Rudolf OttoRudolf Otto (25 September 1869 - 6 Maret 1937) adalah seorang teolog Protestan dan pakar perbandingan agama terkemuka dari Jerman. KehidupanOtto yang dilahirkan di Peine dekat Hanover, belajar di Gymnasium Adreanum di Hildesheim lalu melanjutkan studinya di Universitas Erlangen dan Göttingen. Dari situ ia mendapatkan gelar doktornya (dengan disertasi tentang Luther) dan habilitasinya tentang Kant. Pada 1906, ia menjadi profesor luar biasa (lihat profesor), dan pada 1910 ia mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Giessen. Pada 1915, ia menjadi profesor penuh di Universitas Breslau, dan pada 1917, di Sekolah Teologi Universitas Marburg, yang saat itu merupakan salah satu seminari Protestan yang paling termasyhur di dunia. Meskipun ia mendapatkan beberapa undangan lainnya, ia tetap tinggal di Marburg hingga akhir hayatnya. Ia pensiun pada 1929 dan meninggal delapan tahun kemudian, kemungkinan sebagai akibat dari infeksi malaria yang diperolehnya dalam salah satu dari sekian banyak ekspedisinya. Ia dikebumikan di pemakaman Marburg. Karyar-karya OttoKarya Otto yang paling termasyhur The Idea of the Holy (Gagasan tentang Yang Kudus) (pertama kali terbit pada 1917 sebagai Das Heilige), adalah salah satu buku teologi Jerman abad ke-20 yang paling berhasil. Buku ini terus-menerus dicetak ulang dan kini tersedia dalam 20 bahasa. Buku ini mendefinisikan konsep tentang yang kudus sebagai apa yang dianggap numinus. Otto menjelaskan yang numinus sebagai "pengalaman yang non-rasional dan tidak terinderakan, atau perasaan yang objek utamanya yang langsung berada di luar diri pribadi". Ia menciptakan istilah yang baru ini berdasarkan kata bahasa Latin, numen (Tuhan). Ungkapan ini secara etimologis tidak berkaitan dengan gagasan Immanuel Kant tentang noumenon, yaitu sebuah istilah bahasa Yunani yang merujuk kepada suatu realitas yang tidak dapat diketahui yang ada di balik segala sesuatu. Yang numinus adalah sebuah misteri (bahasa Latin: mysterium tremendum) yang mempesona (fascinans) dan sekaligus juga menakutkan. Hal ini juga menjadi paradigma bagi studi agama-gama yang memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk menyadari hal-hal yang religius sebagai sebuah kategori orisinal di dalam dirinya sendiri, yang tidak dapat direduksi. Paradigma ini mendapat banyak serangan antara sekitar 1950 dan 1990 tetapi sejak itu telah kembali mendapatkan tempatnya lagi. Teolog Jerman-Amerika Paul Tillich mengakui pengaruh Otto pada dirinya, seperti halnya juga antropolog Rumania-Amerika Mircea Eliade. Eliade menggunakan konsep-konsep dari The Idea of the Holy sebagai titik tolak bagi bukunya sendiri yang terbit pada 1957, The Sacred and the Profane. Buku-bukunya dalam bahasa Inggris
TerjemahanThe Idea of the Holy telah diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh Prof. Homayoun Hemmati dengan judul Mafhoome Amre Ghodsi, Tehran, 2001. Pranala luar
|