Reboot (fiksi)Reboot menandakan sebuah awal yang baru dari suatu media fiksi. Istilah ini digunakan untuk mengulang suatu karya dari awal dan mengubah citranya. Reboot merombak ulang seluruh kesinambungan, seperti merekreasi karakter, garis waktu, hingga latar belakang ceritanya. Istilah ini dipakai dalam berbagai bentuk media fiksi, seperti buku komik, serial televisi, permaian video, dan film.[1][2] Istilah ini dikritik karena ketidakjelasan maknanya dan sering disalahartikan dengan remake. TipeFilmReboot film biasanya dilakukan untuk menghidupkan kembali serial film supaya dapat menarik penggemar baru. Reboot juga dapat memperbarui minat masyarakat pada suatu karya film yang sudah tidak menarik.[3] Reboot adalah proyek yang aman untuk studio film, karena sudah ada basis penggemar yang dapat ditarik kembali dengan dibuatnya reboot dan menjelajah demografis baru.[4] Sejak dirilisnya Halloween (2018), ragam baru dari reboot, yaitu requel, mulai sering digunakan. Requel (reboot-sekuel) atau legacy sequel adalah karya yang melanjutkan kontinuitas kisah aslinya, tetapi berlatar jauh di masa depan dan sering kali berfokus kepada karakter-karakter baru. Ragam ini digunakan dalam film-film seperti Candy Man (2021), Cobra Kai, Ghostbusters: Afterlife, Top Gun: Maverick, The Matrix Resurrections, dan Scream (2022).[5] TelevisiIstilah reboot lebih umum digunakan untuk serial televisi, terutama di era layanan streaming. Suatu serial televisi dapat kembali diproduksi setelah berakhir dan biasanya disebut sebagai revival.[6][7] Revival umumnya melanjutkan cerita lama dan menghadirkan kembali karakter-karakter dan pemeran aslinya, seperti Criminal Minds: Evolution, Gilmore Girls: A Year in The Life, And Just Like That..., dan Dallas. Istilah reboot sering digunakan untuk menghidupkan kembali media fiksi yang sudah berakhir dengan pemeran baru, seperti Chucky, Dynasty, Percy Jackson and the Olympians, Gossip Girl, dan Pretty Little Liars. Referensi
|