Sadang, Kebumen
Sadang (bahasa Jawa: ꦱꦢꦁ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Sadang terletak di sebelah paling utara dari wilayah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Jarak Kecamatan Sadang dari Kota Kebumen adalah 33 kilometer melalui Kecamatan Karangsambung. Luas wilayahnya 5.423 Ha, dan jumlah penduduknya 18.008 jiwa (laki-laki 9.184 jiwa, perempuan 8.824 jiwa). Kecamatan Sadang terdiri atas 7 desa, 35 RW, dan 131 RT. Pusat pemerintaha Kecamatan Sadang berada di Desa Sadangkulon Desa/kelurahanBatas-batas Wilayah
GeografiKecamatan Sadang memiliki kondisi geografi berupa pegunungan, perbukitan dan berada di Lembah Sungai Luk Ulo yang merupakan bagian dari Pegunungan Serayu Selatan. Ketinggian rata-rata Kecamatan Sadang adalah 180 meter di atas permukaan air laut. Puncak tertingginya adalah Gunung Pare yang memiliki ketinggian 781 meter di atas permukaan air laut yang berada di perbatasan Desa Kedunggong dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Bahkan Desa Kedunggong merupakan Desa tertinggi di Kabupaten Kebumen karena keberadaannya memiliki ketinggian rata rata 511 meter di atas permukaan air laut. Sungai terbesar di wilayah ini yakni Sungai Luk Ulo, Sungai Cangkring, Sungai Loning, Sungai Gentan, Sungai Pucangan, Sungai Kayen, Sungai Jojogan, Sungai Wonosari, Sungai Brengkok, Sungai Kendu, Sungai Mengger, Sungai Sogan dan Sungai Muncar, Sungai Kalitengah. Seluruh wilayah Kecamatan Sadang termasuk dalama lokasi Cagar Alam Geologi Nasional Karangsambung yang dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Cagar Alam Geologi Nasional Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari geologi pada khususnya dan kebumian pada umumnya. Terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125 - 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut kawasan Karangsambung merupakan dasar samudera. Akibat tumbukan antara tiga lempeng bumi, maka kawasan Karangsambung sekarang terangkat ke permukaan. Perbukitan utara Kecamatan Sadang dikenal dengan sebutan Melange Seboro yang khas dengan perbukitan prismatik serta memiliki batuan keras. Sementara perbukitan selatan disebut Perbukitan Sirangkok yang memanjang dari Bukit Paras hingga Bukit Gandul. Di Kecamatan Sadang juga ditemukan batu tertua di Pulau Jawa yang bernama Sekis Mika. Penggunaan LahanPenggunaan lahan di Kecamatan Sadang umumnya digunakan sebagai lahan perhutani di wilayah perbukitan utara maupun selatan. Sedangkan di tengah atau di dataran rendah atau disepanjang alur sungai Luk Ulo digunakan untuk lahan pertanian yang subur seperti padi dan palawija. Bahkan di Kecamatan Sadang masa tanam padi bisa berlangsung selama tiga kali meski tanpa irigasi dan waduk. Lereng-lereng perbukitan juga ditanami aneka tanaman buah buahan serta palwija. Lahan kering di Kecamatan Sadang digunakan untuk budidaya agrobisnis maupun agrikultur karena ketersediaan tiga embung. Tiga embung yakni Embung Cangkring, Embung Seboro dan Embung Wonosari berada di atas bukit sehingga bisa digunakan oleh petani. Hasil bumi Kecamatan Sadang berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, tembakau, cengkih, dan kayu. Bahkan di Desa Kedunggong banyak menghasilkan buah-buahan seperti salak, durian, kelengkeng, dan lain-lain. TransportasiTransportasi di Kecamatan Sadang berupa angkutan kota yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Sadang dengan pusat Kecamatan maupun Kabupaten Kebumen. Ruas jalan vital yang melintasi Kecamatan Sadang adalah ruas Kebumen Kota - Karangsambung - Sadang - Wonosobo. Selain itu terdapat pula ruas vital yang bersifat lokal seperti Sadang - Kedunggong - Wonosobo dan Sadang - Wadasmalang - Krakal - Kebumen Kota. Sarana dan Prasaran penunjang seperti jalan hotmix dan jembatan sudah mulau baik diruas vitas wilayah ini namun tidak di ruas jalan lokal. Berbagai kekurangan infrastruktur jalan membuat Kecamatan Sadang terutama Desa Kedunggong yang memiliki kondisi geografis berbukit menjadi daerah tertinggal. PendudukSebagian besar penduduk Kecamatan Sadang berprofesi sebagai petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Sadang memeluk agama Islam. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama. Sekolah MenengahKecamatan Sadang belum banyak memiliki sekolah menengah. Bahkan bagi warga yang akan melanjutkan ke jenjang Sekolah menengah atas harus keluar kecamatan terlebih dahulu. Mereka menuju wilayah terdekat yang memeiliki Sekolah menengah atas seperti Kecamatan Karangsambung dan Kota Kebumen. Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Sadang adalah sebagai berikut:
Sarana PublikSarana publik di Kecamatan Sadang cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal yang mendukung serta fasilitas kesehatan. Berikut sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sadang:
Pariwisata & Sosial BudayaKecamatan Sadang yang berada di pegunungan memiliki tempat wisata, potensi wisata, kerajinan tangan serta makanan khas yang menjajikan. Tempat pariwisata ada yang sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah Kabupaten Kebumen dan juga ada yang belum. Berikut tempat wisata yang ada di Kecamatan Sadang:
|