Riklona
Riklona atau dijual juga dengan nama lain klonopin atau rivotril, adalah merk obat dengan zat aktif klonazepam, yang merupakan turunan dari benzodiazepine. Obat ini digunakan untuk menekan rasa cemas di dalam otak [1] dan mengatasi kejang. Biasanya obat ini diberikan kepada penderita gangguan bipolar, epilepsi, dan panick attack.[2] Cara kerjaObat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kembali aliran listrik di otak, karena ketidakseimbangan aliran listrik tersebut adalah penyebab dari kejang. Obat ini diberikan agar kejang dapat lebih dikendalikan. Penggunaan lain obat ini adalah untuk mengatasi serangan panik.[2] SejarahClonazepam dipatenkan Roche tahun 1960 dan mulai dijual bebas di Amerika Serikat pada tahun 1975. Biaya pembuatannya waktu itu cukup murah, US$0.01 hingga US$0.07 per pil. Di Amerika Serikat, harganya hanya $0,4 per pil. Hingga tahun 2016, obat ini termasuk obat no 42 yang paling sering diresepkan di Amerika serikat, mencapai 18 juta peresepan. Di berbagai belahan dunia, obat ini sering disalahgunakan sebagai obat rekreasional. Efek sampingKesadaran menurun, pusing, gangguan koordinasi, kelelahan, kebingungan, rhinitis, gangguan ingatan, penglihatan, dan pencernaan, turunnya berat badan, infeksi pernapasan, detak jantung cepat, kuilt pucat, kejang bertambah, dan sulit buang air kecil bisa menyertai penggunaan riklona. Efek samping bisa jadi baru terasa setelah penggunaan berlebihan yang tidak sesuai dosis yang diberikan dokter.[2] Pada Ibu Hamil, penyalahgunaan riklona terbukti menyebabkan kecacatan, terutama kegagalan pembentukan jantung dan wajah, walaupun datanya belum konklusif.[3] PenyalahgunaanRiklona sering disalahgunakan menjadi obat penenang, sesuatu yang menyalahi fungsinya dan biasanya dilakukan tanpa diresepkan dokter sama sekali. Ini melanggar aturan karena obat ini tergolong obat keras.[2] Obat ini disebut disalahgunakan salah satunya oleh selebritas Lucinta Luna, yang membuatnya ditahan oleh pihak berwenang.[4] Referensi
|