RaveRave adalah singkatan dari radical audio visual experience (pengalaman audio visual radikal) atau pesta rave adalah istilah yang pertama kali dipakai pada tahun 1980-an dan 1990-an untuk menggambarkan pesta dansa (sering semalam suntuk) yang diiringi musik berirama cepat dan pertunjukan lampu.[1][2] Dalam pesta-pesta seperti ini DJ dan artis pemusik memainkan musik dansa elektronik dengan ciri khas irama yang monoton dan berulang-ulang. Genre musik yang sering dimainkan dalam pesta-pesta rave adalah house, musik trance, techno, jungle (sering disebut musik rave),[2] dan disertai pertunjukan lampu laser, proyeksi gambar, dan kabut buatan. Pada akhir 1980-an, istilah rave dipakai untuk menjelaskan subkultur yang berasal dari tren acid house.[3] Pada waktu itu, istilah rave dipakai untuk menggambarkan suasana pesta di Ibiza (sebuah pulau di Laut Tengah) yang sering dikunjungi remaja Jerman dan Inggris sewaktu liburan.[1] Kekhawatiran terhadap sejumlah peserta pesta yang menggunakan obat psikoaktif untuk tujuan rekreasi, di antaranya MDMA, kokaina, amfetamin, dan ketamin, dipakai sebagai alasan oleh pihak keamanan untuk melarang pesta-pesta seperti itu. Pada akhir tahun 1950-an, istilah rave sudah dipakai untuk menggambarkan "pesta-pesta liar bohemian" di kalangan underground beatnik di Soho.[4] Istilah rave kemudian dipakai untuk menjelaskan pesta-pesta liar secara umum di kalangan generasi mod pada awal 1960-an. Variasi dari istilah rave adalah rave-up (terutama dikenal dalam bahasa Inggris Britania) setelah dipopulerkan oleh band The Yardbirds.[5] Orang-orang yang senang sekali pesta dan kumpul-kumpul disebut raver (bentuk jamak: ravers). Pemusik pop seperti Keith Moon dari The Who dan Steve Marriott dari The Small Faces, dan Clare Willans bahkan menyebut diri mereka sebagai raver. Dalam kebudayaan pop, istilah rave, rave-up, dan raver antara lain dipakai untuk judul album, lagu, dan judul majalah.
Sebelum istilah rave ramai diasosiasikan orang pada tahun 1980-an dengan musik elektronik, istilah ini sebenarnya sudah dipakai pada 28 Januari 1967 untuk pertunjukan musik elektronik "Million Volt Light and Sound Rave" yang diadakan di Roundhouse, London. Pertunjukan tersebut menampilkan karya Paul McCartney dan John Lennon berupa kolase cuplikan-cuplikan musik yang khusus dibuat untuk kesempatan itu. Mereka membuat karya itu dalam sesi rekaman legendaris Carnival Of Light yang dibuat dalam tahap-tahap awal sesi rekaman Sgt. Pepper.[8] Sejalan dengan perubahan yang cepat dalam budaya pop Britania, dari era Mod ke era hippie tahun 1967, dan tren-tren selanjutnya, istilah rave kemudian tidak lagi populer. Sepanjang 1970-an hingga kemunculannya kembali pada awal 1980-an, istilah rave jarang terangkat ke permukaan. Salah satu pengecualian adalah lagu "Drive-In Saturday" dari David Bowie yang berisi lirik "'It's a crash course for the ravers". Istilah rave atau raver waktu itu hanya dipakai untuk menggambarkan kejanggalan atau penggunaan secara ironis bahasa gaul yang sudah usang, bersama-sama dengan istilah usang asal "tahun enam puluhan" seperti groovy. Persepsi untuk kata rave berubah lagi pada akhir 1980-an ketika istilah ini dihidupkan kembali oleh budaya baru remaja yang kemungkinan terinspirasi oleh penggunaan istilah ini di Jamaika.[4] Referensi
Bacaan selanjutnya
Pranala luar
|