Referendum properti gereja Latvia 1923

Referendum properti gereja Latvia 1923 diadakan di Latvia pada tanggal 1 dan 2 September 1923,[1] dan merupakan referendum pertama yang diadakan di negara tersebut.[2] Para pemilih diminta untuk memutuskan apakah pemerintah sebaiknya menghentikan penyerahan Gereja Santo Yakobus di Riga kepada Gereja Katolik. Gereja tersebut pertama kali dibangun sebagai gereja Katolik, tetapi dalam sejarahnya telah diubah menjadi gereja Protestan. Sebagian besar pemilih mendukung usulan ini, tetapi tingkat partisipasinya lebih rendah dari batas minimal, sehingga bangunan gereja ini kemudian diberikan kepada Gereja Katolik.[3]

Latar belakang

Pemerintah Latvia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Zigfrīds Anna Meierovics sudah mulai membuat rancangan undang-undang yang mengatur penyerahan Gereja Santo Yakobus kepada Gereja Katolik dan juga memaksa Gereja Lutheran untuk menggunakan Katedral Riga bersama-sama dengan Gereja Katolik.[2] Tindakan ini ditentang oleh Paul Schiemann yang mengklaim bahwa rancangan undang-undang tersebut akan "melanggar asas negara budaya dan hukum".[2]

Para pendukung penyerahan bangunan gereja menyerukan pemboikotan referendum ini.[2]

Hasil

Pilihan Suara %
Mendukung 205.036 99,7
Menentang 550 0,3
Suara tidak sah/kosong 150
Jumlah 205.736 100
Pemilih terdaftar/tingkat partisipasi 963.257 21,4
Sumber: Nohlen & Stöver

Hasil

Referendum ini gagal karena jumlah suara yang masuk harus mencapai 400.000.[2]

Referensi

  1. ^ Nohlen, D & Stöver, P (2010) Elections in Europe: A data handbook, hlm. 1122 ISBN 978-3-8329-5609-7
  2. ^ a b c d e Hiden, J (2004) Defender of minorities: Paul Schiemann, 1876-1944, hlm. 92
  3. ^ Nohlen & Stöver, hlm. 1135
Kembali kehalaman sebelumnya