Rooslila Tahir
Rooslila Tahir Simanjuntak (3 November 1927 – 17 Mei 2009)[1] adalah seorang wartawan, pejuang kemerdekaan dan politisi Indonesia. Ia bersama SK Trimurti aktif menulis di media tentang perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan melawan penjajahan. Ia juga dikenang sebagai penyiar yang menyiarkan teks proklamasi pada Radio Shinbun milik Pemerintah Jepang di Sumatera Utara. Pada masa Orde Baru, Rooslila aktif di dunia politik dan pernah menjadi Anggota DPR RI periode 1982-1987 dari Fraksi Karya Pembangunan (Golkar). Ia juga ikut berperan penting membantu suaminya Achmad Tahir dalam memperjuangkan nasib para veteran dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. KehidupanRooslila merupakan putri dari pasangan ayah yang berdarah Batak yang bernama Ilyas Simanjuntak dengan ibu yang berdarah Minangkabau asal Pariaman. Ia menikah dengan Achmad Tahir yang juga seorang pejuang kemerdekaan, tokoh militer dan pernah menjabat Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi selama dua periode pada masa Orde Baru. Pernikahan mereka dikarunia enam orang anak, yaitu Gelora Surya Dharma (Dali Tahir), Hari Indra Utama, Yulia Saprita, Linda Amalia Sari, Adi Putra Darmawan, dan Chaerul Permata Cita. Dua orang anaknya, Linda Amalia Sari dan Adi Putra Darmawan mengikuti jejaknya sebagai politisi. Rooslila Tahir meninggal dunia pada 17 Mei 2009 pada umur 81 tahun setelah dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, karena komplikasi penyakit jantung dan lever yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Penghargaan
Referensi
Pranala luar
|