Richard FitzRalph
Richard FitzRalph (1299-1360) adalah seorang teolog abad ke-14 yang pemikirannya sangat dihormati di zamannya, meskipun ia sering kali menghasilkan tulisan yang bersifat polemik, yang argumentatif, dan yang kontroversial di zamannya.[1] Saat dikonsentrasikan di Armagh dalam karier gerejawinya, ia ditahbis sebagai seorang Uskup Agung di sana.[2][3] Ia juga merupakan rekan diskusi para pemikir lainnya seperti Holcot, Wodeham, Wyclif, dan Gregorius dari Rimini.[2] Salah satu pemikiran yang menarik darinya adalah pembuktian eksistensi Allah. Kehadiran pemikirannya mewarnai ketegangan perkembangan pemikiran teologis pada abad ke-14.[2] Kehidupan Richard FitzRalphRichard FitzRalph lahir di Dundalk sekitar tahun 1299.[3] Ia mengawali studi di Perguruan Tinggi Balliol, dan di Perguruan Tinggi itu ia lulus dan sempat mengajar.[3] Pada tahun 1325, ia menempuh studi di Oxford, dan di situ juga ia memperoleh gelar Master of Art.[2] Ia kemudian meraih gelar Doctor of Divinity di bidang Teologi pada tahun 1331 dari Universitas Hall, selanjutnya ia menjadi rektor di Universitas Oxford pada tahun 1332, setelah itu mulai merintih karier gerejawi di Inggris dan Irlandia, serta sukses di sana.[3] Pada tahun 1334, ia menjadi majelis pembanding di gereja Lincoln, pada tahun 1336 menjadi wakil Uskup di Chester, dan ditahbis oleh ketua dari Lichfield pada tahun 1337.[3] Bersama Paus Clement VI, ia melanjutkan karier gerejawinya dengan melihat wilayah Armagh, dan dikonsentrasikan di daerah Exeter pada 8 Juli 1347.[3] Di tempat konsentrasinya itu pun, ia dipercaya untuk menjadi seorang Uskup Agung di gereja Armagh.[3] Di dalam karier gerejawinya sebagai seorang Uskup, ia memiliki keahlian dalam hal berkhotbah, sehingga banyak khotbah yang telah ia sampaikan dikumpulkan menjadi suatu naskah kumpulan khotbah-khotbahnya.[4] Banyak hal yang sangat berpengaruh dihasilkan olehnya, dua di antaranya adalah menumbuhkan semangat para imam untuk menempuh studi lebih lanjut di Oxford, sehingga banyak para imam yang melanjutkan studi, dan juga mengunjungi berbagai provinsi, serta membenahi kondisi spiritual dan keuangan gereja.[5] Fitzralph mengakhiri karier gerejawi dan sekaligus mengakhiri kehidupannya pada 16 November 1360 di Avignon.[3] Mengenai Pembuktian Eksistensi AllahPertanyaan pertama yang ia angkat di dalam persoalan ini adalah, "Apakah musafir dapat memahami eksistensi Allah dengan pelbagai atau berbagai pembuktian filosofis?," beserta dengan pernyataan-pernyataan yang dipertahankan.[2] Ia merumuskan bahwa permasalahan-permasalahan akan dihadapi oleh seorang musafir dengan hal itu adalah yang sebagai berikut: pertama, apakah eksistensi Allah yang dibuktikan secara filosofis seperti itu dapat diketahui, dan kedua, apakah musafir dapat memiliki iman dan pengetahuan dari sesuatu dan tempat yang secara hakiki sama, serta ketiga, pastinya musafir itu akan menemukan penjelasan dari banyak pemahaman yang relatif.[2] Ini adalah perumusan dasar yang ia temukan di dalam karyanya yaitu, Book I of the Lectura yang diakuinya sangat bersifat individu dan belum dapat menjawab yang menjadi soal.[2] Di tengah pengakuannya itu, ia mengutip sudut pandang Thomas Aquinas mengenai pembuktian eksistensi Allah.[2] Sekali lagi, dalam menjawab hal pembuktian eksistensi Allah, ia sangat bersetuju dengan Thomas Aquinas.[2] Referensi
|