SMP Negeri 2 Semarang
SMP Negeri 2 Semarang, merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Provinsi Semarang,Jawa Tengah, Indonesia. SMP Negeri 2 Semarang memiliki Program khusus Akselerasi yang pertama kali di Jawa Tengah dari tahun 2000,Tetapi Sekarang Sudah Ditiadakan[3] SejarahMasa Penjajahan BelandaTahun 1906 kota Semarang di bawah kolonial Hindia Belanda resmi menjadi “gemeente” (kota praja) dengan wewenang otonomi penuh. Seiring dengan otonomi tersebut, dibangunlah sarana pemerintah termasuk sekolahan. Di kota Semarang waktu itu terdapat 2 Sekolah Menengah Pertama yang disebut dengan M.U.L.O I (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang terletak di jalan Pandean Lamper No. 2 (sekarang Brigjen Katamso No. 14) dan M.U.L.O II yang terletak di jalan Pendrikan (sekarang jalan Imam Bonjol), diperkirakan dibangun tahun 1920-an menjadi tempat pendidikan yang dimiliki pemerintah kala itu. Mengajarkan bahasa Belanda, Inggris, Melayu, Kebudayaan Barat, dan Olah Raga lebih intensif.[3] Masa Pendudukan JepangMaret 1942, perang Pasifik pecah, dan tentara Dai Nippon menyerbu Asia Tenggara. Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat, Jepang mendarat di Pantai Kragan Rembang dan masuk kota Semarang. Pengambilalihan sarana pemerintahan dilakukan terus berangsur-angsur dengan dibantu pemuda-pemuda. M.U.L.O I berubah namanya menjadi Dai ichi tyu gakko (SMP I) tempat tetap di Jl Pandean Lamper No.2 untuk kelas 2 dan 3, sedang kelas I di Jalan Sidodadi Barat (S.K.P./S.M.K.K./ sekarang SMK Negeri 6). Terdapat kemajuan dalam dunia pendidikan. Sekolah M.U.L.O I mengajarkan bahasa Indonesia, Kyoren (latihan kemiliteran), dan kesenian Masa Kemerdekaan 1945 sampai sekarangSetelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 oleh Bung Karna dan Bung Hatta, beberapa hari kemudian terdengar sampai Semarang, Mr. Wonsonegoro menyampaikan maklumat tersebut, kemudian dia diangkat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Suasana peralihan dari pemerintah Jepang kepada Indonesia tidak berjalan lancar, sehingga masih dibutuhkan perjuangan dari pemuda. Pemuda yang berusia 16 tahun direkrut masuk “Seinendan” (latihan kemiliteran). Kemudian para pelajar di Semarang membentuk “Gekkutotai” (satuan pelajar yang dididik kemiliteran. Berbagai peristiwa pertemuran di Semarang dipelopori oleh pelajar termasuk Pertempuran 5 hari. Pada masa Itu M.U.L.O. I / Dai ichi tyu gakko berubah namanya menjadi SMP I Pandean Lamper, di mana pelajar selain belajar menuntut ilmu, juga turut mengangkat senjata. Kemudian untuk menghimpun kekuatan dan persatuan, para pelajar kota Semarang membentuk GASEMSE (Gabungan Sekolah Menengah Semarang). Perjuangan pelajar mendapat dukungan BKR (tentara) bersama-sama mengangkat senjata mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga terbentuklah Pasukan T Ronggolawe. Akreditasi
AlumniReferensi
Bahan Bacaan
|