Rosaly Lopes
Rosaly M. C. Lopes (lahir 8 Januari 1957)[3] adalah seorang geolog keplanetan, ahli vulkanologi, penulis sejumlah makalah ilmiah dan beberapa buku, serta pendukung pendidikan. Minat riset utamanya adalah di bidang pembentukan permukaan terestrial dan keplanetan dengan pendalaman di vulkanologi.[1][4][5][6] Kehidupan dan karier ilmiahDi awal hidupnya, Lopes tinggal di dekat Ipanema, Rio de Janeiro. Sedikit terinspirasi oleh Poppy Northcutt dari NASA,[3] dia pindah ke London, Inggris pada tahun 1975 untuk mempelajari astronomi di Universitas London. Dia lulus dengan predikat cum laude di bidang astronomi pada tahun 1978. Pada semester akhir, dia mengambil kuliah ilmu keplanetan[7] bersama John Guest – dan tiga minggu setelahnya, Gunung Etna meledak. Lopes memutuskan untuk berganti bidang studi ke ilmu gunung berapi, di bumi dan di luar angkasa.[3][7][8] Untuk studi doktoralnya, dia mengambil geologi dan vulkanologi keplanetan, menyelesaikan Ph.D. di bidang Ilmu Keplanetan pada tahun 1986 dengan tesis tentang perbandingan proses vulkanik di Bumi dan Mars. Semasa kuliah, dia melakukan banyak perjalanan ke gunung berapi aktif[7] dan menjadi anggota Tim Pengawasan Erupsi Gunung Berapi Britania Raya. Pengalaman pertamanya di gunung berapi aktif adalah di Gunung Etna di Sisilia pada tahun 1979.[3] Setelah menyelesaikan studi doktoral, Lopes memulai kariernya sebagai Kurator Astronomi Modern dan Wakil Ketua Bagian Astronomi diObservatorium Old Royal di Greenwich, Britania Raya. Pada tahun 1989, dia melakukan pemetaan bahaya di Observatorium Vesuvius di Napoli, Italia sebagai Peneliti Tamu.[3] Dia bergabung dengan Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California sebagai Resident Research Associate di National Research Council pada tahun 1989. Setelah dua tahun, dia menjadi anggota proyek pesawat ruang angkasa Galileo.[7] Dia bekerja di tim Near Nuclear Mapping Spectrometer (NIMS) untuk merencanakan dan menganalisis pengamatan bulan vulkanik Jupiter Io dari tahun 1996 hingga 2001.[9] Dia menemukan 71 gunung berapi di Io yang belum pernah terdeteksi sebagai aktif.[3][10] Pada tahun 2002, dia menjadi Investigation Scientist di Tim RADAR untuk mendukung pesawat ruang angkasa Cassini mengorbit Saturnus.[7] Dia merencanakan observasi ilmiah Saturnus, berserta bulan dan cincinnya, serta ikut mengetuai Cassini Satellites Orbiter Science Team dari tahun 2003 hingga 2010.[11] Minat utamanya di Cassini adalah pada bulan terbesarnya Saturnus Titan. Data radar bukaan sintetis dari instrumen RADAR menunjukkan bahwa Titan memiliki fitur vulkanik, tetapi tidak seperti vulkanisme silikat di Bumi maupun Io. Aliran dan fitur vulkanik lainnya pada Titan kemungkinan merupakan hasil dari vulkanisme es (kriovolkanoisme).[10][12][13] Dia berpartisipasi dalam beberapa studi mengenai calon misi NASA dan European Space Agency sebagai anggota tim definisi sains, termasuk misi ke Saturnus dan Titan. Dia membantu beberapa komite, termasuk Komite Program Tahunan di American Association for the Advancement of Science (AAAS), dan Komite Divisi Ilmu Keplanetan di American Astronomical Society. Dia juga menjadi Ketua Planet Luar dari Working Group for Planetary System Nomenclature di International Astronomical Union. Pengalamannya dalam komite meliputi Space Studies Board Committee di National Academy of Science/National Research Council untuk merencanakan program New Frontiers dari NASA (2007-2008), Advisory Committee for Women dari JPL Director, Committee for Minorities and Women in Geosciences dari Geological Society of America, dan Subcommittee on Diversity di American Geophysical Union.[11] Dia meraih berbagai penghargaan termasuk medali Latinas in Sains dari Comisión Feminil Mexicana Nacional pada tahun 1991, Woman of the Year in Science and Technology Award tahun 1997 dari stasiun televisi berpusat di Miami GEM, Medali Carl Sagan 2005 dari American Astronomical Society, Women at Work Award tahun 2006, NASA Exceptional Service Medal tahun 2007,[11] dan penghargaan Lowell Thomas tahun 2014 dari The Explorers Club.[2][11] Lopes telah menulis lebih dari 100 makalah penelitian, artikel, bab buku, dan entri ensiklopedia. Dia juga aktif di banyak media, tampil di berbagai film dokumenter di Discovery Channel, National Geographic Channel, History Channel, PBS, dan Nightline di televisi Amerika, dan telah diwawancarai oleh media nasional dan internasional.[11] Dia telah menulis tujuh buku, termasuk Volcanic Worlds: Exploring the Solar System Volcanoes (Praxis-Springer, 2004), Io After Galileo: A New View of Jupiter's Volcanic Moon (Praxis-Springer, 2007), dan Alien Volcanoes (Johns Hopkins Press, 2008). The Volcano Adventure Guide (Cambridge University Press, 2005) menjelaskan setiap gunung berapi di planet ini[7] dan bagaimana kita harus bertindak di dekatnya, informasi yang penting bagi siapa pun yang ingin mengunjungi atau memotret gunung berapi aktif.[14]
Karya dan minat lainLopes adalah seorang pendukung pendidikan, keanekaragaman, dan penjangkauan baik secara nasional maupun internasional. Dia telah memberikan kuliah umum di beberapa negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Dia juga merupakan salah satu penyelenggara lokakarya PBB/European Space Agency/The Planetary Society pada tahun 1992 dan 1993. Pada tahun 2005, dia dianugerahi Medali Carl Sagan dari Divisi Ilmu Keplanetan American Astronomical Society,[15] sebagai pengakuan atas usahanya dalam pendidikan umum, khususnya di kalangan Hispanik dan wanita muda.[16] Karyanya meliputi berbagai diskusi, wawancara, artikel, sebuah buku tentang vulkanisme keplanetan, dan upaya mengembangkan dan membimbing para ilmuwan muda. Hobinya adalah selam skuba, dan mengunjungi, mendaki, serta mengumpulkan seni gunung berapi. Pustaka pilihan
Media pilihanFilm dokumenter dan acara TV yang meliputnya antara lain:[11]
Referensi
|