Republik Tiongkok pada Olimpiade
Republik Tiongkok (ROC) berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas pertamanya pada tahun 1932 di bawah nama "China". Setelah Perang Saudara Tiongkok, ROC mundur ke Pulau Taiwan, dan hanya atlet yang berbasis di Taiwan yang berkompetisi atas nama ROC semenjak itu. ROC memprotes Resolusi Nagoya 1979 dengan memboikot Olimpiade Musim Panas 1976; hal ini berlanjut sampai ROC berkompetisi di bawah nama ambigu yang disengaja "Chinese Taipei" dalam Olimpiade Musim Dingin 1984. Tiongkok juga mengambil bagian dalam Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Panas 1924, tetapi empat atletnya (semua pemain tenis) mengundurkan diri dari kompetisi.[1] Resolusi NagoyaIkhtisarResolusi Nagoya menghasilkan partisipasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam kegiatan Olimpiade dengan menetapkan bahwa Republik Tiongkok akan diidentifikasi sebagai Chinese Taipei dan setiap bendera, lagu, atau lambang pengidentifikasi yang digunakan dalam kegiatan Olimpiade harus tanpa simbolisme untuk menunjukkan keberadaan ROC dan menunjukkan statusnya sebagai negara berdaulat.[2] Sejumlah aksi IOC sebelumnya memungkinkan IOC untuk menyertakan RRT dan ROC dalam kegiatan Olimpiade meskipun ada upaya oleh RRT untuk menegaskan bahwa identitas ROC adalah sebagai cabang bawahan dari KON RRT. RRT keberatan dengan KON ROC (Komite Olimpiade Nasional ROC) menyandang sebutan tersebut karena menyertakan kata "nasional", dan RRT tidak mengakuinya sebagai sebuah negara. Solusi untuk masalah ini adalah ketentuan Piagam IOC bahwa penyebutan sebuah negara atau bangsa juga bisa mencakup area geografis, distrik, atau wilayah. Revisi Piagam IOC tahun 1997 memperkuat legitimasi dari beberapa bentuk KON ROC yang diakui, ketika Piagam IOC (Pasal 31.1) diklarifikasi untuk mendefinisikan istilah "country" sebagai sebuah negara merdeka dengan pengakuan internasional.[2] Bahasa dalam resolusi: bahasa Prancis dan Inggris versus TionghoaPenggunaan resmi bahasa Prancis dan Inggris untuk menyusun Resolusi Nagoya menyebabkan terjemahannya dalam bahasa Tionghoa menjadi suatu kebingungan ketika sampai ke Asian Games 1990, sebagaimana diungkapkan oleh anggota IOC dari RRT. He Zhenliang, mengatakan bahwa RRT selalu menerjemahkan "Komite Olimpiade Tionghoa Taipei" sebagai Zhongguo Taibei Aoweihui (中国台北奥委会) dan ROC menerjemahkannya sebagai Zhonghua Taibei Aoweihui (中華台北奥委會). Tidak ada masalah ketika ROC dan RRT terlibat dalam perhelatan yang sama di negara-negara yang bukan berbahasa Tionghoa karena nama-nama tersebut akan dieja secara fonetis sesuai dengan bahasa negara tuan rumah. Namun Asian Games 1990 di Beijing membangkitkan kembali isu mengenai satu perbedaan aksara Tionghoa dalam setiap nama: terjemahan RRT dari "Zhongguo" (中国) dan terjemahan ROC "Zhonghua" (中華).[2] Dia percaya bahwa keberatan yang sebenarnya oleh ROC adalah bahwa penerimaan interpretasi RRT sama saja dengan "diikat ke organ lokal Komite Olimpiade Zhongguo." Dia mengatakan bahwa RRT memutuskan bahwa "prinsip dua Tiongkok" atau "satu Tiongkok, satu Republik Tiongkok" tidak terlibat dan menyetujui penafsiran nama ROC.[2] Referensi
Pranala luar
|