Rejosari, Karangtengah, Demak
Rejosari adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. SejarahSejarah Desa Rejosari Kecamatan Karangtengah satu diantara desa di Kabupaten Demak merupakan desa tergolong berkembang. Desa Rejosari sudah dikenal oleh masyarakat Kabupaten Demak, karena ciri khasnya minuman tradisional yaitu wedang (minuman) “Coro” seperti sejarah desa-desa lainya yang ada di Kabupaten Demak, dikarenakan memang sesepuh dan tokoh masyarakat hingga sampai sekarang tidak membukukan dan mengungkap lebih detail tentang sejarah desa Rejosari. Desa Rejosari terletak ± 3,5 km di sebelah Barat , Kantor Kecamatan Karangtengah , dimana berada di sekitar aliran sungai Tuntang yang sudah ada pada jaman Kesultanan Demak. Desa Rejosari berasal dari kata Rejo (bhs. Jawa) yang Sari atau disebut Gemah ripah. Menurut sumber cerita Rejo yang asri ini pernah disinggahi oleh Raden Fatah salah satu raja di Demak yang konon sedang melakukan “Woso” atau semedi. Sewaktu Raden Fatah beristirahat, beliau merasakan tempat istirahatnya itu sangat asri dan membuatnya berhenti sejenak, lalu beliau berkata: “eeh.. mbok menawa wolak walike zaman sokben, panggonan iki ana kumpule manungsa, mulo panggonan iki tak jenengi REJOSARI (Siapa tahu nanti dengan perkembangan zaman nantinya, tempat istirahat ini dijadikan tempat berkumpulnya manusia, maka tempat ini akan kuberi nama Rejosari). Dengan perkembangan zaman sebagaimana diungkapkan Raden Fatah, ternyata memang tempat istirahatnya dijadikan tempat tinggal penduduk dan semakin bertambah banyak yang mempunyai keahlian atau ketrampilan dalam pembuatan anyaman bamboo dalam bentuk “tampah, wakul , besek, dll. Disamping sejarah nama desa tersebut, diantara dusun di desa Rejosari juga memiliki sejarah yang berbeda, seperti dukuh Tegal sari memiliki cerita sendiri. Konon asalnya di Dusun tersebut dulu banyak tanah tegalan yang dibiarkan dan tidak ditanami . Dari sumber yang bisa dipercaya bahwa Desa Rejosari dahulu pernah disinggahi oleh utusan Raja dan tinggal lama di desa Rejosari, utusan tersebut senang bercocok tanam atau bertani sehingga daerah tersebut bernama Tegal sari atau tegalan yang indah karena beraneka ragam tanaman pertaniannya. Untuk mengatur masyarakat di daerah Rejosari atas dasar musyawarah warga masyarakat meminta kepada Bupati atau Tumenggung untuk memberikan seorang pimpinan yang dapat memimpin dan bisa mengajari agama kepada masyarakat, maka Bupati/ Tumenggung Demak memerintahkan kepada seorang untuk bisa memimpin dan mengajari agama di desa Rejosari. Kondisi GeografisDesa Rejosasri merupakan salah satu dari 17 ( tujuh belas ) desa yang terletak di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak dengan: Batas WilayahSebelah Utara : Desa Sumberejo Kec. Bonang Sebelah timur : Desa Karangsari Sebelah Selatan : Desa Karangtowo Sebelah Barat : Desa Wonoagung KewilayahanDesa Rejosari memiliki luas 204.600 Ha yang digunakan untuk:
Desa Rejosari secara administratif memiliki 4 Dusun yaitu:
Kondisi DemografisJumlah Penduduk menurut jenis kelaminLaki-laki : 1,705 Jiwa Perempuan : 1,653 Jiwa Jumlah : 3.358 Jiwa Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraanLaki-laki : 1.705 Jiwa Perempuan : 1.653 Jiwa Jumlah : 3.358 Jiwa Jumlah Kepala KeluargaDesa Rejosari terdapat 849 kepala keluarga Mata Pencaharian PendudukPNS/ TNI/ POLRI : 21 Orang Petani : 221 Orang Buruh Tani : 341 Orang Buruh Industri : 286 Orang Pedagang : 42 Orang Pensiunan ABRI/ PNS : 1 Orang Guru SD/ Sederajat/ Ustadz: 29 Orang Dosen : 1 Orang Pelajar/ Mahasiswa : 559 Orang Tingkat PendidikanTingkat Tamat SD : 278 Orang Sekolah Dasar : 367 Orang SLTP Sederajat : 568 Orang SLTA Sederajat : 419 Orang D1/ D2/ D3 : 3 Orang S1 : 39 Orang S2 : 4 Orang S3 : 1 Orang Kondisi EkonomiKondisi ekonomi masyarakat Desa Rejosari dapat dilihat melalui persebaran mata pencaharian. Dimana mayoritas masyarakat bekerja sebagai Petani dan Buruh tani. Terutama petani padi. Rejosari memiliki 100 Ha tanah yang ditanami padi yang setiap tahunnya dapat memproduksi 300 Ton. Selanjutnya masyarakat juga bekerja sebagai buruh industri yang mana disebabkan banyaknya pabrik-pabrik besar di Kawasan Jalan Pantura yang dapat ditempuh hanya beberapa menit saja dari Desa Rejosari. Masyarakat rejosari juga terkenal sebagai pedagang terutama pedagang meski sebetulnya pedagang di rejosari tidak banyak, namun memang sangat terkenal, antara lain jamu coro, industri kerajinan anyaman bambu, kerupuk bawang, Jaranan “Yuppi Jawa” dan Jempolan. Potensi AlamBerdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor 82 tahun 2013, kelompok tani merupakan kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kepentingan yang sama; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Lembaga ini memiliki fungsi sebagai sarana belajar, kerja sama, dan unit usaha bagi anggotanya di bidang pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani. Terdapat 4 kelompok tani di Desa Rejosari, yaitu Makaryo Tani (Dukuh Bilutan), Sido Makmur (Dukuh Babadan), Makaryo Budi (Dukuh Dalasem), dan Sari Rejo (Dukuh Tegalsari). Komoditas utama dari Desa Rejosari adalah tanaman padi yang ditanam di area persawahan seluas 100 Ha dengan total produksi 300 ton per tahun. Tanaman semusim ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan dapat dipanen pada usia 90 – 120 hari. Sarana PrasaranaJumlah Gedung SekolahPAUD : 1 Unit TK : 1 Unit SD/ MI : 2 Unit Jumlah Bangunan Fasilitas UmumBalai Desa : 1 Buah Poskamling : 4 Buah Masjid : 3 Buah Musholla/ Langgar : 13 Buah TPQ/ MADIN : 3 Buah Sarana Olah Raga (Lapangan OR di 4 Dukuh) : 4 Buah Sekolah : 4 Buah Sektor UsahaBerdasarkan data hasil pendataan UMKM Desa Rejosari pada Juni 2021 diketahui bahwa Desa Rejosari memiliki 89 sektor UMKM yang tersebar di seluruh dusun. UMKM di Desa Rejosari bergerak di berbagai bidang yaitu:
Referensi
|