SMS Preussen (1873)

Preussen tahun 1887
Sejarah
Nama SMS Preussen
Asal nama Prusia
Pembangun AG Vulcan, Stettin
Pasang lunas 1871
Diluncurkan 22 November 1873
Mulai berlayar 4 Juli 1876
Dipensiunkan 1906
Nasib Dibongkar 1919
Ciri-ciri umum (saat dibangun)
Kelas dan jenis ironclad kelas Preussen
Berat benaman
Panjang 9.659 m (31.689 ft 8 in)
Lebar 163 m (535 ft)
Sarat air 711 m (2.332 ft 8 in)
Tenaga
Pendorong
  • 1 × mesin uap ekspansi tunggal
  • 1 × baling-baling sekrup
  • Tata layar kapal layar penuh
    Kecepatan 14 knot (26 km/h; 16 mph)
    Jangkauan 1.690 nmi (3.130 km; 1.940 mi) pada 10 knot (19 km/h; 12 mph)
    Awak
    • 46 perwira
    • 454 tamtama
    Senjata
  • 4 × meriam 26 cm (10 in)
  • 2 × meriam 17 cm (6,7 in)
  • Pelindung
  • Sabuk atas: 203 mm (8 in)
  • Sabuk bawah: 102 hingga 229 mm (4 hingga 9 in)
  • Jungur: 203 hingga 254 mm (8 hingga 10 in)
  • SMS Preussen[a] adalah satu kapal jungur ironclad yang dibangun untuk Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman). Kapal ini diproduksi oleh galangan kapal AG Vulcan yang berada di Stettin pada tahun 1871-1876. Preussen mulai bertugas pada Juli 1876. Preussen adalah kapal perang besar Angkatan Laut Jerman pertama yang dibangun oleh galangan kapal swasta. Kapal-kapal sebelumnya dipesan dari luar negeri atau dibangun oleh galangan kapal Kerajaan atau Kekaisaran. Baterai utamanya yang terdiri atas empat meriam 26 cm (10,2 in) berada pada sepasang jungur senjata kembar di tengah kapal.

    Preussen bertugas bersama armadanya hingga tahun 1891. Selama beroperasi, kapal ini telah beberapa kali berlayar di Laut Mediterania, termasuk misi tahun 1877 menyelamatkan warga negara Jerman yang terancam akibat kerusuhan di Kesultanan Utsmaniyah. Tahun 1891 hingga 1896, Preussen digunakan sebagai kapal penjaga pelabuhan. Kemudian ia menjadi kapal suplai di Wilhelmshaven. Di akhir kariernya, Preussen menjadi kapal pengangkut batu bara untuk perahu torpedo. Tahun 1903, kapal ini berganti nama menjadi "Saturn", sehingga nama "Preussen" dapat digunakan kembali. Kapal ini akhirnya dijual kepada pembongkar kapal tahun 1919.

    Desain

    Gambar profil SMS Preussen

    Program angkatan laut untuk pengadaan tiga kapal ironclad kelas Preussen disetujui oleh Reichstag (Parlemen tingkat rendah negara bagian Kekaisaran) pada tahun 1867 dalam rangka memperkuat Angkatan Laut Federal Jerman Utara setelah Perang Schleswig Kedua. Dalam perang itu, Angkatan Laut Prusia tidak mampu menembus blokade Angkatan Laut Denmark. Ketiga kapal itu adalah kapal ironclad dengan kelas sebangun pertama yang diproduksi untuk armada Jerman.[1]

    Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 9.659 meter (31.690 ft) dan lebar 1.630 m (5.350 ft) dan draft 712 m (2.336 ft) ke depan.[2] Preussen ditenagai oleh satu mesin uap ekspansi tunggal 3-silinder yang menggerakkan satu baling-baling sekrup. Uap disuplai oleh enam pendidih kotak melintang berbahan bakar batu bara, yang disalurkan melalui satu corong tunggal. Kecepatan tertinggi kapal adalah 14 knot (26 km/h; 16 mph) pada daya 5.471 tenaga kuda metrik (5.396 ihp). Jumlah awak standarnya adalah 46 orang perwira dan 454 orang tamtama.[3]

