Sail Komodo 2013Sail Komodo 2013 merupakan rangkaian kegiatan bahari tingkat internasional hasil kerja sama Sail Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, Dewan Kelautan Indonesia, dan badan pemerintahan Indonesia lainnya yang diselenggarakan di wilayah sekitar provinsi Nusa Tenggara Timur.[1] Sail Komodo 2013 mengambil tema Jembatan Emas Menuju Nusa Tenggara Timur Menjadi Destinasi Pariwisata Dunia yang selaras dengan rencana pemerintah Indonesia meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata bahari.[1] Rangkaian kegiatan Sail Komodo 2013 dimulai sejak 27 Juli hingga 14 September 2013 dan diikuti oleh lebih dari 100 peserta dalam kegiatan reli kapal layar yang merupakan kegiatan utama dari Sail Komodo 2013.[2][3][4] TujuanTujuan utama dari Sail Komodo 2013 adalah untuk mempercepat pembangunan Nusa Tenggara Timur di bidang ekonomi dan pariwisata.[5] Selain itu, ada tujuan khusus yang ingin dicapai lewat Sail komodo 2013, antara lain pengembangan potensi pariwisata, peningkatan kualitas masyarakat, pelestarian potensi alam dan budaya, pengembangan rute kapal layar di perairan Indonesia, serta persiapan Nusa Tenggara Timur sebagai tujuan wisata dunia.[5][6] Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur berharap acara Sail Komodo 2013 juga akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan untuk mensukseskan Visit Flobamora 2013.[5] TemaTema dari Sail Komodo 2013 adalah Jembatan Emas Menuju Nusa Tenggara Timur Menjadi Destinasi Pariwisata Dunia yang mewakili harapan pemerintah Indonesia agar provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi pilihan tujuan wisata dunia.[1][6] Pemerintah memiliki keyakinan tersebut karena provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki objek wisata alam, budaya, dan laut yang beragam untuk dieksplorasi.[6] Rute reli kapal layarBerbeda dengan rute reli kapal layar pada tahun sebelumnya, tahun ini rute pelayaran dari Davao (Filipina) dan Kota Kinabalu (Malaysia) ditiadakan.[2][5][7] Rute reli kapal layar Sail Komodo 2013 terdiri dari dua pilihan, yaitu rute barat dan rute timur. Rute barat melewati Darwin (Australia) - Kupang - Wini (Kabupaten Timor Tengah Utara) - Atapupu (Kabupaten Belu) - Kalabahi (Kabupaten Alor) - Lewoleba (Kabupaten Lembata) - Larantuka (Kabupaten Flores Timur) - Maumere (Kabupaten Sikka) - Mausembi - Maurole (Ende) - Riung (Kabupaten Ngada) - Labuan Bajo (Kabupaten Manggarai Barat), sedangkan rute timur melewati Darwin (Australia) - Saumlaki - Banda - Wakatobi - Labuan Bajo.[2][5][7] Para peserta diperbolehkan untuk menghabiskan beberapa hari di setiap perhentian, namun diharapkan tiba tepat waktu di Labuan Bajo karena puncak acara akan dilaksanakan di sana.[2][5][7] Setelah perayaan di Labuan Bajo, semua peserta akan melewati rute Lombok - Bali - Karimun Jawa - Teluk Kumai - Belitung - Bangka dan terakhir Batam atau Bintan.[2][5][7] Referensi
|