Rinaldo (opera)Rinaldo adalah sebuah opera karya George Frideric Handel, yang diciptakan pada tahun 1711. Opera ini merupakan opera berbahasa Italia yang pertama kali secara khusus ditulis untuk dimainkan di London. Opera ini pertama kali dimainkan pada tanggal 24 Februari 1711 di Queen's Theatre, London[1] dan merupakan adaptasi dari puisi epik karya Torquato Tasso berjudul Gerusalemme liberata,[2] dengan tema cinta, peperangan, dan penebusan yang terjadi pada masa Perang Salib Pertama di Yerusalem. Handel membuat komposisi Rinaldo ini dalam waktu singkat, dengan menggunakan karya-karya yang dia buat sebelumnya sebagai dasar. Handel sendiri bermukim cukup lama di Italia dari tahun 1706-10 dan membangun reputasi yang bagus di kancah opera Italia. SinopsisBabak ITentara Kristen, dipimpin oleh Goffredo, tengah mengepung kota Yerusalem. Jika kota ini berhasil direbut, maka Rinaldo, seorang tentara Kristen, dapat menikahi putri Goffredo bernama Almirena. Dalam pertemuan dengan Goffredo, raja Yerusalem bernama Argante memberikan jaminan tidak ada peperangan selama tiga hari. Penyihir wanita bernama Armida yang juga ratu dari Damaskus turun dari langit dan memberitahu kepada kekasihnya Argante bahwa satu-satunya harapan untuk memenangkan pertempuran ini adalah dengan menghancurkan Rinaldo. Saat Rinaldo dan Almirena saling mengungkapkan perasaan cintanya masing-masing, Armida menculik Almirena. Goffredo dan saudaranya Eustazio menemukan Rinaldo yang dilanda kesedihan. Eustazio menyarankan agar mereka mencari pertolongan pada seorang penyihir yang tinggal di sebuah gua di kaki gunung.[3] Babak IIGoffredo, Eustazio, dan Rinaldo menyusuri tepi lautan dalam rangka mencari penyihir yang dimaksud ketika muncul roh yang mengundang Rinaldo menaiki sebuah kapal yang dikatakan dikirim oleh Almirena, kekasihnya. Di dalam taman istana Armida, Argante menyatakan cintanya kepada Almirena dan menawarkan pertolongan namun ditolak mentah-mentah oleh Almirena. Saat Rinaldo tiba, Armida mendadak jatuh cinta kepada Rinaldo namun cinta itu ditolak. Armida mengubah dirinya menjadi Almirena dan kembali menyatakan cinta namun Rinaldo yang mengetahui sihir tersebut kembali menolaknya. Armida kembali mengubah diri menjadi Almirena namun kali ini justru Argante yang menemuinya dan secara tidak sengaja menyatakan perasaannya kepada Almirena. Armida marah besar dan bersumpah membalas dendam.[3] Babak IIIGoffredo dan Eustazio mendekati pegunungan dimana di puncaknya tempat istana Armida berada. Di pegunungan yang sama, di gua di kaki pegunungan tersebut mereka bertemu dengan penyihir yang mereka cari selama ini. Penyihir itu menceritakan bahwa Almirena dan Rinaldo ditawan oleh Armida. Keduanya dengan membawa dua tongkat sihir untuk perlindungan kemudian menuju istana Armida. Armida akan menikan Almirea, namun Rinaldo berlari dan melindunginya. Goffredo dan Eustazio memasuki istana dan dengan tongkat sihir yang mereka bawa, mereka mengubah istana Armida menjadi padang pasir. Armida menghilang. Sementara Argante membakar semangat para jenderalnya untuk kembali bertempur. Pertempuran pun berlangsung, pihak Kristen akhirnya menang. Kedua kekasih, Rinaldo dan Almirena kembali bertemu. Argante dan Armida pun ditawan.[3] Referensi
|