    Kapal ini dipersenjatai dengan satu baterai utama terdiri atas empat meriam 26 cm (10,2 in) L/22 pada sepasang jungur senjata di tengah kapal.[b] Saat dibangun, kapal ini juga dilengkapi dengan dua senjata buru/halau 17 cm (6,7 in) RK L/25, satu di haluan dan satunya lagi di buritan.[4] Setelah dibangun ulang tahun 1888–1890, persenjataannya ditambah dengan enam, kemudian menjadi sepuluh, senjata penembak cepat 88 cm (35 in) L/30, sepasang senapan mesin, dan lima tabung torpedo 35 cm (14 in) di bawah garis air lambung kapal.[5]

    Pelindung Preussen terbuat dari besi tempa berlapis jati. Sabuk pelindung disusun dalam dua rubing. Rubing atas memiliki ketebalan 203 mm (8 in) dan rubing bawah memiliki ketebalan bervariasi dari 102 hingga 229 mm (4 hingga 9 in). Keduanya berlapis jati setebal 234 hingga 260 mm (9,2 hingga 10,2 in). Jungur senjata dilindungi besi setebal 203 hingga 254 mm (8 hingga 10 in) pada sisi-sisinya dan berlapis jati setebal 260 mm.[2]

    Riwayat layanan

    Ilustrasi armada yang melakukan manuver, termasuk Preussen dan beberapa kapal ironclad, serta kapal lainnya.

    Konstruksi-1878

    Preussen dipesan oleh Angkatan Laut Kekaisaran dari galangan kapal AG Vulcan di Stettin. Pengerjaan kapal tertunda karena pecah Perang Prancis-Prusian. Lunas kapal dipasang tahun 1871 setelah perang berakhir dengan kemenangan Prusia dan Jerman bersatu.[2][6] Ini pertama kalinya pembuat kapal Jerman swasta diberi kontrak membangun kapal perang besar untuk angkatan laut.[7] Kapal ini diluncurkan pada 22 November 1873 dan dalam upacara peluncurannya, kapal ini dibaptis oleh Putri Mahkota Victoria. Setelah pemasangan perlengkapan selesai, terpisah dari persenjataannya, kapal ini ditarik ke Swinemünde pada 23 November 1875. Kapal ini ditugaskan ke armada Jerman pada 4 Juli 1876 kemudian pindah ke Kiel untuk pemasangan senjata di Kaiserliche Werft (Galangan Kapal Kekaisaran).[4][8] Meskipun Preussen adalah kapal ketiga dan terakhir dibuat di kelasnya, Preussen adalah kapal pertama yang diluncurkan dan bertugas. Ini dikarenakan kedua saudaranya, Friedrich der Grosse dan Grosser Kurfürst, dibuat oleh galangan kapal Kekaisaran yang baru berdiri, sementara Preussen dibangun oleh pembuat kapal komersial berpengalaman.[9]

    Setelah pengerjaan kapal selesai pada akhir 1876, kapal ini mulai uji coba berlayar pada 16 November. Uji coba itu terhenti karena Preussen dibutuhkan untuk menghancurkan es di Laut Baltik membantu kapal-kapal dagang. Setelah selesai, Preussen melanjutkan uji cobanya tanggal 2 hingga 5 Maret 1877. Tanggal 7 Maret 1877, kapal ini ditugaskan ke skuadron ironclad untuk menggantikan kapal Kronprinz, yang perlu pembongkaran mesin. Skuadron ironclad itu dengan dipimpin oleh kapal bendera Kaiser, bergerak ke Laut Mediterania pada 30 Mei untuk membantu warga negara Jerman yang terancam akibat kerusuhan di Kesultanan Utsmaniyah yang berkaitan dengan Perang Rusia-Turki. Skuadron berlayar ke pelabuhan Haifa dan Jaffa pada Juli 1877, tapi tidak menemukan ketegangan signifikan di darat. Komandan skuadron, Konteradmiral (Laksamana Muda) Carl Ferdinand Batsch berada di Mediterania selama sisa musim panas dan kembali ke Jerman pada Oktober.[10][11][12] Dalam perjalanan pulang, Preussen berhenti sendiri di La Goulette, Tunisia Prancis. Preussen rusak parah akibat cuaca buruk dan setelah tiba di Jerman pada 21 Oktober, kapal ini masuk dok kering untuk perbaikan. Kapal ini tetap bertugas, tapi awaknya dikurangi saat perbaikan dilakukan.[10]

