SMA Negeri 4 Padang0°57′36″S 100°24′05″E / 0.95987°S 100.401446°E
SMA Negeri 4 Padang adalah sekolah menengah atas negeri yang terletak di Kelurahan Lubuk Begalung Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Sekolah ini beralamat di Jalan Linggarjati Nomor 1, yang merupakan ujung dari Jalan Dalam Gaduang[3] yang dimulai dari Simpang Tugu Lubuk Begalung. Bersama SMA Negeri 1 Padang, SMA Negeri 2 Padang, SMA Negeri 3 Padang, SMA Negeri 7 Padang, SMA Negeri 10 Padang, SMA Semen Padang, dan SMA Don Bosco Padang, sekolah ini dicanangkan sebagai sekolah percontohan (piloting) yang menggunakan Kurikulum 2013 untuk Kota Padang.[4] Pada tahun ajaran 2013/2014, SMA Negeri 4 Padang berhasil meraih peringkat ke-2 nilai akhir ujian nasional tingkat SMA se-Sumatera Barat.[5] Selama tiga tahun berturut-turut (2011-2013), SMA Negeri 4 Padang mengirimkan siswanya sebagai Paskibraka tingkat nasional.[6] Pada tahun 2015, sekolah ini meluluskan 175 siswa SMA Negeri 4 Padang melalui jalur SNMPTN 2015. Hasil kelulusan SNMPTN pada tahun 2015 merupakan yang tertinggi di Sumatera Barat.[butuh rujukan] Secara keseluruhan pada 2015, 94% lulusan sekolah ini melanjutkan ke perguruan tinggi negeri (PTN).[3] SejarahSMA Negeri 4 Padang dirintis pada 1969 dengan diadakannya beberapa kali rapat tokoh masyarakat Kecamatan Lubuk Begalung di Gedung SMP Rimbo Datar Kecamatan Lubuk Kilangan (kini SMP Negeri 11 Padang) . Pendirian SMA dibutuhkan mengingat kesulitan masyarakat Padang Luar Kota — wilayah Kabupaten Padang Pariaman di sekitar Kota Padang sebelum 1980[7] — untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Saat itu hanya ada satu SMA negeri di pusat Kota Padang yaitu SMA Negeri 1 Padang.[8] Pada 1970, untuk pertama kali berdiri SMA Padang Luar Kota dengan meminjam gedung SMP Rimbo Datar. Guru SMP Rimbo Datar dan beberapa SMA lain di Kota Padang menjadi tenaga pengajar awal di sekolah ini.[8] Pada 1975 SMA Padang Luar Kota berganti nama menjadi SMA Lubuk Begalung dipimpin oleh Nazan Arif yang kemudian menjadi ketua yayasan. Sekolah ini dikukuhkan dengan akte notaris nomor 23 tertanggal 16 Maret 1976.[9] SMA Lubuk Begalung beroperasi dengan bantuan guru dan administrator dari SMP Lubuk Begalung. Drs. Syamsudin menjabat kepala sekolah SMA yang juga merangkap sebagai Kepala Sekolah SMP Lubuk Begalung. Syamsudin dibantu oleh AA. Ranasti dan Kaidir, BA sebagai wakil kepala sekolah. Selanjutnya pada tahun 1978, SMA Lubuk Begalung menjadi filial SMA Negeri 2 Padang.[8][10][11] Pada tahun 1979, gedung Sekolah Filial SMA Negeri 2 Padang dipindahkan ke lokasi saat ini. Guru-guru yang mengajar di sekolah ini adalah Drs. Helmi Mukhtar, Dra. Rohana Amir, Ermanida Yusuf, Nurma Roslan, Nuriah Nur, Misnar, Mardiati, dan Muslaini.[8][10][11] Dengan tercukupinya syarat menjadi sekolah tunggal, maka pada 15 Agustus 1979, Direktur Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen Depdikbud mengusulkan penunggalan SMA Lubuk Begalung Filial SMA Negeri II Padang. Hal ini didasarkan surat persetujuan Bupati Kepala Daerah (KDH) Tingkat II Padang Pariaman, Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Barat, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum, dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Barat. Persyaratan seperti jumlah kelas, murid, persyaratan guru, animo masyarakat untuk kelangsungan sekolah, memiliki gedung sendiri, dan teknis edukatif sudah dipenuhi.[9] Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Padang, maka wilayah Kecamatan Lubuk Begalung bersama beberapa kecamatan di wilayah Padang Luar Kota yang sebelumnya berada pada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman selanjutnya beralih dan bergabung dengan Pemerintah Kota Padang. Pada 31 Januari 1981, SMA Lubuk Begalung resmi berganti nama menjadi SMA Negeri 4 Padang hingga saat ini. Perkembangan selanjutnya berlangsung pada 1984–1990 di mana gedung sekolah ditambahkan beberapa ruang kelas.[8][10][11] Pada 2001–2005, sekolah ini terus mengalami kemajuan dengan sarana dan prasarana yang cukup. Pada 2005–2008, SMA Negeri 4 Padang menambah bangunan dengan ruangan kelas dan, ruangan, guru, dan ruangan kepala sekolah. Pada 2008–2014 sekolah ini berhasil membangun ruang kelas baru bertingkat. Sejak 2014, sekolah mengalami perkembangan pesat. Dalam kurun waktu 2014 hingga 2016, SMA Negeri 4 Padang berhasil meluluskan ke perguruan tinggi negeri terbanyak melalui jalur SNMPTN, peringkat tiga besar se-Kota Padang pada perolehan rerata nilai evaluasi murni (NEM) empat tahun berturut-turut dan peringkat enam se-Sumatera Barat pada Ujian Nasional (UN) 2017, dan peringkat keempat di Kota Padang pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018. Prestasi siswa, guru dan tenaga pendidik terus bergulir karena deklarasi moto juang “GO..FIGHT...WIN...!!" dan tag name SMANTSE (Tse artinya empat dalam bahasa Mandarin) untuk julukan SMAN 4 Padang. Dengan moto juang itu lahir program Tradisi Senin Berprestasi dari siswa dan GTK sampai saat ini. Artinya sekolah mempunyai target satu piala atau penghargaan setiap hari Senin. Pada tahun 2017 SMAN 4 Padang berhasil mempertahankan predikat terakreditasi A dengan kategori unggul.[10][11] Sejak 2018, SMA Negeri 4 Padang melakukan pembenahan sedikit demi sedikit. Mulai dari sarana, prasarana, administrasi, kedisiplinan dan hal-hal kecil lainnya untuk menuju sekolah yang lebih baik lagi.[10][11] Kepala SekolahSejak 1975, tiga belas orang tercatat pernah menjadi kepala sekolah ini, termasuk saat bernama SMA Lubuk Begalung.[10][11]
Akreditasi
EkstrakurikulerSMA Negeri 4 Padang memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya:
Referensi
Pranala luar
|