SMA Negeri 2 Jombang
SMA Negeri 2 Jombang adalah salah satu sekolah menengah atas (SMA) yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Latar belakangPada tanggal 2 Mei 1959, berdiri Yayasan 20 Mei. Yayasan ini didirikan oleh lima orang yang terdiri atas Bupati Jombang M. Soebijakto, Kepala Daerah R. Soedarsono, Kepala Sekolah SMP Negeri Jombang Kastari Mertowidjojo, Ketua PGRI Jombang Sigit Partosoedjono, dan Pengawas SMA se-Jawa Timur Soejasmin. Didirikannya yayasan ini bertujuan untuk mendirikan SMA negeri pertama di Kabupaten Jombang, karena pada dekade 1950-an, Kabupaten Jombang masih belum memiliki SMA-nya sendiri. Pada saat itu, salah satu syarat untuk mendirikan SMA negeri adalah dengan merintis sekolah swasta terlebih dahulu. Maka kemudian pada tahun 1959, Yayasan 20 Mei ini mendirikan SMA Pendowo. Dinamakan Pendowo karena pendiri dari Yayasan 20 Mei terdiri atas lima orang yang berjenis kelamin laki-laki semua. SMA Pendowo ini dikepalai oleh Kastari Mertowidjojo, dan lokasi sekolah ini berada di Kompleks Normalan (saat ini ditempati oleh SMA Negeri 3 Jombang). SMA ini juga hanya memiliki satu ruang kelas, yang dulunya ruang kelas ini merupakan ruangan gudang milik SMP Negeri Jombang. Angkatan pertama SMA ini hanya terdiri atas 8 orang, di antaranya adalah Ashad, Arifi, Hartono, Hartono (Ujang), Mat Ali, Mat Salim, Karsini, dan Haryanti. SejarahPada tahun berikutnya, sesuai dengan tujuan awal didirikannya SMA Pendowo, oleh Bapak Soejasmin yang merupakan pengawas SMA-SMA negeri se-Jawa Timur, mengajukan usul kepada pemerintah pusat untuk mengubah status SMA Pendowo menjadi SMA negeri. Melalui usulan ini, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kemudian menurunkan SK Nomor 328/SK/B/III pada tanggal 16 Juli 1960. Lalu terhitung sejak tanggal 1 Agustus 1960, SMA Pendowo ini berubah namanya menjadi SMA Negeri Jombang dan berubah statusnya dari sekolah swasta menjadi sekolah negeri. SMA Negeri Jombang pada tahun ajaran pertamanya ini merupakan SMA negeri berkategori B dan tetap menempati bangunan dan ruangan kelas yang digunakan oleh SMA Pendowo sebelumnya. Kategori SMA ini didasarkan pada kurikulum saat itu yang membagi SMA menjadi tiga kategori, yaitu SMA kategori A yang mengajarkan ilmu bahasa, SMA kategori B yang mengajarkan ilmu pasti dan ilmu alam, dan SMA kategori C yang mengajarkan ilmu sosial. Lalu pada tahun 1961, SMA Negeri Jombang memindahkan lokasi pembelajarannya ke gedung yang beralamatkan di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo (saat ini ditempati oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Jombang) dan gedung yang berada di Jalan Diponegoro No. 8 (saat ini ditempati oleh SMA Negeri 1 Jombang). Gedung yang berada di Jalan Dr. Wahidin digunakan sebagai lokasi pembelajaran bagi kelas I dan III, sementara yang berada di Jalan Diponegoro ditempati oleh kelas II. Pemindahan gedung ini juga sekaligus menandai dibukanya program jurusan baru, yaitu ilmu bahasa dan ilmu sosial sehingga kategori SMA Negeri Jombang ini berubah menjadi SMA negeri ABC. Selain itu, di tahun yang sama pula jabatan Kastari Mertowidjojo sebagai kepala sekolah berakhir dan digantikan oleh Drs. Moh. Rifa’i Pringgodigdo. SMPPPada tahun 1973, SMA Negeri Jombang ditutup. Sekolah tidak menerima murid baru lagi. Hal ini disebabkan karena pemerintah Jombang mulai membangun gedung sekolah baru yang kelak akan ditempati oleh SMPP (Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan), sebagai penerus dari SMA Negeri Jombang. Gedung sekolah ini berada di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1 (saat ini ditempati oleh SMA Negeri 2 Jombang) dan diresmikan oleh Wakil Presiden Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 19 Desember 1973. SMPP Jombang kemudian secara resmi dibuka pada tanggal 7 Januari 