : from 1970 to 2040. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. Chapter 3. ISBN9780511493492.