    Pada April 1878, Preussen berpartisipasi dalam manuver armada, kembali di bawah komando Batsch. Pada saat itu, kapal ini bergabung dengan dua saudaranya, Friedrich der Grosse dan Grosser Kurfürst. Skuadron Ironclad itu melakukan pelayaran pelatihan ke Mediterania. Setelah meninggalkan Jerman tanggal 29 Mei, skuadron melanjutkan perjalanan melalui Selat Inggris, tempat fregat König Wilhelm secara tidak sengaja menabrak dan menenggelamkan Grosser Kurfürst. Preussen tidak segera memulai operasi penyelamatan dan malah berputar melebar sebelum berlabuh pada jarak sekitar 800 m (2.600 ft). Kapal itu hanya menyelamatkan dua awak yang sebelumnya telah ditolong oleh satu kapal pukat Inggris. Preussen kemudian mengawal König Wilhelm yang rusak ke Portsmouth, tempat Angkatan Laut Britania Raya menyediakan gudi untuk perbaikan darurat.[10][13]

    Albrecht von Stosch, Kepala Kaiserliche Marine, memerintahkan Batsch dan stafnya segera kembali ke Jerman dengan Preussen dan dikawal Falke. Kapal tersebut mulai berlayar pada 3 Juni dan tiba di Wilhelmshaven tanggal 5 Juni. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dan tiba di Kiel pada 10 Juni. Komandan Preussen dikritik karena tidak langsung membantu dengan operasi penyelamatan, tapi ia membela diri dengan menyatakan bahwa ia telah mengikuti aturan yang relevan dan ia tidak dapat membawa kapalnya lebih dekat karena banyaknya kapal kecil penangkap ikan di daerah itu. Stosch menerima penjelasan itu, tapi penyelidikan oleh Konteradmiral Reinhold von Werner sampai pada kesimpulan sebaliknya, yang menjadi bagian kontroversi besar di komando angkatan laut Jerman dan berakhir pada pemensiunan paksa Werner.[10][14]

    Dengan segera pelayaran Mediterania dibatalkan dan dalam waktu seminggu, manuver tahunan musim panas untuk tahun 1878 juga dibatalkan. Preussen membawa satu kontingen taruna angkatan laut untuk pelayaran pelatihan singkat di Baltik, kemudian bergabung dengan korvet Prinz Adalbert untuk pelayaran pelatihan bersama dengan Pangeran Henry dari Prussia. Pada 9 November, Preussen dinonaktifkan untuk menghadapi musim dingin.[10][15]

    Tahun 1879-1888

    Tanggal 5 Mei 1879 skuadron diaktifkan kembali, terdiri atas kapal Preussen, Friedrich der Grosse, dan fregat tua Kronprinz dan Friedrich Carl. Latihan musim panas tahunan telah diadakan di Laut Baltik. Pada Juni dilakukan pelayaran singkat ke pantai Norwegia. Dalam pelayaran itu, skuadron berhenti di Rusia, tempat mereka bertemu dengan Tsar Aleksandr III. Setelah kembali ke Jerman, mereka dikunjungi oleh Kaiser Wilhelm I di Teluk Danzig. Preussen juga digunakan untuk menarik dok kering mengapung yang baru dari Swinemünde ke Kiel. Keempat kapal kembali ke Kiel pada September untuk demobilisasi karena musim dingin. Pada 24 Maret 1880, untuk sementara Preussen diturunkan ke armada cadangan, sebelum diaktifkan kembali pada 3 Mei untuk tugas skuadron ironclad. Wilhelm von Wickede, mantan perwira Angkatan Laut Austria, menggantikan Batsch sebagai komandan Skuadron. Skuadron kembali berlayar di Baltik selama musim panas, kecuali kunjungan singkat ke Wilhelmshaven dan Cuxhaven pada Agustus. Saat latihan skuadron bulan Juli, Preussen dikunjungi oleh Stosch, Pangeran Mahkota Friedrich, dan putranya, Pangeran Wilhelm.[10][15][16]