1974. Didirikannya sekolah ini untuk menggantikan SMA Negeri Jombang didasarkan pada SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 5 November 1973 Nomor 0236/0/1973. SMPP ini merupakan sekolah favorit, dan memiliki fasilitas serta sarana-prasarana yang terbaik dan terlengkap di zamannya jika dibandingkan dengan SMA-SMA lain yang ada di Jombang pada saat itu. Pada satu tahun pertama berdirinya SMPP, sekolah ini melakukan inovasi terhadap kurikulum yang sedang digunakannya. Selain memiliki jurusan umum (IPA dan IPS), sekolah ini juga memiliki jurusan keterampilan. Jurusan keterampilan dibagi lagi menjadi 3 yaitu pertukangan kayu, listrik dan perbengkelan. Siswa SMPP juga membutuhkan waktu 4 tahun untuk dapat lulus sekolah. Namun inovasi kurikulum ini hanya bertahan selama satu tahun saja, karena jurusan keterampilan mengalami kekurangan peminat dan siswa SMPP pada saat penjurusan berlomba-lomba untuk memasuki jurusan umum. Sehingga pada tahun 1975, jurusan keterampilan ini dihapus dan siswa SMPP dikembalikan lagi menjadi 3 tahun untuk dapat lulus sekolah, sebagaimana siswa-siswa SMA lain pada umumnya. SMA Negeri 2 JombangBerdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0353/0/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA) yang dikeluarkan pada tanggal 9 Agustus 1985, nama SMPP Jombang diubah menjadi SMA Negeri 2 Jombang, terhitung sejak tanggal 23 November 1985. Mengapa tidak dinamakan SMA Negeri 1 Jombang? Hal ini karena pada tahun 1980, pemerintah Jombang telah mendirikan SMA negeri lain di tempat berdirinya SMA Negeri Jombang yang terletak di Jalan Diponegoro No. 8. Selama periode tahun 1961 hingga 1973, gedung yang berlokasi di alamat tersebut digunakan sebagai tempat pembelajaran bagi siswa kelas II SMA Negeri Jombang. Lalu setelah SMPP dibuka dan menggantikan SMA Negeri Jombang pada tahun 1974, gedung tersebut tidak digunakan lagi karena seluruh pembelajaran di SMPP dipusatkan di satu gedung yang sama yang terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1. Kemudian pada tanggal 30 Juli 1980, pemerintah pusat melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0206/0/1980 tentang Pembukaan Sekolah dalam rangka pemeretaan kesempatan memperoleh pendidikan, membuka 195 sekolah negeri baru di seluruh Indonesia. SMA Negeri Jombang yang sebelumnya telah tutup pada tahun 1974, dibuka kembali dan diberi nama SMA Negeri 1 Jombang. Karena sama-sama memiliki akar yang berasal dari SMA Negeri Jombang, menyebabkan SMA Negeri 1 Jombang dan SMPP masih saling berhubungan dan memiliki kepala sekolah yang sama, yaitu Drs. Soewandi. Barulah setelah SMPP berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Jombang pada tanggal 23 November 1985 dan berakhirnya jabatan Drs. Soewandi pada tahun 1987, kedua sekolah ini kemudian berpisah dan masing-masing saling berdiri sendiri. Berubahnya SMPP menjadi SMA Negeri 2 Jombang pun juga menyebabkan sekolah ini tidak hanya sekedar mengganti namanya saja, melainkan juga mengganti:
SMU Negeri 2 JombangPada tahun 1997, tepatnya tanggal 7 Maret 1997 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 035/O/1997, nama SMA Negeri 2 Jombang diubah menjadi SMU Negeri 2 Jombang. Namun perubahan ini tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 24 Maret 2004, berdasarkan Keputusan Bupati Jombang No. 19 Tahun 2004, nama SMU Negeri 2 Jombang dikembalikan lagi menjadi SMA Negeri 2 Jombang. Perubahan ini merupakan pergantian nama untuk yang terakhir kalinya, sehingga sekolah ini kemudian dikenal sebagai SMA Negeri 2 Jombang hingga di masa sekarang. Daftar Kepala Sekolah
FasilitasAda berbagai fasilitas yang disediakan SMA Negeri 2 Jombang. Baik yang menunjang pembelajaran maupun untuk ekstrakulikuler. Berikut adalah fasilitas tersebut:
Ekstrakurikuler
Prestasi
AlumniPranala luar
|