Raos Sami
Raos Sami (Rasa Sama) adalah salah satu dari sekian konsep wejangan terstruktur dari Ki Ageng Suryomentaram. Raos Sami (Rasa Sama) memiliki pengertian dimana seseorang individu mengerti, mawas diri dan melihat sendiri bahwa rasa yang dirasakan oleh setiap orang adalah sama yang sebentar susah dan sebentar senang (mulur-mungkret). Jika tidak memiliki raos sami (rasa sama) maka seseorang akan masuk ke gagasan-gagasannnya sendiri yakni getun-sumelang (kecewa-khawatir) dan meri-pambegan (iri hati atau inferior-nggaya nggaya atau superior).[1] Raos Sami (Rasa Sama) ada dan bisa dimengerti oleh orang lain ketika mampu untuk melihat keinginan sendiri atau dalam terma Ki Ageng Suryomentaram disebut pengawikan pribadi serta tahu akan rasa kramadangsa berupa cathatan-cathatan. Cathatan-cathatan yang dimilki manusia berupa semat (harta benda), drajat (kedudukan dan kramat (kekuatan). Ketika seseorang itu paham dan mengerti maka raos sami (rasa sama) akan sendirinya muncul dalam diri pribadi seseorang.[2][3] Rasa Sami (Rasa Sama) inilah yang kemudian melahirkan sikap bahwa rasa yang dirasakan setiap orang adalah sama. Rasa Sami (Rasa Sama) yang akan menghantarkan manusia kedalam kepribadian sehat manusia tanpa ciri (manungso kang tanpo tenger). Raos Sami (Rasa Sama) inilah juga yang menghantarkan seseorang dalam pengertian sikap saling tolong-menolong (altruistik).[4] Catatan kaki
|