    Pelayaran musim panas tahun 1881 mengikuti pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.[17] Preussen dan skuadronnya mengunjungi Danzig pada September selama pertemuan antara Kaiser Wilhelm I dan Aleksandr III. Preussen bertugas aktif sejak 2 Mei hingga 25 September 1882. Komandan skuadron, Wickede, saat itu telah memperoleh kenaikan pangkat menjadi Konteradmiral. Ketika kapal baru, termasuk empat ironclad kelas Sachsen, mulai bertugas, Preussen disimpan sebagai cadangan dalam manuver musim panas tahunan tahun 1883.[10][18][19] Dari 1883 hingga 1884, kapal ini dimodernisasi yang mencakup pendidih baru dan rekonstruksi kimbul. Pengerjaan modernisasi lanjutan dimulai tahun 1885, yang mencakup penambahan dua senjata Hotchkiss 37 mm (1,5 in) dan lima tabung torpedo bawah air yang dipasang di lambung kapal. Pekerjaan tersebut selesai pada 4 November 1888. Meskipun demikian, kapal ini tidak langsung kembali ke skuadron. Kapal ini malah ditugaskan ke Divisi Cadangan Laut Utara yang baru dibentuk.[20][21]

    Tahun 1889–1919

    Preussen pada suatu saat setelah tahun 1890.

    Pada 1 Mei 1889, kapal ini ditugaskan kembali untuk ambil bagian dalam program pelatihan musim panas tahunan bersama armada. Pada bulan Agustus, Preussen berpartisipasi dalam kunjungan perdana Kaiser Wilhelm II ke Britania Raya. Kapal ini ditugas ke Divisi II. Armada tersebut melakukan manuver di Laut Utara sebelum kembali ke Jerman. Preussen dan seluruh anggota Divisi II menjadi Skuadron Pelatihan untuk armadanya pada tahun 1889–1890. Skuadron itu mengawal yacht kekaisaran Wilhelm II ke Mediterania. Pelayaran dimulai 30 Agustus dan meliputi kunjungan kenegaraan ke Italia dan Kesultanan Utsmaniyah. Skuadron berada di Mediterania hingga musim semi 1890. Mereka kembali dan tiba di Jerman pada 22 April.[22][23]

    Preussen kembali ke Skuadron Pelatihan, yang direorganisasi pada 11 Mei. Pada Juni, kapal ini mengawal Kaiser melakukan kunjungan kenegaraan ke Christiania, Norwegia. Kapal ini berpartisipasi dalam seremoni penyerahan pulau Helgoland dari kendali Inggris ke Jerman pada musim panas 1890. Kapal ini ikut dalam manuver armada pada September, ketika delapan kapal anggota skuadron seluruhnya menyimulasikan armada Rusia memblokade Kiel. Skuadron kembali berlayar di Mediterania, dengan komandan Konteradmiral Wilhelm Schröder, yang dimulai tanggal 12 November dan berakhir pada 18 April 1891. Setelah kembali ke Jerman, Preussen menjalani perbaikan besar-besaran. Kapal ini bertugas kembali pada pertengahan Mei 1891 untuk manuver armada putaran terakhir bersama Divisi II. Setelah akhir tahun pelatihan, Preussen dinonaktifkan untuk terakhir kalinya pada 9 Oktober.[23][24] Kapal ini diturunkan tingkatnya menjadi kapal penjaga pelabuhan pada akhir tahun 1891.[4]

