Riam Berasap Jaya, Sukadana, Kayong Utara

Riam Berasap Jaya
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
KabupatenKayong Utara
KecamatanSukadana
Kode Kemendagri61.11.01.2010 Edit nilai pada Wikidata
Luas36 km
Jumlah penduduk1610 jiwa
Peta
PetaKoordinat: 1°19′17.18″S 110°10′3.97″E / 1.3214389°S 110.1677694°E / -1.3214389; 110.1677694


Riam Berasap Jaya adalah desa di kecamatan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Indonesia.

riam berasa jaya di mekaran pada tahun 2006 yang di jabatan oleh Bastarinkas sebagai kepala desa.

Riam Berasap Jaya adalah sebuah desa hasil pemekaran dari desa Simpang Tiga sebelumnya yangterdiri dari 3 dusun Siduk, Semanai dan dusun Pangkalan Tapang. Setelah dimekarkan Desa Riam Berasap Jaya membentuk 3 dusun juga yaitu dusun Pematang Baros, Sungai Cina dan dusun Pangkalan Tapang. Akhirnya desa Simpang Tiga hanya tinggal 2 dusun lagi yaitu dusun Siduk, dusun Semanai. kemudian pada tahun 2008 desa Simpang Tiga mekarkan dusun baru yaitu dusun Parit Bugis hingga sekarang. Arti dari nama Riam Berasap Jaya ialah " Riam artinya adalah sumber air yang merupakan sumber untuk menghidupkan manusia dan mahluk lainnya " Berasap artinya asap setiap ada asap pasti ada tanda-tanda kehidupan makna dari asap itu kalau dijabarkan banyak sekali asap rokok bagi perokok dapat menyegarkan, asap kayu bekar dapat mengusir nyamuk, asap kenalpot kendaran bisa membuat orang sesak napas yah itu hanya sekadar celoteh saja. " Jaya artinya keberhasilan untuk desa tersebut berhasil dalam bidang kepemimpinan oleh sang pemimpinnya tetapi yang tidak kalah penting kejayaan itu yang memilikinya adalah masyarakat itu sendiri. Keberhasilan suatu desa bukan karena pemimpinnya tetapi karena masyarakatnya tidak mau berpangku tangan saja tidak hanya mengandalkan hanya duduk berdo'a tanpa mau berusaha dan jangan tanggan selalu di bawah saja mengharap belas kasian dari orang lain. Kejayaan bisa dicapai dengan cara keja keras dan hidup selalu bergotong royong membantu orang yang lemah itu makna dari kejayaan ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Bagi seorang pemimpin desa dapat penghargaan bukan karena mengandalkan ilmu pengetahuannya saja apalah artinya sebuah titel kalau disaatnya meminpin tidak ada dukungan penuh dari rakyat/masyarakat itu sendiri. Desa Riam Berasap Jaya berencana akan mengusulkan pembuatan HUTAN DESA dari wilayah yang 36 km itu sendiri tetapi kami sendiri belum yakin apakah Pemerintah menyetujuinya atau tidak. Namun kami dari satuan perangkat Pemdes berusaha menyampaikn itu semua berkas permohonan sudah disiapkan yang mana pembuatan Proposal tersebut saat sekarang sedang dicroscek ulang oleh kawan-kawan dari Yayasan Palung yang selama ini ikut membantu dan mendampingi desa Riam Berasap Jaya sejak tahun 2002 hingga sekarang. Desa Riam Berasap Jaya juga meiliki lahan pertanian yang luasnya kurang lebih 200 Ha namun belum semuanya dapat digarap oleh masyarakat masalahnya ada beberapa kendala yang dihadapi petani didesa kami yaitu tidak adanya sistem pengairan yang memadai shinga masyarakat menanam padi hanya 1 tahun sekali saja soalnya lahan pertanian kami merupakan daerah pasang surut disaat musim hujan kebanjiran dapat merendam tanaman padi masyarakat hingga sampai 1 minggu atau lebih, dan disaat musim panas lahan tersebut jadi kekeringan yah kalau boleh dikatakan lahan petani kami boleh dikatakan lahan pertanian TADAH HUJAN. Maka dari itu muncul niat kami untuk membuat sebuah hutan desa dengan tujuan dengan adanya hutan desa dapat kelak dijadi bahan cadangan bagi masyarakat untuk dapat memanpaatkan hasilnya secara arip dan bijaksana. Selain itu hutan bermanpaat bagi mahluk hidup yang berada di dalam wilayah hutan itu tersebut dan yang tidak kalah pentingnya manpat hutan itu dapat menyerap air hujan disaat musim hujan, dapat menyuplai air disaat musim panas sehingga persediaan air di dalam bumi tidak kering total, dapat dijadikan filter udara dan dapat juga dijadikan acce alam. Di dalam dunia ini tidak yang ada yang dapat menandingi ciptaan Tuhan contoh kalau kita membangun 2 buah rumah dengan tipe yang sama tetapi hanya dibedakan atap saja yang satu atapnya terbuat dari daun nipah sedangkan yang satu lagi atapnya dari seng setelah selesai coba kita gantian masuk kedalamnya pada saat itu matahari sedang cerah-cerahnya terus setelah keluar apa komentar ANDA tetapi jawabnya pasti hampir sama yang beratap daun nipah pasti agak adem sedangkan yang bertap seng pasti kita merasa gerah/panas. Itulah manpaatnya hutan bagi manusia dan mahluk lainnya saling bertegantungan hutan mengharapkan belaian halus dari manusia yang arip sedangkan satwa yang ada di dalamnya mengharapkan buah dan daun dari hutan tersebut. Kalau kita melihat kejadian bencana alam yang terjadi didunia ini selain itu hukuman dari Tuhan juga itu adalah kesalahan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam pengelolaan sSDA nya.

Kembali kehalaman sebelumnya