Referendum republik Yunani 1973

Referendum republik Yunani 1973
LokasiYunani
Tanggal29 Juli 1973
Hasil
Suara %
Ya 3.843.318 78,57%
Tidak 1.048.308 21,43%
Suara sah 4.891.626 98,70%
Suara kosong atau tidak sah 64.293 1.3%
Total suara 4.955.919 100.00%
Pemilih terdaftar/hadir 6.610.094 74.98%

Referendum republik Yunani 1973 merupakan referendum yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 1973.[1] Referendum tersebut akan mengkonfirmasi penghapusan monarki (pada tanggal 1 Juni) oleh junta militer dan mendirikan republik. Usulan tersebut disetujui oleh 78,6% pemilih dengan tingkat partisipasi 75,0%.[2] Referendum tersebut mengawali periode pertama Metapolitefsi.

Latar belakang

Junta militer telah memerintah Yunani sejak sekelompok perwira menengah, di bawah pimpinan Kolonel Georgios Papadopoulos, melakukan kudeta pada tanggal 21 April 1967. Raja Konstantinus II dengan enggan mendukung kudeta, tetapi mulai mempersiapkan kudeta balasan dengan elemen angkatan bersenjata yang setia kepadanya. Kudeta balasan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 1967 dan gagal, sehingga memaksa Raja dan sebagian besar keluarga kerajaan mengungsi ke Italia. Yunani tetap dengan bentuk monarki, dengan fungsi raja dilaksanakan oleh wali raja yang ditunjuk Junta Militer tanpa sanksi dari Raja, jabatan tersebut dipegang sampai tahun 1972 oleh Jenderal Georgios Zoitakis, dan kemudian diambil alih oleh Kolonel Papadopoulos yang semakin dominan, yang juga memegang posisi Perdana Menteri dan beberapa jabatan menteri.

Namun pada bulan Mei 1973, gerakan anti-junta militer yang luas ditemukan dan ditekan, tepat sebelum pecah, di antara jajaran Angkatan Laut yang sebagian besar royalis. Namun satu kapal, kapal perusak Velos benar-benar memberontak, dan setelah mencapai Italia, Kapten Nikolaos Pappas dan 31 perwira serta awak lain turun dan meminta suaka politik, yang menciptakan perhatian dunia. Pemberontakan Angkatan Laut yang gagal menunjukkan bahwa bahkan setelah enam tahun "normalitas" pemerintahan Junta Militer, gerakan oposisi belum padam dan gerakan opsisi tersebut bahkan terdapat di sebagian besar angkatan bersenjata yang merupakan pendukung internal utama rezim. Pengungkapan tersebut menciptakan krisis besar bagi kepemimpinan Junta Militer.

Kolonel Papadopoulos, dalam sebuah langkah yang akan meningkatkan otoritasnya sendiri, menggulingkan Raja. Pada tanggal 1 Juni 1973, Undang-Undang Konstituen disahkan yang menyatakan Yunani sebagai republik presidensial, dengan Kolonel Papadopoulos sebagai Presiden. Tindakan tersebut harus dikonfirmasi oleh referendum yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 1973.[3] Partai-partai politik yang sudah bubar dan para pemimpin mereka mendesak untuk memilih "Tidak" sebagai tanda oposisi terhadap rezim militer, tetapi pemungutan suara dikontrol ketat oleh junta militer, dan hasilnya diperkirakan menguntungkan rezim militer.

Hasil

Pilihan Suara %
Ya 3.843.318 78,6
Tidak 1.048.308 21,4
Suara tidak sah/kosong 64.293 1,3
Total suara 4.955.919 100
Pemilih terdaftar 6.610.094 75,0
Sumber: Nohlen & Stöver

Dampak hasil referendum

Kolonel Papadopoulos berjanji akan mengembalikan pemerintahan demokratis dan parlementer, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Dasar yang baru, dan menunjuk Spyros Markezinis sebagai Perdana Menteri, serta akan menyelenggarakan pemilihan umum pada tanggal 10 Februari 1974. Usahanya untuk mengontrol demokratisasi gagal setelah terjadinya pemberontakan Politeknik Athena dan kudeta garis keras di bawah pimpinan Dimitrios Ioannidis setelahnya. Bentuk Republik tetap dipertahankan hingga runtuhnya pemerintahan Junta Militer pada bulan Juli 1974 dan pada tanggal 8 Desember 1974, referendum yang baru kemudian diselenggarakan yang memutuskan rakyat Yunani mengkonfirmasi penghapusan bentuk monarki dan membentuk Republik Yunani Ketiga saat ini.

Referensi

  1. ^ Dieter Nohlen dan Philip Stöver (2010). Elections in Europe: A data handbook. hlm. 830. ISBN 978-3-8329-5609-7. 
  2. ^ Nohlen & Stöver, hlm. 838
  3. ^ Shuster, Alvin (2 Juni 1973). "MONARCHY ENDED AS GREEK REGIME SETS UP REPUBLIC". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2020. Diakses tanggal 10 Agustus 2020. 
Kembali kehalaman sebelumnya