    Periode 9 Januari hingga 11 Juli 1893, kapal ini ditugaskan pada Divisi Cadangan Laut Utara.[23] Kapal ini bermarkas di Wilhelmshaven sebagai kapal pelabuhan mulai 16 November 1896. Kapal ini berganti nama menjadi "Saturn" pada 12 November 1903,[4] agar nama lamanya dapat dipakai kembali pada kapal perang yang baru, Preussen.[9] Secara resmi kapal ini dihapus dari register angkatan laut pada 21 Mei 1906. Ia kemudian digunakan sebagai kapal pengangkut batu bara untuk perahu torpedo. Kapal ini dijual pada 27 Juni 1919 dan dibongkar pada tahun yang sama di Wilhelmshaven. Figur kepala haluan kapal ini dipajang di Museum Sejarah Militer Bundeswehr di Dresden, sementara ornamen haluannya berada di Deutsches Museum di München.[4]

    Catatan kaki

    Catatan

    1. ^ "SMS" singkatan dari "Seiner Majestät Schiff", yang berarti "Kapal Yang Mulia".
    2. ^ "L/22" menunjukkan panjang senjata berkaitan dengan kaliber. Satu senjata kaliber 22 berarti panjangnya 22 kali diameternya, sehingga senjata 26 cm L/22 memiliki panjang 572 cm (225 in).

    Kutipan

    1. ^ Dodson, hlm. 14, 20.
    2. ^ a b c Gröner, hlm. 5.
    3. ^ Gröner, hlm. 5-6.
    4. ^ a b c d e Gröner, hlm. 6.
    5. ^ Gröner, hlm. 5–6.
    6. ^ Hildebrand, Röhr, & Steinmetz, hlm. 244.
    7. ^ Sondhaus, hlm. 109.
    8. ^ Hildebrand, Röhr, & Steinmetz, hlm. 244–245.
    9. ^ a b Lyon, hlm. 244.
    10. ^ a b c d e f g Hildebrand, Röhr, & Steinmetz, hlm. 245.
    11. ^ Sondhaus, hlm. 122.
    12. ^ Dodson, hlm. 25.
    13. ^ Sondhaus, hlm. 124–126.
    14. ^ Sondhaus, hlm. 129–130, 140.
    15. ^ a b Sondhaus, hlm. 140.
    16. ^ Dodson, hlm. 26–27.
    17. ^ Sondhaus, hlm. 140–141.
    18. ^ Sondhaus, hlm. 141–142, 161–163.
    19. ^ Dodson, hlm. 27.
    20. ^ Hildebrand, Röhr, & Steinmetz, hlm. 245–246.
    21. ^ Dodson, hlm. 32.
    22. ^ Sondhaus, hlm. 179.
    23. ^ a b c Hildebrand, Röhr, & Steinmetz, hlm. 246.
    24. ^ Sondhaus, hlm. 192, 194.

    Referensi

    • Dodson, Aidan (2016). The Kaiser's Battlefleet: German Capital Ships 1871–1918. Barnsley: Seaforth Publishing. ISBN 978-1-84832-229-5. 
    • Gröner, Erich (1990). German Warships: 1815–1945. I: Major Surface Vessels. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 978-0-87021-790-6. 
    • Hildebrand, Hans H.; Röhr, Albert; Steinmetz, Hans-Otto (1993). Die Deutschen Kriegsschiffe: Biographien – ein Spiegel der Marinegeschichte von 1815 bis zur Gegenwart [The German Warships: Biographies − A Reflection of Naval History from 1815 to the Present] (dalam bahasa Jerman). 6. Ratingen: Mundus Verlag. ISBN 978-3-7822-0237-4. 
    • Lyon, Hugh (1979). "Germany". Dalam Gardiner, Robert; Chesneau, Roger; Kolesnik, Eugene M. Conway's All the World's Fighting Ships 1860–1905Akses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. Greenwich: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-85177-133-5. 
    • Sondhaus, Lawrence (1997). Preparing for Weltpolitik: German Sea Power Before the Tirpitz Era. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 978-1-55750-745-7. 
    Kembali kehalaman sebelumnya