Sagallo
Sagallo (bahasa Rusia: Сагалло, bahasa Arab: ساغلو, bahasa Prancis: Sagallou) adalah permukiman Rusia yang pernah didirikan di tepi utara Teluk Tadjoura di wilayah Jibuti modern pada tahun 1889. Pada tahun 1883, seorang petualang Rusia yang bernama Nikolay Ivanovitch Achinov[1] mengunjungi wilayah Etiopia untuk membentuk hubungan politik dan keagamaan di antara kedua negara. Sekembalinya di Rusia, Achinov mengusulkan ekspedisi ke Somaliland Prancis pada tahun 1888 sembari mengklaim sebagai seorang Cossack yang merdeka. Achinov memberikan jaminan kepada para peserta ekspedisi ini bahwa Sultan Tadjoura, Mohammed Loitah, telah menyewakan kawasan tersebut secara permanen kepadanya.[2] Pada tanggal 14 Januari 1889, benteng Mesir yang telah ditinggalkan di Sagallo dipilih sebagai markas ekspedisi. Achinov menamai benteng ini "Moskwa Baru". Ia mendirikan sebuah tenda yang berfungsi sebagai gereja dan bendera ekspedisi juga dikibarkan.[2] Kabar mengenai ekspedisi ini kemudian diendus oleh media dan beberapa orang Rusia juga melarikan diri ke Obock dan memberitahu lokasi permukiman Sagallo kepada Prancis. Pada tanggal 5 Februari, para Cossack melihat kedatangan satu kapal penjelajah dan tiga kapal senapan. Kapal-kapal tersebut mengeluarkan ultimatum, tetapi Achinov salah paham dan tidak menyerah. Kapal-kapal itu kemudian menembakkan artilerinya dan mengejutkan Achinov dan rekan-rekannya. Pada akhirnya 6 orang Rusia tewas dan 22 terluka.[3] Mereka lalu mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah. Pemerintah Rusia menyangkal Achimov dan para peserta ekspedisi ini lalu ditangkap dan dideportasi ke Odessa dengan menaiki kapal Zabiyaka.[4] Catatan kaki
Pranala luar
|